Pertamina Bersih-Bersih Anak Usaha

Pertamina Bersih-Bersih Anak Usaha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melakukan pembersihan anak usahanya di sejumlah sektor untuk menekan beban usaha.  Perusahaan pelat merah tersebut akan memulai proses divestasi lini usahanya yang berada di sektor rumah sakit, aviasi, hotel, dan asuransi. 

Direktur Transformasi dan Keberlanjuran Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan, langkah divestasi pada usaha non-inti tersebut menjadi upaya pengurangan beban perusahaan. 

“Sedang dilakukan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis yang dimiliki Pertamina di bawah naungan Danantara,” kata Agung dalam rapat dengar pendapat Komisi VI, Rabu (19/11/2025). 

Adapun, proses pelepasan bisnis ini mencakup sektor rumah sakit yaitu Pertamina Bina Medika (IHC) yang disebut akan diambil alih oleh Danantara. 

Saat ini, tengah dilakukan proses rangkaian transaksi yang ditargetkan rampung tahun ini. 

Bisnis kedua yang akan dilepas yaitu sektor perhotelan Pertamina yang berada dalam bisnis PT Patra Jasa. Dalam perusahaan tersebut terdapat sembilan unit bisnis hotel. 

“Dan dengan kajian yang dipimpin oleh Hotel Indonesia Natur atau HIN akan dilakukan implementasi proses konsolidasi ini,” terangnya. 

Selain itu, divestasi bisnis ketiga yaitu sektor maskapai penerbangan yaitu Pelita Air Service (PAS). Agung menyebut, saat ini sesuai dengan arahan Danantara dilakukan kajian yang dikoordinir oleh Garuda Indonesia untuk menentukan langkah terbaik untuk konsolidasi.

“Terakhir, sektor asuransi, juga sedang dilakukan kajian implementasi konsolidasi perusahaan-perusahaan asuransi BUMN yang ada yang dipimpin, dikoordinir oleh IFG sebagai Holding BUMN Asuransi,” tuturnya.

Pelita Air 

Pelepasan lini bisnis ini juga menjadi bagian dari program streamlining BUMN. Tujuan utama dari program streamlining merupakan untuk dapat fokus pada bisnis inti dari Pertamina yaitu utamanya dalam bidang minyak dan gas, pengolahan hingga distribusi energi dan juga termasuk energi baru dan terbarukan. 

Sebagai informasi, penyederhanaan bisnis badan usaha milik negara (BUMN) yang dikendalikan oleh sovereign wealth fund Daya Anagata Nusantara (Danantara) berlanjut. 

Terkini SWF pengelola harta negara itu melalui PT Danantara Asset Management mengumumkan akan mengambilalih konglomerasi rumah sakit PT Pertamina (persero) yang dikelola oleh PT Pertamina Bina Medika IHC. 

Dalam pengumuman hari ini, Rabu (19/11/2025), Danantara akan mengambil alih sebagian besar saham Pertamina Medika. Penyelesaian rencana pengambilalihan ini akan dijalankan dengan tahapan penandatanganan dokumen transaksi. 

Hal ini sehubungan dengan rencana transaksi, pemenuhan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam dokumen transaksi terkait dan diperolehnya persetujuan-persetujuan yang diperlukan berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku termasuk peraturan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2 Anak Usaha Dilikuidasi

Tidak hanya itu, untuk beroperasi dengan lebih ramping Pertamina juga melikuidasi dua entitas mereka yaitu TRB London dan Pertamina Energy Services Pte. Ltd di Singapura. 

Agung mengatakan, pembubaran dua entitas tersebut dilakukan lantaran keduanya dinilai tidak lagi memiliki kontribusi strategis ke perusahaan. 

“Pertama adalah TRB London, anak perusahaan yang menjadi bagian dari asuransi di bulan Februari lalu,” kata Agung. 

Kedua, Pertamina Energy Services Private Limited yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini sebelumnya merupakan anak usaha dari Petral atau Pertamina Energy Trading Limited. 

Kini perusahaan tersebut telah dituntaskan likuidasinya pada Juli 2025 sebagai langkah dari tahapan transformasi dan reformasi tata kelola yang berkelanjutan. 

“Langkah ini sangat penting mengingat Pertamina memiliki portfolio perusahaan yang luas dan tersebar di berbagai jenis usaha,” ujarnya. 

Logo Pertamina

Perampingan ini juga merupakan bagian dari program streamlining BUMN yang diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Presiden mengarahkan kepada Danantara untuk melakukan rasionalisasi jumlah entitas BUMN yang ada. 

Untuk itu, Agung menilai diperlukan penataan ulang agar menjadi lebih selaras dengan mandat utama dari presiden yaitu mencapai swasembada energi dan juga mengurangi kompleksitas operasional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

“Tujuan utama dari program streamlining ini adalah untuk dapat fokus kepada core business atau bisnis inti dari Pertamina yaitu utamanya dalam bidang minyak dan gas, pengolahan hingga distribusi energi dan juga termasuk energi baru dan terbarukan,” jelasnya. 

Tak hanya itu, dengan langkah ini Pertamina diharapkan memiliki daya saing yang lebih tinggi, ramping, dan lincah sehingga dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan efisien.