Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation mendorong UMKM yang dipimpin perempuan atau Womenpreneur jajal pasar global. Hal itu dilakukan dengan memberikan pembinaan dan pelatihan.
President Director Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menuturkan Womenpreneur merupakan bagian dari program PFpreneur yang diselenggarakan oleh Pertamina Foundation.
Dia menyebut, saat ini terdapat 150 UMKM yang dipimpin perempuan di bawah binaan Pertamina. Pihaknya pun memberikan pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada pengembangan bisnis modern, digitalisasi, dan daya saing untuk pasar lokal maupun global.
“Ada 150 wirausaha perempuan yang kamu dampingi dari UMKM lokal menjadi UMKM internasional. 150 itu akan digembleng jadi UMKM global,” ucap Agus dalam acara pembukaan SMEXPO Regional Jakarta 2025 di Blok M Hub, Jakarta Selatan pada Jumat (14/11/2025).
Secara ringkas, Agus mengatakan pelatihan yang diberikan mencakup tiga program utama. Pertama, coaching terkait daya saing produk di pasar global.
Dia mengatakan, dengan coaching tersebut para Womenpreneur dipacu agar mampu menghadirkan produk yang unik dan diminati pasar internasional.
kedua, pelatihan terkait jejaring. Dalam pelatihan ini, pelaku UMKM perempuan dipertemukan dengan pembeli dari mancanegara.
“Bahkan ada B2B [busines to business] yang sedang kami rancang. Dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan organisasi yang bisa membuka ekspor,” imbuh Agus.
Ketiga, pelatihan digital skill. Dalam program ini para Womenpreneur diberikan pemahaman tentang bisnis digital. Hal ini seperti membuat desain hingga foto produk.
“Mereka dalam Womenpreneur langsung diberikan pemahaman bagaimana membuat website dan foto yang OK agar produk bisa dibawa ke pasar internasional,” jelas Agus.
Kisah sukses alumni PFpreneur datang dari UMKM “Agromina Fiber” yang mendapatkan transaksi sebesar Rp350 juta pada ajang Inacraft 2024. Selain itu, Mutiara Handycraft karya wirausaha difabel, mendapatkan transaksi home decor sebesar Rp200 Juta di SMEXPO Yogyakarta 2024.
Bahkan ketika diikutsertakan dalam Trade Expo Indonesia 2024, transaksinya menyentuh Rp500 juta serta ekspor ke Australia. Sama halnya dengan Bananania yang mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang yang sama.
