Liputan6.com, Jakarta – Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Kanter mengklaim, seluruh awak perusahaan berkomitmen untuk menumbuhkan operasi dan juga profitabilitas, di tengah tantangan pasar dan regulasi.
“Sebenarnya tantangan utama kita penurunan itu adalah harga global dan yang paling besar adalah tantangan terkait dengan RKB (Regulasi Kebijakan Bisnis),” jelas Nico dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/20259.
Untuk diketahui, laba bersih perusahaan terhitung dari Januari hingga September 2024 sebesar Rp 2,23 triliun. Capaian tersebut terhitung turun 21,76 persen bila dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp 2,84 triliun.
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan sepanjang Januari-September 2024 mencapai Rp 43,2 triliun. Adapun, capaian penjualan pada periode ini terpantau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 lalu yang tercatat mencapai Rp 30,90 triliun.
Menurut dia, saat ini persaingan sangatlah ketat. Namun Antam berkomitmen untuk bisa efisien dan penguatan produksi hilir seperti yang diharapkan MIND ID.
“Oleh karena itu, ke depan dukungan penting Komisi VI dalam penyusunan regulasi dan kemudahan perizinan yang mendukung keberlanjutan bisnis Antam sebagai perusahaan yang berbasis industri pertambangan sangat dibutuhkan,” ungkap Nico.
Nico juga menegaskan komitmen Antam dalam perbaikan tata kelola dan menjamin keaslian produk emas Antam.
“Proses pengolahan emas Antam merupakan satu-satunya yang tersertifikasi oleh LBMA (London Bullion Market Association) di Asia Tenggara. Proses tersebut selalu diaudit setiap tahun. Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan bahwa emas dari Antam itu palsu, itu tidak mungkin,” urainya.