Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perputaran Uang Melemah, Ekonomi Indonesia Tak Sekuat Tahun Lalu?

Perputaran Uang Melemah, Ekonomi Indonesia Tak Sekuat Tahun Lalu?

Jakarta: Lebaran biasanya identik dengan perputaran uang yang tinggi. Masyarakat berbelanja lebih banyak, mudik ke kampung halaman, serta membelanjakan Tunjangan Hari Raya (THR). 
 
Namun, Lebaran 2025 justru diprediksi tidak sekencang tahun lalu.
 
Melansir Media Indonesia, Rabu, 2 April 2025, menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal, tahun ini perputaran uang diperkirakan lebih lemah dibandingkan dengan Lebaran 2024. 

Apa penyebabnya? Simak ulasan berikut!

1. Pengeluaran masyarakat menurun, belanja lebaran tak seheboh tahun lalu
Jika biasanya pusat perbelanjaan penuh sesak menjelang Idulfitri, tahun ini kondisinya tidak seramai sebelumnya. Faisal mencatat bahwa tingkat pengeluaran masyarakat sebelum Lebaran cenderung lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
 

2. Jumlah pemudik turun drastis, perputaran uang di daerah ikut melambat
Mudik selalu menjadi faktor penting dalam perputaran uang saat Lebaran. Namun, tahun ini jumlah pemudik justru turun drastis!
 
Menurut prediksi Kementerian Perhubungan pada 2024, jumlah pemudik mencapai 193 juta orang. Lalu pada 2025 diperkirakan hanya 146 juta orang.
 
Artinya, terjadi penurunan hampir 25 persen!
 
Ketika pergerakan masyarakat berkurang, uang yang beredar di daerah pun ikut menurun.
3. THR tidak sepenuhnya dibelanjakan, digunakan untuk bayar utang?
Biasanya, THR menjadi pemicu utama lonjakan konsumsi saat Lebaran. Namun, tahun ini kondisinya berbeda.
 
Menurut Faisal, THR yang diberikan tidak semuanya langsung dibelanjakan. Banyak masyarakat yang memilih untuk menyimpan atau bahkan menggunakannya untuk membayar utang.
 
Meskipun Lebaran tetap menjadi momen penting bagi masyarakat, namun dari sisi ekonomi, tahun ini tidak sekuat tahun sebelumnya. 
 
Jika kondisi ini berlanjut, maka pemerintah dan pelaku usaha perlu mencari strategi untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong ekonomi tetap bergerak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Merangkum Semua Peristiwa