Perdagangan Ilegal dan Infrastruktur di Perbatasan Jadi Atensi Pangdam VI Mulawarman

Perdagangan Ilegal dan Infrastruktur di Perbatasan Jadi Atensi Pangdam VI Mulawarman

TANJUNG SELOR – Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraga menegaskan, pengamanan wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan terus ditingkatkan

dengan membentuk satuan tugas (Satgas).

Hal ini dilakukan untuk menjaga pertahanan serta mencegah potensi ancaman terhadap kedaulatan Bangsa dan Negara.

Hal itu disampaikan Pangdam kepada awak media usai serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Korem 092/Maharajalila dari

Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan kepada Brigjen TNI Mohammad Sjahroni di Tanjung Selor, Senin 16/ Juni.

“Persoalan illegal fishing dan penyelundupan barang ilegal lainnnya masih saja terjadi, Ini perlu perhatian serius,” tegas Pangdam.

“Kaltara ini memiliki wilayah perbatasan negara dan menjadi tanggung jawab Korem 092. Maka ini jadi atensi bagi Danrem yang baru,” tambah dia.

Selain itu Pangdam juga menyoroti masalah peredaran narkotika di wilayah Kaltara yang menurutnya perlu penanganan serius melalui sinergi lintas sektor.

“Penanganan narkotika akan dilakukan bersama Polda Kaltara, BNN, serta TNI. Fokus kita menjaga jalur-jalur tikus yang biasa digunakan dalam peredaran gelap narkoba,” tegasnya.

Pangdam juga mengungkapkan, meski Korem 092 masih tergolong baru, pihaknya belum menambah personil  untuk bertugas di wilayah teritorial Kaltara.

“Kita saat ini masih lakukan pembenahan internal dan melengkapi satuan yang sudah ada. Beberapa infrastruktur juga masih dalam tahap pembangunan ini yang menjadi perhatian untuk ditingkatkan,” kata Jenderal Bintang dua ini.

Ia menambahkan, Kaltara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki garis perbatasan yang cukup panjang.

Berdasarkan data yang ada, panjang perbatasan di Kaltara ini sekitar 1.038 kilometer. Namun, dari jumlah tersebut tercatat ada sekitar 281 kilometer di antaranya belum ada penjagaan.

“Seperti di daerah Kabupaten Malinau, dulunya ada kurang lebih 20 pos di wilayah perbatasan, tapi sementara ini kita tarik dulu l, ada sekitar 281 kilometer yang belum ada penjagaan tersebut masuk di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang,” imbuhnya.

Hal ini disebabkan medan yang sangat sulit sehingga untuk sementara penjagaan perbatasannya dilokasi yang cukup jauh namun secara taktis wilayah perbatasan itu masih aman.

“Tapi insha Allah dalam waktu dekat kita akan geser lagi ke sana, karena kita lagi ikut membangun jalan dari Long Bagun ke Long Nawang atau dari daerah Kaltim ke Kaltara,” tutupnya.