Mojokerto (beritajatim.com) – Relawan se-Mojokerto menambah 1.500 karung berisi sekam di tikungan maut sebagai titik rawan kecelakaan di Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (5/4/2024). Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko fatalitas korban kecelakaan akibat rem blong.
Ribuan karung berisi sekam tersebut ditambah untuk memperbarui benteng penyelamat di dua titik lokasi di Desa Pacet. Yakni rest area AMD dan benteng penyelamat tikungan Gotekan. Puluhan relawan terlibat dalam penambahan ratusan karung berisi sekam tersebut.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto, Saiful Anam mengatakan, terdapat tiga titik jalur penyelamat telah disiapkan di jalur tengkorak Cangar – Sendi. Yakni rest area AMD, jalur penyelamat yang dibangun oleh pemerintah, dan benteng penyelamat di tikungan Gotekan.
“Dengan penambahan sekam-sekam tersebut harapannya agar dapat meminimalisir fatalitas kecelakaan di tikungan Gotekan. Sementara untuk jalur penyelamat yang dibangun oleh pemerintah akan ditambah karung sekam dari UPT PJJ Mojokerto Dinas PU Bina Marga Jatim,” ungkapnya.
Ribuan sekam tersebut dimasukkan ke dalam karung dan ditata menyerupai benteng dengan tinggi 1,5 meter dan ketebalan tiga sekam atau setara dengan lebih dari 4,5 meter. Benteng penyelamat juga diperkuat sedikit agar jarak dari jalan hingga jalur penyelamat kurang dari 3 meter.
“Benteng penyelamat dimajukkan sedikit untuk mengantisipasi jika terjadi rem blong sepeda motor tidak menembus jalur penyelamat. Ribuan karung isi sekam ini hasil koordinasi dengan pengusaha penggilingan padi di daerah Wates, Kecamatan Gondang. Sekam-sekam ini diberikan dari pengusaha tersebut,” katanya.
Selain pengusaha penggilingan padi, masih kata Amam, banyak donatur, termasuk komunitas pikap. Komunitas pikap tersebut turut membantu mengangkut sekam dari Gondang ke Pacet. Ada 15 kendaraan L300 digunakan untuk mengangkut sekam dan sibantu 30 relawan dalam pengerjaannya. [tin/ian]