YOGYAKARTA – Pembentukan kanker kolorektal atau kanker usus besar bermula ketika sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali. Kondisi ini juga sering disebut sebagai kanker usus besar. Di bawah ini akan kita akan mengenal kanker kolorektal mulai dari penyebab, faktor risiko, dan gejalanya.
Kanker ini juga berawal dengan pertumbuhan abnormal di usus besar atau rektum yang disebut polip. Seiring perkembangan waktu, polip tersebut akan berkembang menjadi kanker.
Untuk mendeteksi polip, tentunya penting melakukan tes skrining sedini mungkin sehingga dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker. Tahap awal perkembangan kanker juga saat yang paling tepat sebab sebagian besar pengobatan akan berfungsi dengan baik.
Apa Penyebab Kanker Kolorektal?
Pada umumnya, kanker usus besar atau kanker kolorektal berawal ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka. DNA sel berisi seperangkat instruksi yang akan mengarahkan tugas-tugas sel.
Selanjutnya, untuk menjaga tubuh agar berfungsi normal, sel-sel sehat ini tumbuh dan membelah secara teratur.
Namun, ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah bahkan ketika sel baru tidak dibutuhkan. Sehingga, penumpukan sel ini akan membentuk sebuah massa atau tumor.
Seiring perkembangan waktu, sel-sel kanker akan tumbuh untuk menyerang dan merusak jaringan normal di dekatnya. Bahkan, sel kanker dapat merambat ke bagian lain untuk membentuk deposit di sana (metastasis).
Faktor Risiko Kanker Kolorektal
Ada sejumlah faktor yang berpotensi meningkatkan risiko kanker usus besar, antara lain:
Sindrom bawaan. Beberapa mutasi gen yang diturunkan dalam keluarga dapat menjadi faktor risiko kanker usus besar secara signifikan. Sindrom bawaan yang paling umum yang meningkatkan risiko kanker usus besar yaitu familial adenomatous polyposis (FAP) dan sindrom Lynch.Usia yang lebih tua. Kanker usus besar bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar orang yang mengidapnya berusia di atas 50 tahun.Memiliki riwayat kanker kolorektal atau polip. Seseorang yang pernah mengidap kanker usus besar atau polip usus non-kanker sebelumnya, jauh berisiko terkena kanker usus besar di masa yang akan datang.Peradangan usus. Penyakit radang kronis pada usus besar, misalnya kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, menambah risiko kanker usus besar.Riwayat keluarga dengan kanker usus besar. Seseorang akan lebih berisiko terkena kanker usus besar jika mempunyai kerabat darah yang pernah mengidap penyakit tersebut.Pola makan rendah serat, tinggi lemak. Kanker usus besar dan kanker dubur juga berhubungan dengan pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak dan kalori.Pengidap diabetes atau resistensi insulin mempunyai peningkatan risiko kanker usus besar.Gaya hidup yang kurang aktif. Orang yang tidak aktif akan lebih berisiko menjadikan kanker usus besar berkembang. Oleh sebab itu, menjalani aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko kanker usus besar.Orang yang mengalami obesitas meningkatkan risiko kanker usus besar dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar jika dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.Konsumsi alkohol secara berlebihan juga meningkatkan risiko kanker usus besar.Perokok aktif punya risiko yang lebih besar menderita kanker usus besar.Terapi radiasi untuk kanker. Prosedur terapi radiasi yang diarahkan ke perut untuk mengobati kanker sebelumnya juga bisa menambah risiko kanker usus besar.
Gejala Kanker Kolorektal/Kanker Usus Besar
Gejala dari kanker kolorektal cukup variatif dan tidak spesifik. Keluhan utama pasien dengan kanker kolorektal memiliki kaitan dengan besar dan lokasi dari tumornya.
Tumor yang tumbuh pada kolon kanan, di mana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga lanjut sekali.
Sedikit kecenderungan mengakibatkan obstruksi karena lumen usus lebih besar dan feses masih encer. Gejala klinis sering berupa rasa penuh, nyeri abdomen, perdarahan dan simptomatik anemia (menyebabkan kelemahan, pusing dan penurunan berat badan).
Adapun tanda yang lebih umum lainnya yaitu:
Perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar, termasuk diare atau sembelit atau perubahan konsistensi tinjaKetidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, gas atau nyeriPendarahan dubur atau adanya darah dalam tinjaPenurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskanPerasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnyaKelemahan atau kelelahan
Perlu diketahui, banyak orang yang mengidap kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit. Ketika gejala muncul, kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar.
Demikianlah penjelasan tentang kanker kolorektal mulai dari penyebab, faktor risiko, dan gejala yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.