JAKARTA – Ardhito Pramono kerap menampilkan foto dan video dirinya menangis di TikTok. Konten tersebut biasanya disertai dengan lagu “Terakhir Kali” dari Wijaya 80 sebagai musik latar.
Konten Ardhito di TikTok itu nyatanya berhasil menarik perhatian warganet. Banyak yang mengaitkan kesedihan yang tampak dengan kegagalannya move on dari mantan istrinya.
Namun, Ardhito menjelaskan bahwa kesedihan yang ditampilkan hanya sekedar konten. Itu jadi cara dalam memperkenalkan karya terbarunya bersama Wijaya 80.
“Betul (cuma konten). Jadi selamat kalian kena prank,” kata Ardhito di Melawai, Jakarta Selatan pada Senin, 13 Januari.
“Ya itu sebenarnya gue kadang-kadang suka bikin (video) TikTok yang menyulut api aja gitu. (Biar dikira), ‘Ah, Dito lagi gamon nih (gagal move on), lagi nangis’,” sambungnya.
Menurutnya, nuansa vintage yang diusung Wijaya 80 memerlukan strategi khusus. Dia melihat platform media sosial seperti TikTok jadi salah satu cara terbaik untuk memperkenalkan gaya musiknya ke pendengar dari kalangan muda.
“Ya pasti, kita tetap harus selalu beradaptasi dengan semua platform-platform digital,” katanya.
Penyanyi-penulis lagu 29 tahun itu bahkan tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan membuat konten TikTok seperti kontennya saat ini.
Namun, ia merasa ada kebutuhan berbeda untuk memperkenalkan karya Wijaya 80 ke pendengar muda.
“Ini jadi berkah tersendiri buat gue dan temen-temen Wijaya 80. Platform itu bisa mempertemukan idealisme kita dengan yang diinginkan sama Gen Z,” pungkasnya.