JABAR EKSPRES– Nama Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dan wakilnya, Adhitia Yudisthira, dicatut dalam aksi penipuan yang menyasar pengurus masjid di Kota Cimahi.
Pelaku mengaku sebagai kepala daerah dan menawarkan bantuan dana untuk kegiatan keagamaan. Pelaku juga menggunakan nomor dengan foto profil wajah Adhitia untuk meyakinkan korbannya.
Modus penipuan ini terungkap setelah sejumlah pengurus masjid melaporkan bahwa mereka dihubungi oleh seseorang yang mengatasnamakan Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira.
“Jadi awalnya ada pengurus masjid menghubungi tim kami, mengonfirmasi soal chat dari nomor yang mengatasnamakan Pak Wali dan saya. Bahwa mau memberikan sejumlah uang,” kata Adhitia saat dikonfirmasi, Jumat (4/4/2025).
Dalam pesan tersebut, pelaku menyatakan akan menyalurkan bantuan keuangan untuk mendukung kegiatan masjid. Bahkan, mereka meminta foto masjid sebagai bagian dari prosedur pencairan dana.
“Pelakunya itu meminta foto masjid, kemudian mengirimkan bukti transfer. Di situ ada yang ditransfer uang Rp13 juta, kemudian Rp20 juta. Pengirimnya ada nama Pak Ngatiyana dan saya,” jelas Adhitia.
Namun, setelah bukti transfer diterima oleh salah satu pengurus masjid di wilayah Kelurahan Leuwigajah, pelaku justru meminta pengurus masjid untuk mentransfer kembali sebagian uang yang disebut sebagai ‘kelebihan transfer’.
“Jadi ke pengurus masjid di Leuwigajah, itu pelakunya bilang sudah transfer Rp13 juta. Tapi ternyata kelebihan, harusnya Rp10 juta. Nah pelaku minta pengurus masjid mengembalikan atau mentransfer balik uang Rp3 juta,” ungkapnya.
Beberapa pengurus masjid yang tidak menaruh curiga langsung mengikuti instruksi pelaku dan mentransfer kembali uang tersebut tanpa melakukan konfirmasi ke Pemerintah Kota Cimahi.
“Jadi ada beberapa yang ternyata sudah transfer uang yang diminta pelaku, karena enggak konfirmasi dulu. Makanya saya langsung bikin unggahan di medsos dan status WA saya bahwa kalau ada nomor yang mengatasnamakan saya mengirim pesan meminta uang, itu penipuan,” tegas Adhitia.
Adhitia mengimbau masyarakat, terutama pengurus masjid, untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan verifikasi sebelum menerima informasi terkait bantuan dana dari pemerintah.
Ia juga meminta agar kasus ini segera dilaporkan ke pihak berwenang agar pelaku dapat ditindak tegas.
