Jakarta –
Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi lonjakan arus penumpang dan logistik pada periode angkutan Lebaran 2025.
Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo, mengungkapkan bahwa seluruh armada akan dipersiapkan secara optimal untuk melayani lintasan utama yang strategis. Beberapa lintasan yang akan diprioritaskan antara lain Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Bajoe-Kolaka, dan Tanjung Api-api-Tanjung Kalian.
Gapasdap juga menyusun sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas angkut selama masa puncak arus mudik. Salah satu strategi utama adalah percepatan waktu pelayaran (sea time) dan waktu layanan di pelabuhan (port time), yang bertujuan menambah jumlah trip, terutama pada rute-rute utama.
“Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan angkutan logistik, sekaligus menjaga kelancaran arus mudik. Kami juga akan mengarahkan muatan logistik darat pada jam-jam sepi, atau off-peak, agar tidak mengganggu kepadatan di saat puncak arus mudik,” ujar Khoiri, dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Selain itu, Gapasdap memberikan apresiasi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini. Beberapa kebijakan positif yang telah diterapkan antara lain adalah Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan pemudik untuk mengatur waktu perjalanan lebih fleksibel sebelum puncak arus mudik.
“Kebijakan ini memungkinkan pemudik mengatur waktu perjalanan lebih nyaman dan mengurangi potensi kepadatan,” tambah Khoiri.
Kebijakan lain yang mendukung adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang dilakukan lebih awal, yaitu satu minggu sebelum Lebaran. Langkah ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merencanakan mudik dengan lebih baik. Pemerintah juga meluncurkan Program Mudik Gratis yang lebih dini, dengan menggunakan transportasi publik untuk mendistribusikan pemudik secara merata dan mengurangi kepadatan.
Untuk mengurangi potensi penumpukan di lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni, Gapasdap juga mendukung pengoperasian tiga pelabuhan utama tahun ini. Selain pelabuhan utama Merak-Bakauheni, dua pelabuhan tambahan di Ciwandan dan dermaga Bandar Bakau Jaya (BBJ) akan berfungsi sebagai pelabuhan cadangan jika terjadi lonjakan penumpang.
Di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Gapasdap mengimplementasikan pemisahan muatan tujuan Lombok dan Bali melalui pelabuhan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Dengan serangkaian persiapan dan strategi tersebut, Gapasdap optimistis bahwa angkutan mudik dan logistik pada Lebaran 2025 akan berjalan lancar tanpa ada kekhawatiran akan penumpukan muatan, khususnya kendaraan logistik.
(rrd/rir)