Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku meyakini menguatnya denyut ekonomi domestik tetap menjadi penopang utama bagi sektor properti dan interior.
Direktur PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Olivia Surodjo menegaskan faktor utama pendorong pertumbuhan industri saat ini tetap pada meningkatnya daya beli masyarakat.
MTLA juga menyoroti perlunya langkah pemerintah dalam mengatasi lemahnya daya beli masyarakat yang tercermin dari perlambatan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Dukungan pemerintah dinilai penting melalui penguatan insentif pembiayaan, stimulus fiskal, serta stabilitas suku bunga.
“Perbaikan daya beli dengan penciptaan lapangan kerja baru, ekonomi yang berputar, dan iklim usaha yang sehat akan sangat membantu masyarakat kembali memiliki kemampuan membeli rumah sebagai kebutuhan primer,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Jumat (3/10/2025).
MTLA pun menilai insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) jauh lebih efektif dibanding KUR Perumahan karena manfaatnya bisa langsung dirasakan konsumen. Dengan adanya PPN DTP, harga rumah terasa lebih ringan karena pembeli tidak perlu menanggung beban pajak.
“Insentif PPNDTP saat ini menurut kami cukup efektif karena dari sisi konsumen manfaatnya dapat dirasakan karena tidak perlu membayar PPN untuk pembelian rumahnya, terasa seperti potongan harga,” imbuhnya
Olivia menjelaskan dengan adanya program PPN DTP masih sangat relevan dan perlu diteruskan.
Di luar itu, lanjutnya, percepatan proses perizinan dan dukungan infrastruktur juga penting agar pengembang dapat menghadirkan hunian dengan harga lebih kompetitif.
Sementara itu, industri produk interior masih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini. Dia menilai pergerakan pasar tak hanya dipengaruhi oleh persoalan insentif tetapi juga inovasi pelaku.
Chief Marketing Officer Taco Anastasia Tirtabudi mengatakan perusahaan hingga kini masih mencatatkan pertumbuhan kinerja double digit dibandingkan dengan pada tahun lalu.
Menurutnya tantangan utama yang dihadapi untuk mempertahankan pasar adalah dengan berinovasi dan menjaga hingga memberikan layanan yang lebih baik.
“Selain dari sisi sektor swasta yang masih terus aktif, Kami menilai apresiasi untuk pasar Indonesia sendiri terhadap dekorasi dan interior masih baik,” terangnya.
Dia menilai dengan pergerakan ekonomi, munculnya kafe-kafe dan restoran-restoran baru menjadi salah satu bukti bahwa sektor komersial masih memiliki pasar yang kuat.
Tak hanya itu, sisi residensial pun menunjukkan dinamika yang sama, di mana banyak pelanggan melakukan renovasi rumah, mengganti furnitur, hingga memperbarui kebutuhan interior.
“Semua aktivitas ini menjadi pendorong utama yang membuat pasar tetap bergerak aktif dan berdaya tahan, meski menghadapi berbagai tantangan,” terangnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
