YOGYAKARTA – Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu metode psikoterapi yang bertujuan untuk membantu seseorang mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi. Melalui terapi perilaku kognitif, pasien diajak untuk menyadari pola pikir yang keliru dan menggantinya dengan cara berpikir positif.
Dengan pemahaman yang baik soal terapi perilaku kognitif, pembaca diharapkan dapat mengetahui bagaimana terapi ini bekerja dan siapa saja yang bisa mendapat manfaatnya. Berikut akan dibahas tentang terapi perilaku kognitif dan tahapan dalam pelaksanaanya.
Mengenal Terapi Perilaku Kognitif dan Tahapannya
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) dilakukan secara bertahap dan dibimbing oleh psikolog atau psikiater profesional. Selain itu, CBT juga dapat dikombinasikan dengan pengobatan medis untuk memberikan hasil yang lebih maksimal pada pasien dengan gangguan mental tertentu.
Tujuan utama terapi perilaku kognitif adalah membantu pasien memahami hubungan antara pikiran, emosi, dan tindakan mereka. Dengan demikian, mereka dapat mengelola stres, mengubah kebiasaan negatif, dan membangun perilaku yang lebih sehat. Terapi ini terbukti efektif dalam menangani berbagai gangguan psikologis.
Secara umum, terapi perilaku kognitif dilakukan melalui sesi tatap muka antara pasien dan terapis. Dalam sesi ini, terapis akan membantu pasien menggali penyebab masalah dan menilai cara terhadap situasi yang dialami. Jika ditemukan pola pikir negatif, pasien akan diajarkan untuk melihat situasi dari perspektif yang lebih realistis dan konstruktif.
Terapi perilaku kognitif dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok. Pada terapi kelompok, pasien bisa berinteraksi dengan orang lain yang memiliki permasalahan serupa, sehingga mereka dapat saling mendukung dalam proses pemulihan. Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan secara online.
Beberapa masalah psikologis yang dapat diatasi dengan terapai perilaku kognitif antara lain depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur, PTSD, OCD, kecanduan, hingga gangguan makan. Terapi ini membantu pasien mengenali pikiran otomatis yang muncul saat menghadapi masalah dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan penting dalam terapi perilaku kognitif. Pertama, pasien dan terapis akan mencari tahu akar permasalahan yang ingin diselesaikan. Kedua, pasien diminta menyadari perasaan dan pikiran yang muncul dalam situasi tertentu dengan cara menuliskannya dalam jurnal.
Tahap berikutnya adalah mengelola dan membentuk ulang pola pikir yang salah atau negatif. Terapis akan membantu pasien menilai apakah pandangan mereka terhadap suatu situasi berdasarkan akal sehat atau hanya karena ketakutan dan asumsi pribadi. Dengan latihan dan bimbingan teratur, pasien akan mulai membangun pola pikir positif.
Penting untuk diketahui bahwa terapi perilaku kognitif tidak memberikan hasil secara instan. Perubahan pola pikir dan perilaku membutuhkan waktu serta latihan yang konsisten. Pasien perlu bersabar, terbuka, dan menjalin komunikasi yang baik dengan terapis agar hasilnya lebih efektif.
Terapi perilaku kognitif umumnya terbukti efektif dalam membantu seseorang mengatasi gangguan mental dan membangun keseimbangan emosional. Dengan dukungan terapis dan kemauan kuat dari pasien, terapi ini dapat menjadi langkah penting menuju kehidupan yang lebih sehat secara mental dan emosional.
