Surplus anggaran Juni terjadi karena penerimaan negara meningkat 13% menjadi USD 526 miliar — rekor tertinggi untuk bulan tersebut — sementara pengeluaran menurun 7% menjadi USD 499 miliar.
Namun, setelah disesuaikan dengan kalender pembayaran, Juni sebenarnya mencatat defisit anggaran sebesar USD 70 miliar, sedikit lebih baik dari defisit USD 143 miliar pada Juni tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, defisit anggaran selama sembilan bulan pertama tahun fiskal 2025 mencapai USD 1,337 triliun, naik 5% dibanding tahun lalu. Penyebabnya antara lain meningkatnya belanja untuk sektor kesehatan, jaminan sosial, pertahanan, dan bunga utang.
Sementara itu, penerimaan negara secara total naik 7% menjadi USD 4,008 triliun, didorong oleh kenaikan lapangan kerja dan pendapatan. Tapi belanja negara juga naik 6% menjadi USD 5,346 triliun.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263237/original/089582500_1750809712-donald_trump3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)