Surabaya (beritajatim.com) – Penemuan fosil gajah purba jenis Stegodon di kawasan Hutan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sorotan utama dalam dunia arkeologi.
Temuan ini tidak hanya menandai perjalanan panjang sejarah bumi Nusantara, tetapi juga berpotensi menjadi salah satu temuan fosil gajah purba paling signifikan di Indonesia.
Fosil purbakala tersebut diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun, sebuah angka yang menunjukkan eksistensi kehidupan prasejarah di wilayah tersebut.
Keistimewaan temuan ini terletak pada tingkat keutuhannya yang luar biasa, di mana tim ahli menduga fosil ini mencapai sekitar 70 persen utuh, menjadikannya spesimen dengan tingkat keutuhan tertinggi yang pernah ditemukan di Indonesia.
Kronologi Penemuan Awal dan Ekskavasi
Penemuan awal fosil ini terjadi pada Oktober 2024, saat tim gabungan dari Dinas Porabudpar Nganjuk, Museum Geologi Bandung, dan KOTASEJUK (Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk) sedang melakukan survei sebaran fosil di kawasan hutan Tritik.
Menurut Sukadi, Humas KOTASEJUK, tim tersebut secara tidak sengaja menemukan tonjolan fosil di lokasi yang kini menjadi tempat ekskavasi. Setelah dilakukan penggalian awal, mereka memastikan bahwa temuan tersebut adalah fosil bagian rahang Stegodon.
”Saat itu kami melakukan ekskavasi tahap awal (pembukaan) selama kurang lebih 10 hingga 14 hari,” jelas Sukadi dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (23/10/2025).
“Kami menyingkap sekitar 10 persen dari temuan, yang kemudian kami tutup dengan terpal untuk menjaga kondisinya agar tetap baik, sebelum dilanjutkan pada ekskavasi berikutnya.” tambahnya.
Ekskavasi Penemuan Fosil Gajah Purba Stegodon di Hutan Tritik Nganjuk (dok. KOTASEJUK)
Tahap Ekskavasi Terkini
Ekskavasi resmi tahap lanjutan, yang bekerja sama dengan Museum Geologi Bandung, dimulai kembali pada Selasa, 14 Oktober 2025 dengan rencana berakhir pada 21 Oktober 2025. Namun, karena kendala hujan deras, proses ekskavasi dan pengangkatan dilanjutkan selama dua hari tambahan.
“Seharusnya sudah berakhir tanggal 21, karena ada kendala hujan deras, maka di dua hari ini masih dilanjutkan untuk tahap pengangkatan,” urai Sukadi.
Identifikasi Fosil dan Keutuhan
Fosil yang ditemukan telah diidentifikasi sebagai Stegodon atau gajah purba, yang diketahui hidup antara 2,6 juta hingga 12 ribu tahun yang lalu.
Berdasarkan lapisan batuan tempat ditemukannya, fosil di Hutan Tritik ini diduga berusia 800 ribu tahun.
Sementara, lanjut Sukadi, informasi dari Museum Geologi Bandung, persentase keutuhan fosil ini mencapai sekitar 70 persen, menjadikannya dugaan temuan Stegodon paling lengkap di Indonesia.
“Dugaan sementara merupakan yang paling lengkap di Indonesia,” ucap Sukadi.
Adapun bagian-bagian fosil yang telah ditemukan meliputi:
• 1 buah gading
• Tulang rusuk
• Tulang ekor
• Tulang rahang
• Tulang paha
• Bagian lutut
• Tulang pinggul
• Tulang jari
