Penembakan Pantai Bondi Tewaskan 12 Orang, PM Australia: Merobek Jiwa Bangsa Kita

Penembakan Pantai Bondi Tewaskan 12 Orang, PM Australia: Merobek Jiwa Bangsa Kita

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyatakan duka terhadap 12 korban tewas penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Minggu 14 Desember. 

PM Australia ke-31 ini menganggap insiden ini “momen kelam bagi bangsa”.

“Saudara-saudara sebangsa Australia, saya katakan malam ini bahwa ada malam-malam yang merobek jiwa bangsa kita,” kata Albanese dikutip dari News.com.au, Minggu 14 Desember. 

Albanese meminta kepada seluruh unsur masyarakat dan pemerintah saling mengkuatkan tidak mudah terpancing pada hoaks yang berpotensi memecah belah Australia. 

“Di saat kegelapan ini, kita harus menjadi terang satu sama lain, berpegang teguh pada karakter sejati negara yang kita cintai,” kata Albanese.

“Australia lebih kuat daripada para pengecut yang menyerang orang-orang tak berdosa hari ini, Australia lebih berani daripada mereka yang berusaha membuat kita takut,” sambungnya. 

“Australia tidak akan pernah menyerah pada perpecahan, kekerasan, atau kebencian, kita akan melihat keadilan ditegakkan, dan kita akan melewati ini bersama-sama,” ujar Albanese.

Penembakan massal ini terjadi di acara Hanukkah Yahudi jelang pukul 7 malam pada Minggu 14 Desember. 

Naveed Akram, 24 tahun, dipastikan sebagai salah satu dari dua pelaku yang melakukan aksi penembakan ini.

Akram usai melakukan aksinya tewas ditembak polisi. Sementara satu pelaku lain ditembak petugas mengalami kondisi kritis dalam perawatan.

Setidaknya 12 orang tewas dalam insiden ini, termasuk seorang petugas polisi dan salah satu pelaku penembakan.

Sementara korban luka-luka berjumlah 25 orang telah dibawa ke rumah sakit di Sydney, termasuk satu orang ke Rumah Sakit Anak Sydney. Di antara korban luka-luka adalah dua petugas polisi.