Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pendapatan Q3 Tumbuh & Beban Terjaga, GOTO Konsisten Pangkas Rugi

Pendapatan Q3 Tumbuh & Beban Terjaga, GOTO Konsisten Pangkas Rugi

Jakarta

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja merilis laporan keuangan 9 bulan per September 2024 atau kuartal III-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY). Hasilnya, pendapatan tumbuh, beban dipangkas, dan rugi bersih turun signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/10), tercatat GoTo membukukan pendapatan bersih naik sebesar 11% menjadi Rp 11,66 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,51 triliun.

“Pendapatan GoTo terbesar disumbang paling besar dari pendapatan imbalan jasa yang mencapai Rp4,33 triliun atau berkontribusi hingga 37% terhadap total pendapatan GoTo per September itu,” ujar pihak GOTO dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2024).

Sementara itu, secara persentase, pertumbuhan tertinggi dibukukan pendapatan jasa pinjaman yang melesat 593% YoY menjadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya Rp 178 miliar.

Tak hanya jasa pinjaman, pendapatan jasa pengiriman juga tumbuh hingga 166% YoY menjadi Rp 3,96 triliun dari sebelumnya Rp 1,49 triliun.

Selain itu, induk Gojek dan GoTo Financial ini juga mendapatkan e-commerce service fee dari Tokopedia sebesar Rp 438,55 miliar, dari sebelumnya nihil. GoTo juga mendapatkan kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 28% menjadi Rp 1,26 triliun dari sebelumnya Rp 988,49 miliar.

Rugi Menyusut 53%

Per September 2024 ini, GoTo mampu memangkas rugi periode berjalan hingga 53% menjadi Rp 4,54 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang merugi hingga Rp 9,60 triliun.

Rugi operasional atau rugi usaha juga berhasil dipangkas hingga 77% menjadi Rp 2,05 triliun dari sebelumnya rugi usaha Rp 8,80 triliun.

Penurunan ini imbas dari langkah perseroan yang juga lebih efisien terlihat dari penurunan beban dan biaya selama 9 bulan tahun ini. Total biaya dan beban per September susut hingga 29% menjadi Rp 13,71 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 19,31 triliun.

Beberapa pos beban dengan penurunan terbesar yakni beban penjualan dan pemasaran turun 55% menjadi Rp 2,18 triliun, beban pengembangan produk yang lebih efisien 52% menjadi Rp 1,32 triliun, dan beban operasional dan pendukung turun 43% menjadi Rp 749 miliar.

Lihat Video: Bos GOTO Beberkan Progres Integrasi Tokopedia dan TikTok

(anl/ega)