Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

Sidoarjo (beritajatim.com) – Proses pemindahan struktur runtuhan bangunan dan pencarian korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ditargetkan selesai paling lambat pada hari Minggu (5/10/2025).

Hingga saat ini, pemindahan dan pembersihan puing sudah mencapai sekitar 50 persen. Untuk mempercepat penyelesaian, Tim SAR Gabungan akan mengandalkan strategi pencarian 24 jam tanpa henti selama dua hari ke depan.

“Untuk pengangkatan material ini kalau dilihat dari kemarin sudah dua hari ini baru 50 persen. Kalau kami lihat dari perhitungan secara matematis, tentunya mungkin (selesai) sampai hari sore besok, atau hari Minggu,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, sekaligus On Scene Commander (OSC) atau Komandan Lapangan, Jumat (3/10/2025).

Nanang menjelaskan bahwa, ada dua teknis pencarian sekaligus pemindahan struktur bangunan runtuh di lokasi tersebut. Di antaranya adalah dengan menggunakan alat berat, seperti Crane dan Eskavator, satu teknis lain adalah dengan penyisiran korban.

“Yang alat berat itu di antara sektor A1 sama A4. Itu yang menggunakan alat berat. Kemudian yang ada korbannya dievakuasi itu, ada di A2 mendekati A3,” urai Nanang.

Ia juga menambahkan, meskipun teknis penyisiran dilakukan bersamaan dengan beroperasinya alat berat, petugaa tetap dalam kondisi safety. Dia bilang, apabila terpantau tidak aman maka penyisiran berhenti.

“Kami (penyisiran) di sisi sebaliknya, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.Dan kami harus memastikan sekali bahwa di situ posisinya safety. Dan apa bila itu kemudian tidak memungkinkan kami akan berhenti,” ucap dia.

Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 113 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 23 korban dievakuasi petugas dengan 10 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 53 orang. (rma/but)