Pasuruan (beritajatim.com) – Rencana Pemerintah Kabupaten Pasuruan melakukan penataan Alun-Alun Bangil masih terhambat keterbatasan anggaran. Meskipun masterplan telah disusun dengan kebutuhan total mencapai Rp9 miliar, anggaran yang dialokasikan dalam APBD 2024 hanya sebesar Rp805 juta.
Besaran anggaran tersebut membuat penataan Alun-Alun Bangil terpaksa dilakukan secara bertahap.
“Kami harus menyesuaikan rencana face off sesuai dengan skala prioritas yang paling penting,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Taufikhul Ghony, pada Selasa (19/3/2024).
Dengan anggaran yang hanya 10 persen dari total kebutuhan, fokus utama saat ini adalah penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL). Ghony menjelaskan bahwa DED (Detail Engineering Design) telah diajukan ke BPBJ (Badan Pengadaan Barang Jasa) dan kemungkinan hanya menyentuh penataan PKL di sisi timur atau selatan Alun-Alun.
“Meskipun hasil face off belum dapat menghasilkan wajah baru secara keseluruhan, paling tidak diharapkan penataan PKL bisa menjadikan kawasan Alun-alun lebih tertib,” harap Ghony.
Penataan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi masyarakat, serta menjadi destinasi wisata yang menarik dan meningkatkan geliat ekonomi.
“Secepatnya setelah DED sudah kami dapatkan, akan dilanjut untuk proses lelang pekerjaan fisiknya,” pungkas Ghony. [ada/beq]