Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi Nurfiati Muchtar mengatakan bahwa ada anak murid yang tidak menyukai nasi. Karbo utamanya pun digantikan dengan kentang.
“Ada anak-anak yang diketahui tidak menyukai nasi. Langsung dilaporkan dan digantikan dengan kentang besoknya,” ungkap Nurfiati saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.
Ia mengatakan bahwa anak yang tidak menyukai nasi ada dua orang. Nurfiati mengatakan murid tersebut berasal dari kelas dua.
Ketidaksukaan ini diketahui saat uji coba. Uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan pada bulan November hingga Desember 2024 lalu. Kemudian, proses untuk hari pertama pun berjalan dengan lancar.
“Prosesnya lancar, datangnya juga cepat. Respons anak-anak suka, orang tua juga senang,” jelasnya.
(Dalam Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi menugaskan beberapa anak murid untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Distribusi dibagi menjadi 2, yakni pada tahap 1 dan 2. Tahap satu diberlakukan untuk tingkat kelas 1-3. Kemudian, tahap dua diberlakukan untuk tingkat kelas 4 hingga 6.
Nurfiati menambahkan sejauh ini tidak ada kendala pada hari pertama. Total yang diberikan adalah sebanyak 400 anak untuk keseluruhan murid sekolah dasar.
Baca juga: Murid SDN Slipi 11 Harapkan Ayam Jadi Lauk untuk MBG
“Totalnya semua 400, semuanya kebagian, semuanya lancar,” imbuhnya.
Per hari ini, pihak vendor dalam memberikan makan untuk SDN Slipi 11 lebih cepat datang dibandingkan hari pertama, yakni 6 Januari 2025. Diperkirakan pukul 07.30 sudah datang.
Beberapa anak murid juga ditugaskan untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Mereka ditugaskan oleh guru-guru dari pihak sekolah.
Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi Nurfiati Muchtar mengatakan bahwa ada anak murid yang tidak menyukai nasi. Karbo utamanya pun digantikan dengan kentang.
“Ada anak-anak yang diketahui tidak menyukai nasi. Langsung dilaporkan dan digantikan dengan kentang besoknya,” ungkap Nurfiati saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.
Ia mengatakan bahwa anak yang tidak menyukai nasi ada dua orang. Nurfiati mengatakan murid tersebut berasal dari kelas dua.
Ketidaksukaan ini diketahui saat uji coba. Uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan pada bulan November hingga Desember 2024 lalu. Kemudian, proses untuk hari pertama pun berjalan dengan lancar.
“Prosesnya lancar, datangnya juga cepat. Respons anak-anak suka, orang tua juga senang,” jelasnya.
(Dalam Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi menugaskan beberapa anak murid untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Distribusi dibagi menjadi 2, yakni pada tahap 1 dan 2. Tahap satu diberlakukan untuk tingkat kelas 1-3. Kemudian, tahap dua diberlakukan untuk tingkat kelas 4 hingga 6.
Nurfiati menambahkan sejauh ini tidak ada kendala pada hari pertama. Total yang diberikan adalah sebanyak 400 anak untuk keseluruhan murid sekolah dasar.
Baca juga: Murid SDN Slipi 11 Harapkan Ayam Jadi Lauk untuk MBG
“Totalnya semua 400, semuanya kebagian, semuanya lancar,” imbuhnya.
Per hari ini, pihak vendor dalam memberikan makan untuk SDN Slipi 11 lebih cepat datang dibandingkan hari pertama, yakni 6 Januari 2025. Diperkirakan pukul 07.30 sudah datang.
Beberapa anak murid juga ditugaskan untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Mereka ditugaskan oleh guru-guru dari pihak sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(TIN)