Penanaman Pohon Serentak Turunkan Emisi dan Pulihkan Lahan Terdegradasi

14 January 2024, 22:10

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia, Minggu (14/1). Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin memimpin langsung penanaman tersebut di Provinsi Banten.

Baca juga: Gakkum KLHK Tangkap Pelaku Penambangan Emas di Sulawesi Selatan

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin mengatakan, perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu bumi. Tak hanya itu, terjadi juga penurunan produktivitas tanaman pangan, hilangnya wilayah-wilayah kepulauan, meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim yang antara lain bersumber dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya serta timbulan sampah.

“Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mengurangi emisi dengan menanam dan menanggulangi sampah di sekitar lingkungan kita,” kata Wapres, di Serang, Banten.

Menurutnya, menanam dan mengelola sampah harus sejak dini ditanamkan pada generasi muda Indonesia. Sehingga bisa mengakar kuat, menjadi budaya dan gaya hidup.

Menanam pohon lanjutnya, menjadi aksi mitigasi perubahan iklim yang konkret. Mampu memulihkan kawasan hutan dan lahan terdegradasi, lahan tidak produktif, lahan kritis. Termasuk juga memulihkan areal rawan bencana, termasuk di daerah sepanjang kanan kiri sungai (riparian).

“Manfaat menanam pohon tidak hanya kayu sebagai fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dan ekologis,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK pun terus menggenjot kegiatan penanaman serentak di Indonesia. Upaya ini langkah nyata mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah dilaksanakan 30 Desember 2023, dan akan dilanjutkan dengan penanaman pada Februari sampai April 2024.

Adapun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lokasi penanaman pohon di Provinsi Banten ini merupakan lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat,” Siti.

Pohon kata Siti, memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim. Sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.
Penataan Sungai Cidurian (Ant/P-3)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia, Minggu (14/1). Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin memimpin langsung penanaman tersebut di Provinsi Banten.

Baca juga: Gakkum KLHK Tangkap Pelaku Penambangan Emas di Sulawesi Selatan

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin mengatakan, perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu bumi.  Tak hanya itu, terjadi juga penurunan produktivitas tanaman pangan, hilangnya wilayah-wilayah kepulauan, meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim yang antara lain bersumber dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya serta timbulan sampah.

“Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mengurangi emisi dengan menanam dan menanggulangi sampah di sekitar lingkungan kita,” kata Wapres, di Serang, Banten.

Menurutnya, menanam dan mengelola sampah harus sejak dini ditanamkan pada generasi muda Indonesia. Sehingga bisa mengakar kuat, menjadi budaya dan gaya hidup.

Menanam pohon lanjutnya, menjadi aksi mitigasi perubahan iklim yang konkret. Mampu memulihkan kawasan hutan dan lahan terdegradasi, lahan tidak produktif, lahan kritis. Termasuk juga memulihkan areal rawan bencana, termasuk di daerah sepanjang kanan kiri sungai (riparian).

“Manfaat menanam pohon tidak hanya kayu sebagai fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dan ekologis,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK pun terus menggenjot kegiatan penanaman serentak di Indonesia. Upaya ini langkah nyata mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah dilaksanakan 30 Desember 2023, dan akan dilanjutkan dengan penanaman pada Februari sampai April 2024.

Adapun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lokasi penanaman pohon di Provinsi Banten ini merupakan lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat,” Siti.

Pohon kata Siti, memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim. Sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.
Penataan Sungai Cidurian  (Ant/P-3)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi