Penanaman 1.000 Mangrove Teluk Benoa Guna Redam Emisi Karya Kreatif Indonesia 2025

Penanaman 1.000 Mangrove Teluk Benoa Guna Redam Emisi Karya Kreatif Indonesia 2025

Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkuat perannya dalam mendukung ekonomi hijau dengan menanam 1.000 pohon mangrove di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Badung, Bali. Langkah ini merupakan bagian dari strategi kompensasi emisi dari penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025.

Melalui aksi ini, BI tidak hanya melakukan rehabilitasi ekosistem pesisir, tetapi juga menunjukkan bahwa lembaga keuangan dapat mengambil tanggung jawab aktif terhadap dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi.

Dalam perhitungan BI, emisi yang dihasilkan selama KKI 2025 pada 7-10 Agustus mencapai 126 ton.

Untuk mengimbanginya, BI menggabungkan dua pendekatan, penanaman mangrove dan pembelian kredit karbon di bursa karbon.

Hal ini menunjukkan bahwa BI memahami keterbatasan lahan tanam, sehingga instrumen berbasis pasar menjadi bagian penting dalam memastikan kompensasi yang optimal.

“Ini baru 1.000 (mangrove) yang ditanam. Kalau tanam lagi itu mungkin akan susah cari tempat, jadi kami masuk juga untuk membeli kredit karbon. Kita kombinasikan,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dilansir dari Antara, Selasa (25/11/2025).

Inisiatif ini sejalan dengan pandangan BI bahwa pembangunan ekonomi perlu disertai tanggung jawab lingkungan agar pertumbuhan bisa berkelanjutan. 

Dalam gelaran tahun ini, nilai pembiayaan yang terjembatani mencapai Rp 782 miliar, atau meningkat 41 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 553 miliar.

Lonjakan nilai tersebut memperlihatkan bahwa kebutuhan pembiayaan terus bertambah dan sektor hijau bersama UMKM kreatif kini menjadi titik perhatian utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

BI memandang business matching sebagai strategi konkret untuk mengatasi kesenjangan akses modal yang selama ini menjadi hambatan utama pelaku usaha kecil.

Dengan mempertemukan langsung para pemilik kebutuhan modal dengan penyedia pembiayaan, proses penilaian dan negosiasi dapat berlangsung lebih cepat, transparan, dan efisien.

Selain itu, meningkatnya minat perbankan untuk masuk ke sektor hijau juga memperluas peluang pembiayaan yang lebih berkelanjutan.

Rencana pemindahan ibu kota, pemerhati lingkungan khawatirkan ada degradasi hutan mangrove di Balikpapan, Kalimantan Timur.