Pemprov Jatim Turun ke Saradan, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Madiun

Pemprov Jatim Turun ke Saradan, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Madiun

Madiun (beritajatim.com) – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Madiun kembali diperkuat melalui program pemberian makanan bergizi bagi balita. Intervensi gizi ini digelar Senin (24/11/2025) di Balai Desa Sumbersari, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, dengan menyasar 200 balita dari 15 desa se-Kecamatan Saradan.

Kepala Bakorwil I Madiun, Heru Wahono Santoso, menjelaskan bahwa meski angka stunting di Jawa Timur mengalami penurunan, angkanya masih perlu mendapat perhatian. Karena itu, kerja sama lintas sektor dinilai sangat penting dalam mempercepat penanganan.

“Tingkat stunting di Jawa Timur memang menurun, tetapi masih di angka yang lumayan. Kabupaten Madiun berada di angka 5,28 persen. Kami bersama Pemkab Madiun berikhtiar menurunkannya, termasuk melalui pemberian makanan bergizi bagi 200 balita dari 15 desa di Kecamatan Saradan,” kata Heru.

Ia menegaskan bahwa penanganan stunting tidak mungkin dilakukan oleh satu pihak saja. Kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, dan PKK, termasuk edukasi langsung kepada ibu balita terkait gizi seimbang, menjadi fondasi penting dalam upaya menekan angka stunting.

Sementara itu, Bupati Madiun Hary Wuryanto menyoroti kondisi Kecamatan Saradan yang masih mencatat angka stunting tertinggi di kabupaten.

“Secara keseluruhan angka stunting kita 5,28 persen. Tetapi Saradan masih di angka 11 persen sehingga memerlukan intervensi yang cukup. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa turun. Kita fokus pada Saradan dan Pilangkerep, yang lainnya sudah alhamdulillah lebih baik,” ujarnya.

Pemkab Madiun mencatat jumlah balita yang ditimbang mencapai 30.895 anak, dengan angka stunting terbaru berada di kisaran 5,2 persen. Pemerintah daerah optimistis target percepatan penurunan stunting dapat tercapai melalui intervensi gizi terarah, pemantauan rutin, dan sinergi antarlembaga.

Program pemberian makanan tambahan di Saradan ini menjadi bagian dari langkah berkelanjutan untuk memastikan balita mendapatkan asupan nutrisi memadai, sekaligus mencegah risiko gagal tumbuh di Kabupaten Madiun. (rbr/ted)