Pemprov Bengkulu siapkan lahan pembangunan Kodam baru

Pemprov Bengkulu siapkan lahan pembangunan Kodam baru

Bengkulu (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan telah menyiapkan lahan lokasi pembangunan Komando Daerah Militer (Kodam) baru untuk wilayah Provinsi Bengkulu.

“Atas arahan Bapak Gubernur, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyiapkan area untuk pembangunan Kodam baru. Jika sesuai usulan, Kodam ini akan bernama Kodam Merah Putih, dan kami siap merealisasikannya pada 2026,” kata Wakil Gubernur Bengkulu Mian di Bengkulu, Rabu.

Rencana lokasi pembangunan Kodam baru tersebut akan berada di Kabupaten Bengkulu Tengah. Pemerintah daerah menyatakan siap berkoordinasi dengan pihak TNI terkait kesiapan lahan dan dukungan infrastruktur pendukung lainnya.

Wakil Gubernur Mian langsung menyampaikan hal tersebut saat rapat koordinasi bersama dengan Staf Ahli Panglima TNI Laksda TNI Aditya Kumara pada Rabu di Kantor Gubernur Bengkulu.

Rapat tersebut membahas kesiapan daerah dalam menyambut rencana pembangunan Komando Daerah Militer (Kodam) baru di Bengkulu.

Mian menjelaskan pembentukan Kodam baru di Bengkulu merupakan bagian dari program strategis nasional, di mana Pemerintah Pusat melalui TNI akan menambah 22 Kodam baru di seluruh Indonesia.

“Dengan hadirnya Kodam baru, wilayah teritorial Provinsi Bengkulu akan semakin kuat dan aman dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Panglima TNI Laksda TNI Aditya Kumara menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap kebijakan pembangunan Kodam baru.

“Program Asta Cita yang digagas Bapak Prabowo Subianto ini sangat baik. Sinergi antara pemerintah daerah dan TNI sangat penting. Seperti yang disampaikan pak wakil gubernur, kita akan berjalan bersama dalam mewujudkan hal ini,” ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.