Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat, Sejumlah Titik Jadi Atensi Penanganan

1 January 2024, 18:49

BANDUNG, suaramerdeka.com – Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman menetapkan status tanggap darurat bencana pasca kejadian gempa darat 4,8 yang mengguncang wilayah tersebut di malam pergantian tahun. Hal tersebut ditegaskan Pj Bupati Sumedang, saat mendampingi Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin melakukan peninjauan lokasi terdampak, Senin 1 Januari 2024. “Kami sudah menetapkan Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana dan ini akan memudahkan untuk penanganan termasuk suporting budget untuk membantu warga masyarakat yang terkena bencana,” tandasnya. Baca Juga: Ganjar Minta Pendukungnya Tak Terpancing Kasus Boyolali: tapi Hukum Harus Ditegakkan! Untuk fokus penanganan, Herman menyebut bahwa sejumlah titik jadi atensi di antaranya asesment terhadap bangunan pemerintah terutama RSUD dan rumah tinggal warga. Kemudian, tiga kecamatan terdampak, hingga pendirian dapur umum untuk kebutuhan warga.

“Untuk rumah sakit, Dinas PUPR sedang melakukan pendalaman seperti apa kondisi bangunan-bangunan yang ada di rumah sakit terutama 3 bangunan utama ya, bangunan VIP kemudian paviliun, dan satunya Ruang Sakura,” katanya. Baca Juga: Mobil Panther Nyangkut di Pulau Pembatas Jalan, Diduga Pengemudi Mabuk Menurut dia, langkah itulah dilakukan berkaitan dengan penanganan pasien RS yang sebagian berada di larikan ke ruang lapang guna dievakuasi pasca kejadian gempa. “Apabila kondisinya aman tentu nanti kita akan evakuasi kembali pasien yang saat ini ada di luar, kurang lebih 108 pasien yang ada di depan rumah sakit dan 45 di halaman belakang rumah sakit.” “Kondisinya tak memungkinka tentu kita akan siapkan tenda yang lebih representatif terutama dari sisi kesehatan,” jelasnya. Baca Juga: Perpisahan Emosional Hugo Lloris dengan Penggemar Tottenham Hotspur dalam Laga Melawan Bournemouth Untuk rumah warga, asesment terhadap rumah warga dikonsentrasikan di tiga wilayah terdampak yakni Kecamatan Cimalaka, Kecamatan Sumedang Utara, dan Kecamatan Sumedang Selatan. “Mudah-mudahan bisa diputuskan secara cepat, mana saja rumah-rumah yang bisa digunakan kembali dan mana-mana saja yang tidak aman dan tentu warga kami harus siapkan tempat evakuasi yang representatif,” tandas Herman Suryatman. Selebihnya, pihaknya meminta warga Sumedang tetap tenang tanpa meninggalkan kewaspadaan mengingat kejadian gempa terjadi di musim penghujan. Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR Minta Penegakan Hukum yang Tegas Imbas Kecelakaan Tungku Smelter PT ITSS “Sumedang dalam keadaan aman dan terkendali, tetap tenang tetapi mohon untuk waspada karena dalam waktu yang bersamaan kita pun dihadapkan dengan potensi bencana banjir dan longsor mohon waspada,” katanya. Untuk penanganan dampak gempa tersebut, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menegaskan, pihaknya bersama unsur Forkompinda lainnya terutama TNI/Polri sudah langsung bergerak melakukan penanganan di lapangan. Mengingat tak menutup kemungkinan terjadinya gempa susulan, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi petunjuk petugas di lapangan. “Sudah ada 5 kali gempa, mulai pertama pukul 14.35, pukul 15.38, dan paling besar dan terasa pukul 20.34, kemudian gempa susulan pada pukul 23.23 dan tadi pagi jam 03.47.” “Tentunya kita berharap tidak terjadi lagi gempa dan berdasarkan BMKG tadi puncak itu mudah-mudahan yang 4,8 karena setelah itu 2,2 , 2,2 kekuatan jadi sudah lebih rendah,” jelasnya.***

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi