PIKIRAN RAKYAT – Serangan udara Israel di Gaza selatan, Minggu, 23 Maret 2025, telah menewaskan pemimpin politik Hamas, Salah al-Bardaweel. Eskalasi kampanye militer Israel selepas batalnya gencatan senjata sudah berlangsung selama enam hari.
Media setempat melaporkan, serangan udara di Khan Younis betul telah menewaskan Bardaweel, anggota kantor politik kelompok Hamas bersama istri juga anaknya. Di sisi lain pejabat Israel Penjajah belum memberikan komentar apa-apa.
Taher Al-Nono, penasihat media kepemimpinan Hamas meratapi kematian Bardaweel dalam sebuah postingan di halaman Facebook-nya. Pun demikian jurnalis Gaza, Motasem A Dalloul, di akun X (Twitter)-nya.
????Israeli bombing KILLED several people across Gaza tonight, including Palestinian MP Dr Salah al Bardaweel, his wife and children. pic.twitter.com/8npX2L4huF— Motasem A Dalloul (@AbujomaaGaza) March 23, 2025
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengeluarkan peringatan evakuasi di X untuk warga di lingkungan Tel Al-Sultan, di Rafah barat daya, dengan mengatakan bahwa militer Israel sedang melancarkan serangan besar-besaran di sana untuk memberantas “organisasi teroris”.
Sementara, Hamas menuduh Israel membunuh Bardaweel, Ketika petinggi kelompok itu sedang berdoa bersama istrinya di tempat perlindungannya di Khan Younis. Sebuah rudal Israel menghantam tanpa aba-aba.
“Darahnya, darah istrinya, dan para syuhada akan terus menggerakkan perjuangan pembebasan dan kemerdekaan. Musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan kehendak kami,” kata kelompok tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa tujuan utama perang ini adalah untuk menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan.
Kepala pemerintahan de facto Hamas, Essam Addalees, dan kepala keamanan internal Mahmoud Abu Watfa adalah di antara orang-orang yang tewas dalam serangan Israel per hari Selasa, 18 Maret, selain beberapa pejabat lainnya.
Gaza Terkini
Setidaknya 130 warga Palestina tewas dan 263 lainnya terluka akibat serangan Israel Penjajah di Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir, demikian laporan otoritas kesehatan Gaza pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Serangan ini meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 49.747 dan korban luka menjadi 113.213 sejak konflik Palestina-Israel Penjajah dimulai pada awal Oktober 2023.
Laporan itu juga menyebutkan, banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan atau tergeletak begitu saja di jalanan, di mana lokasi-lokasi tersebut sulit dijangkau oleh ambulans dan tim pertahanan sipil.
Dalam pernyataan terpisah, otoritas kesehatan mengimbau warga Gaza untuk mendonorkan darah mereka di beberapa rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah itu.
Israel Penjajah melancarkan serangan kembali ke Gaza pada Selasa, 18 Maret 2025, setelah gencatan senjata dengan Hamas yang dimulai pada 19 Januari berakhir. Pasukan Israel Penjajah kemudian melakukan operasi darat di bagian selatan, utara, dan tengah Gaza.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News