Febrio menambahkan derasnya penyaluran kredit tidak terlepas dari rendahnya bunga penempatan dana pemerintah. Pemerintah menetapkan bunga sebesar 3,8 persen atau sekitar 80 persen dari suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI). Dengan biaya dana yang lebih rendah dari rata-rata perbankan, bank memiliki ruang lebih besar untuk menekan cost of fund dan lebih agresif menyalurkan kredit.
“Kita tempatkan sesuai dengan bunga penempatan kita di Bank Indonesia, yakni 3,8 persen, yaitu sekitar 80 persen dari suku bunga kebijakan,” jelas Febrio.
Selain Mandiri, BRI, dan BNI, sejumlah bank lain juga mencatat progres signifikan. BTN telah menyalurkan Rp 10,3 triliun atau 41 persen dari total dana Rp 25 triliun, sedangkan BSI berhasil menyalurkan 99 persen dari R p10 triliun yang diterimanya. Kinerja ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan pembiayaan, terutama di sektor produktif.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5193495/original/036807700_1745226807-WhatsApp_Image_2025-04-21_at_14.51.25.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)