Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap pihaknya telah memulai proses konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II. Di mana, pelaksanaan konstruksi itu dijalankan usai sebelumnya pemerintah rampung merenovasi 165 unit Sekolah Rakyat Tahap I.
Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat akan dijalankan di 104 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).
Sebagai informasi, konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II telah memasuki tahap lelang sejak September 2025. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dengan 3.744 rombongan belajar (rombel), meliputi 1.872 rombel SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa).
Secara teknis, Sekolah Rakyat Tahap II akan dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5–10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah, dan ditargetkan selesai untuk tahun ajaran 2026/2027.
Setiap Sekolah Rakyat nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar secara menyeluruh, antara lain ruang kelas nyaman berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga dan ruang kegiatan ekstrakurikuler serta area hijau atau lansekap.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis berasrama (boarding school) bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya pada Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Untuk Tahap I hingga akhir 2025, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 165 Sekolah Rakyat Tahap I, yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025).
Untuk diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp24,9 triliun untuk Sekolah Rakyat (SR) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Jumlah tersebut melonjak 255,71% dibandingkan dengan anggaran pada 2025 yang hanya sebesar Rp7 triliun.
Adapun, sebanyak Rp20 triliun digunakan untuk pembangunan 200 SR, sedangkan sisanya Rp4,9 triliun untuk operasional 200 SR.
