Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) akan memanggil badan usaha penyedia BBM. Tujuannya untuk melakukan sinkronisasi menyusul kosongnya stok BBM di SPBU swasta dalam beberapa waktu terakhir.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) akan mengumpulkan PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, hingga BP-AKR. Tujuannya adalah menyinkronkan impor BBM untuk kebutuhan stok dalam negeri.
“Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan bahwa ini disinkronkan untuk proses impor antara PT Pertamina dengan badan usaha. Dan juga sudah ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera dikumpulkan, ini segera dirapatkan, itu antara Pertamina dan badan usaha yang memerlukan impor,” ungkap Yuliot, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5233051/original/052018000_1748261892-20250526-Kilang_Minyak_Plaju-HER_4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)