Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemerintah Mesir Bantah Akan Terima Relokasi 500.000 Warga Gaza di Sinai Utara

Pemerintah Mesir Bantah Akan Terima Relokasi 500.000 Warga Gaza di Sinai Utara

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Mesir membantah dengan tegas atas laporan Israel yang menyebutkan kesiapan Kairo akan menerima hingga 500.000 warga Palestina, yang direlokasi ke Sinai Utara dalam rekonstruksi Jalur Gaza.

“Mesir membantah sepenuhnya klaim yang beredar di sejumlah media terkait rencana untuk merelokasi 500.000 warga Gaza ke sebuah kota yang ditentukan di SInai Utara dalam rangka rekonstruksi Gaza,” ucap pihak Dinas Penerangan Negara (SIS) Mesir.

Badan menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah salah dan “tidak konsisten dengan posisi tegas an berdasar Mesir” sejak agresi Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Tidak hanya itu, Kairo menegaskan kembali “penolakan absolut ada upaya apapun untuk merelokasi saudara Palestina, baik secara sukarela ataupun paksa, ke lokasi lain di luar Gaza, terutama ke Mesir.”

Relokasi semacam itu akan berarti “pupusnya perjuangan Palestina dan ancaman besar bagi keamanan nasional Mesir.”

SIS juga telah menyoroti upaya diplomatik Mesir yang dilakukan, melalui rencana rekonstruksi yang diusulkan Kairo dalam KTT Arab pada 4 Maret lalu, demi memastikan bahwa tak akan ada satupun warga Palestina yang harus keluar dari Gaza. Terlebih rencana rekonstruksi ini mendapat dukungan bulat dari semua negara peserta KTT.

Diketahui, lebih dari 700 warga Palestina di Gaza tewas dan 900 lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza sejak 18 Maret 2025. Sehingga menyebabkan pupusnya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlangsung sejak 19 Januari 2025.

Secara keseluruhan, lebih dari 50.00 warga Palestina dan sebagian besar adalah wanita dan anak-anak tewas akibat agresi brutal Israel ke Gaza pada Oktober 2023. Lalu, lebih dari 112.000 warga lainnya terluka.

Pada November 2024. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan bekas kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan pada kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dugaan tindak genosida yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty dan Utusan Timur Tengah Gedung Putih, Steve Witkoff telah sepakat untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi atas rencana rekonstruksi Jalur Gaza dengan tujuan membangun kembali wilayah tersebut.

Abdelatty telah bertemu dengan Witkoff dan Direktur Senior untuk Timur Tengah dan AFrika Utara di Dewan Keamanan Nasional AS, Eric Trager di sela-sela pertempuran antara para menteri luar negeri Arab dan utusan AS di Qatar.

Kedua belah pihak pun sepakat untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi mengenai rencana sebagai dasar upaya rekonstruksi dan menjaga komunikasi sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memulihkan stabilitas Timur Tengah. ***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa