Jakarta –
Terpidana pembunuhan di Afghanistan dieksekusi mati secara terang-terangan di depan ribuan orang. Eksekusi mati dilakukan di stadion olahraga di wilayah tersebut.
Seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024) ini menjadi eksekusi mati keenam yang dilakukan di depan publik sejak Taliban kembali berkuasa tahun 2021 lalu. Eksekusi mati itu dilakukan dengan metode hukuman tembak.
Laporan jurnalis AFP yang ada di lokasi menyebut terpidana pria itu ditembak dengan tiga peluru di bagian dada oleh salah satu anggota keluarga korban, di depan ribuan orang yang memenuhi stadion olahraga di Gardez, ibu kota Provinsi Paktia, pada Rabu (13/11) waktu setempat.
Malam hari sebelum eksekusi mati dilaksanakan, kantor gubernur setempat mengimbau via media sosial kepada para pejabat dan warga setempat untuk “menghadiri acara ini”, yang merujuk pada eksekusi mati itu.
“Seorang pembunuh dijatuhi hukuman pembalasan,” demikian pernyataan yang dirilis Mahkamah Agung Afghanistan, yang menyebut nama terpidana mati itu sebagai Mohammad Ayaz Asad.
Perintah eksekusi mati itu, menurut Mahkamah Agung Afghanistan, ditandatangani oleh pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada.
Pernyataan Mahkamah Agung Afghanistan menyebut terpidana mati itu ditahan sejak sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Dia divonis mati atas pembunuhan seorang pria bernama Habibullah Saif-ul-Qatal, dan kasusnya “diperiksa dengan sangat cermat dan berulang kali” oleh tiga pengadilan militer.