Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah mengakselerasi pembangunan MRT Fase 2A yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota.
Presiden Direktur PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, MRT Fase 2A membentang sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
“Secara keseluruhan, progres yang sudah kami lakukan sekarang itu mencapai 55%, dan untuk Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas akan kami selesaikan di tahun 2026,” ujar Tuhiyat di acara Transit-Oriented Development Forum di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Adapun, proyek MRT Jakarta Fase 2A terbagi ke dalam dua segmen. Segmen pertama Bundaran HI–Harmoni ditargetkan rampung pada 2027, sedangkan segmen kedua Harmoni–Kota ditargetkan selesai pada 2029.
Pembangunan MRT Fase 2A tersebut menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun yang bersumber dari pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Sementara itu, proyek MRT Jakarta Fase 2B yang direncanakan melanjutkan jalur dari Kota hingga Depo Ancol Barat masih berada dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Perlu diketahui, Proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase ini merupakan kelanjutan koridor utara–selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019, menghubungkan Lebak Bulus dengan Bundaran HI.
Dengan beroperasinya MRT fase 2, total panjang jalur utara–selatan MRT Jakarta akan mencapai sekitar 27,8 kilometer. Adapun waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota diperkirakan sekitar 45 menit.
Tuhiyat mengatakan, jumlah penumpang MRT fase 1 terus mengalami kenaikan dari sekitar 70.000 penumpang per hari pada 2019, hingga mencapai 126.000 per hari pada 2025.
“Kami akan coba upayakan untuk mendorong terus ridership [angka keterangkutan] mencapai 137.000 sampai 140.000 penumpang per hari pada tahun 2026,” pungkasnya.
