“Ini adalah data dasar pertama yang akan mencakup populasi penduduk dan karakteristik demografi warga di wilayah delienasi IKN. Maka ini akan menjadi akar bagi sejarah penting Ibu Kota Nusantara,” jelas Amalia.
Oleh karenanya, Amalia memohon kepada para petugas agar bisa menjaga akurasi, objektivitas, dan konsistensi selama proses wawancara atau observasi di lapangan.
“Kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh, utamakan kualitas data. Bukan hanya kecepatan, tetapi pastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah data yang akurat,” pinta dia.
Tujuan Pelatihan
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah agar seluruh petugas pendataan memahami standar operasional prosedur (SOP), konsep dan definisi, serta tata cara pengisian instrumen.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, juga menekankan pentingnya keberlanjutan sistem kependudukan yang berbasis teknologi.
“Setelah data dasar atau primer terpenuhi, khususnya kependudukan, maka ke depan kita harus punya tool untuk update kependudukan yang real time, baik data kelahiran, kematian, maupun mutasi penduduk,” kata Alimuddin.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4948009/original/031138500_1726737020-IMG-20240919-WA0003_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)