Pelaku Penembakan Festival Yahudi di Sydney Diduga Pakai Senapan Berburu Hewan

Pelaku Penembakan Festival Yahudi di Sydney Diduga Pakai Senapan Berburu Hewan

GELORA.CO – Penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, sangat mengerikan sekaligus mengejutkan.

Mengerikan karena dua pelaku melepaskan tembakan secara brutal ke arah kerumunan  festival Yahudi di pantai hingga  dilaporkan menewaskan 11 orang dan melukai 29 orang.

Satu pelaku tewas. Sementara pelaku lainnya dalam kondisi kritis dan dalam penjagaan ketat di rumah sakit.

Dan yang mengejutkan, pemembakan itu terjadi di negara yang memiliki undang-undang super ketat mengenai kepemilikan dan penggunaan senjata api, National Firearms Agreement.

Undang-undang tersebut dibuat setelah tragedi berdarah di Port Arthur, Tasmania, Australia, pada 1996. 

Penembakan yang dilakukan oleh Martin Bryant, seorang dengan keterbelakangan mental ini, menewaskan 35 orang dan melukai 18 orang lainnya.

Sejak undang-undang tersebut diberlakukan pada 1996, peristiwa di Pantai Bondi menjadi yang terburuk dalam sejarah penembakan massal di Australia.

Pertanyaannya, apa jenis senjata api pelaku penembakan di Pantai Bondi dan bagaimana mereka mendapatkan senjata tersebut?

Polisi negara bagian New South Wales (NSW) belum secara resmi mengkonfirmasi jenis senjata yang tepat yang digunakan oleh dua pria bersenjata yang melepaskan tembakan di Pantai Bondi siang ini.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan berkait hal itu. Oleh karenanya belum bisa memastkan detail spesifok senjata yang digunakan.

Tapi, polisi NSW mengatakan kepada news.com.au, rekaman pascakejadian dari dekat jembatan penyeberangan di atas Taman Bondi menunjukkan, yang berserakan adalah selongsong peluru senapan  atau shotgun warna merah.

Termasuk selongsong logam yang lebih tipis, umumnya digunakan untuk senapan berburu seperti senjata api bolt-action. 

Senapan tersebut dirancang untuk akurasi dan daya bunuh pada jarak yang lebih jauh. 

Meskipun memerlukan pengoperasian manual untuk setiap tembakan dan menembak lebih lambat daripada senjata api semi-otomatis, senapan ini masih dapat menembakkan beberapa peluru terarah dan presisi per menit di tangan orang berpengalaman.

Beberapa pihak kini mempertanyakan bagaimana kedua pria tersebut bisa mendapatkan akses ke senjata mematikan tersebut, mengingat Australia memiliki undang-undang senjata api terketat di dunia.

Undang-undang itu mewajibkan warga negara memiliki lisensi kepemilikan senjata api. Kemudian mendaftarkan senjata api tersebut. Termasuk alasan kuat dan spesifik seseorang memiliki senjata.

Alasan yang diperbolehkan, yakni untuk olahraga, koleksi, dan pekerjaan dalam hal ini petugas kemanan atau polisi. Bahkan alasan untuk membela diri, tidak diperbolehkan.

Jenis senjata juga tak boleh sembarangan. Umumnya petani atau peternak yang diizinkan memiliki senapan bolt-action untuk berburu hewan hama.