Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Mantan Tentara AS, Sempat Ucapkan Janji Setia kepada ISIS – Halaman all

Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Mantan Tentara AS, Sempat Ucapkan Janji Setia kepada ISIS – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), FBI, mengatakan pelaku penabrakan di New Orleans merupakan veteran Angkatan Darat AS.

Sebelum melakukan penabrakan di kawasan Bourbon Street, pelaku yang bernama Shamsud-Din Jabbar sempat mengunggah lima video di Facebook.

Dalam unggahannya, Shamsud-Din Jabbar menyatakan dirinya telah berjanji setia kepada ISIS.

Namun, FBI mengatakan Shamsud-Din Jabbar bertindak sendiri dalam serangan yang menewaskan 14 orang itu.

Dalam video pertamanya, Jabbar mengatakan ia sebelumnya berencana untuk menyakiti keluarga dan teman-temannya.

Namun, dirinya khawatir liputan media tidak akan fokus pada “perang antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir”.

Jabbar juga mengatakan dalam video tersebut, ia telah bergabung dengan ISIS sebelum musim panas lalu dan memberikan surat wasiat terakhirnya.

“Ini adalah aksi terorisme,” ungkap Wakil Asisten Direktur FBI, Christopher Raia, dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

“Itu sudah direncanakan dan merupakan aksi jahat,” ucapnya lagi.

Saat ini, lanjut Raia, FBI masih menyelidiki “jalur radikalisasi” Jabbar, tetapi bukti yang ditinjau sejauh ini menunjukkan ia jelas terinspirasi oleh ISIS.

Para legislator di DPR AS diberitahu dalam sebuah pengarahan oleh David Scott, asisten direktur di divisi antiterorisme FBI, Jabbar tidak ada dalam daftar pantauan pemerintah mana pun dan biro tersebut tidak menemukan bukti ia diarahkan oleh individu atau kelompok asing mana pun.

FBI mengatakan tidak ada kaitan antara serangan di New Orleans dan insiden di Las Vegas pada hari yang sama, ketika sebuah Tesla Cybertruck sewaan yang berisi tabung bensin dan kembang api besar meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas.

Pengemudi Tesla, seorang prajurit tugas aktif di Angkatan Darat AS, menembak dirinya sendiri hingga tewas beberapa saat sebelum ledakan, kata polisi Las Vegas.

Dua petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka di New Orleans.

Kedua polisi tersebut terluka oleh tembakan dari tersangka selama serangan itu, yang terjadi hanya tiga jam setelah Tahun Baru dimulai di French Quarter.

Setidaknya 14 orang dan tersangka tewas, kata FBI, dan 35 orang terluka.

Tidak Ada Tersangka Lain

Pihak berwenang tidak lagi yakin ada tersangka lain yang terlibat dalam serangan truk di Bourbon Street di New Orleans, kata FBI pada hari Kamis.

Setelah penyidik ​​meninjau semua rekaman pengawasan dengan lebih teliti, tampaknya tersangka sendiri yang meletakkan alat peledak di area tersebut dan kemudian berganti pakaian.

FBI masih menyelidiki apakah ada individu yang diajak bicara atau dikirimi pesan oleh Jabbar sebelum serangan Rabu dini hari, namun tidak ada seorang pun di sekitar untuk membantunya.

“Penegak hukum federal dan komunitas intelijen secara aktif sedang menyelidiki setiap kontak asing atau domestik yang terkait dengan serangan itu,” kata Presiden AS, Joe Biden, dikutip dari ABC News.

Gubernur Louisiana, Jeff Landry pada hari Kamis, membandingkan penyelidikan tersebut dengan teka-teki gambar.

Lebih dari 400 petunjuk telah diserahkan dan para penyidik ​​tengah memeriksa laptop dan ponsel Jabbar.

Lebih dari 1.000 petugas penegak hukum telah “memeriksa data yang tak terhitung jumlahnya, video, pengawasan, wawancara, melacak setiap kemungkinan petunjuk,” kata Landry.

Jabbar berkendara dari Houston ke New Orleans pada Selasa malam dan mengunggah beberapa video daring yang “menyatakan dukungannya terhadap ISIS,” dan menyebutkan ia bergabung dengan ISIS sebelum musim panas ini.

“Bendera ISIS ditemukan di bagian belakang truk,” kata Wakil Asisten Direktur FBI, Christopher Raia.

French Quarter, dekat Bourbon Street diblokir pada pagi hari dengan kehadiran banyak polisi dan FBI setelah serangan Teroris dini hari di New Orleans, Louisiana, pada 1 Januari 2025. – Sedikitnya 10 orang tewas dan 30 luka-luka pada hari Rabu ketika sebuah kendaraan menabrak kerumunan orang pada malam Tahun Baru di jantung kawasan wisata New Orleans yang berkembang pesat, kata pihak berwenang di kota bagian selatan AS. (Photo by Emily KASK / AFP) (AFP/EMILY KASK)

Jabbar “bertekad keras” untuk membunuh sebanyak mungkin orang, dengan mengendarai truk pikap ke trotoar di sekitar mobil polisi yang diparkir yang berfungsi sebagai barikade untuk menabrak pejalan kaki, kata para pejabat.

Tersangka menerjang puluhan orang di jalan raya sepanjang tiga blok itu sambil melepaskan tembakan ke arah kerumunan, kata polisi.

Jabbar kemudian keluar dari kendaraan yang rusak itu sambil bersenjata senapan serbu dan menembaki petugas polisi. Ia juga bersenjata pistol, kata sumber kepada ABC News.

Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick mengatakan penghalang keamanan tidak berfungsi pada saat itu karena sedang dalam proses penggantian untuk Super Bowl bulan depan.

Rekaman pengawasan menunjukkan Jabbar meletakkan dua alat peledak rakitan di pendingin di area Bourbon Street.

Ia memiliki detonator jarak jauh di truk untuk meledakkan dua alat itu.

Raia mendesak siapa pun yang mengenal Jabbar untuk maju.

“Meskipun kami telah mewawancarai banyak orang yang mengenal Jabbar, kami masih perlu berbicara dengan orang lain,” katanya.

“Baik Anda mengenal Jabbar secara pribadi, bekerja dengannya, bertugas di militer, atau melihatnya di New Orleans atau Texas, kami perlu berbicara dengan Anda,” ujar Raia.

(Tribunnews.com/Whiesa)