Ngawi (beritajatim.com) – Warga Ngawi heboh dugaan pembunuhan Suminten (64) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi pada Senin (18/3/2024) pukul 10.00 WIB. Suminten diduga dibunuh oleh sang suami, Parsi (67) menggunakan senjata tumpul.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Belum diketahui pasti bagaimana cara Parsi mengakhiri nyawa istrinya.
Pun, keduanya memang hanya tinggal sendiri di sebuah rumah sangat sederhana di Dusun Bringin 2. Atapnya berupa galvalum, namun dindingnya hanya berupa triplek tebal. Ukuran rumahnya sekitar 5 meter x 3 meter saja. Ada kamar mandi sederhana di samping rumahnya. Genap dengan beberapa bak kecil untuk mencuci piring dan mencuci baju.
Sebelumnya, mereka sempat menjadi transmigran dan tinggal selama beberapa tahun di Kalimantan. Mereka di sana juga bertani. Kemudian, mereka kembali ke Dusun Nampu, Bringin, Ngawi.
Belum genap setahun mereka menempati rumah tersebut. Mereka baru menempati rumah itu pada Agustus 2023 lalu. Itupun bukan tanah milik mereka, melainkan milik keponakan mereka.
Tarmi, warga setempat bercerita, keduanya memang bukan warga asli Dusun Bringin 2. Melainkan warga dusun sebelah yakni Dusun Nampu. Mereka sempat tinggal dengan keponakan, namun karena rumah keponakan mereka di Nampu dijual, mereka pun pindah dan membuat rumah non permanen di Dusun Bringin 2.
“Kerjanya tiap hari gak pasti. Kadang bekerja bantu warga yang bertani, kadang ya tidak. Keduanya gak punya lahan sawah atau ladang. Penghasilannya ga pasti,” terangnya.
Mereka memiliki anak angkat yang kerap datang tiap pagi untuk mengantar makanan dan uang. Sementara, Suminten juga rajin bercengkrama dengan tetangga sekitar. Dia dikenal ramah dengan para tetangga.
Sayangnya, orang seramah Suminten kini sudah tiada. Meski kematiannya masih menyisakan misteri.
Sebelumnya, Parsi (67) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi diamankan Satreskrim Polres Ngawi. Dia diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut soal kematian istrinya, Suminten (64) yang diduga meninggal dunia karena dibunuh. Lantaran, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri korban.
Kapolsek Bringin AKP Suyitno mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Awalnya, pihaknya menerima laporan gantung diri, namun saat dicek, pihaknya meragukan jika Suminten meninggal karena bunuh diri.
‘’Setelah dice bersama Inafis Polres, ditemukan beberapa kejanggalan, yakni jenazah tergeletak di ranjang. Nah, ada tali jarik yang mengikat leher korban dengan simpul di depan. Kalau gantung diri kan harusnya di belakang atau di tengkuk,’’ terang Suyitno.
‘’Kemudian, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri. Diduga pukulan benda tumpul. Dan kami sudah pastikan, tidak ada bekas jeratan tali apapun di leher korban,’’ lanjut mantan Kasat Binmas itu.
Saat ini pihaknya sudah mengamankan suami korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut. ‘’Saat ini, suami korban sudah kami amankan. Penyelidikan ini mendapatkan back up penuh dari pihak Polres Ngawi,’’ pungkasnya. [fiq/aje]
