Ponorogo (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (Pasutri) warga Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ditemukan tewas di dalam rumahnya. Peristiwa tewasnya pasutri bernama Kaseno dan Sarilah itu, tentu membuat geger masyarakat desa setempat.
Peristiwa tragis ini pertama kali terungkap setelah salah satu anak korban, Darti, datang dari rumahnya di Wates, Kecamatan Jenangan, untuk menjenguk orang tuanya. Namun, niat tersebut tertunda ketika dirinya dihadang oleh adiknya, Sukar, di depan rumah.
“Anaknya Darti ini tinggal di Wates Jenangan mau njenguk tapi dihadang-hadangi adiknya Sukar. Lalu memanggil saya,” ungkap Jarno, Ketua RT setempat, Senin (22/9/2025).
Merasa ada kejanggalan, Jarno bersama sejumlah warga kemudian memaksa masuk ke dalam rumah. Pemandangan mengejutkan pun terjadi. Di dalam kamar, Kaseno dan Sarilah ditemukan sudah tidak bernyawa. Tubuh keduanya terbujur kaku dengan kain jarik menutupi bagian tubuh.
“Tadi langsung panggil pak Polisi, saat diperiksa ada luka di bagian kepala belakang keduanya,” imbuh Jarno.
Informasi yang dihimpun, pasutri tersebut selama ini tinggal bersama putranya, Sudar. Sehari-hari, Kaseno dikenal bekerja sebagai kuli angkut pasir untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kehidupan sederhana itu mendadak berubah mencekam dengan insiden yang merenggut nyawanya dan sang istri.
Hingga berita ini diturunkan, jajaran kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis Polres Ponorogo bersama tenaga medis dari Puskesmas Pulung juga dikerahkan untuk memastikan penyebab kematian pasutri tersebut. Polisi belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan motif maupun pelaku. (end/ian)
