Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun – Halaman all

Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun – Halaman all

Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel (IDF) yang beroperasi di wilayah yang mereka kepung secara total di Jalur Gaza utara , mengunggah rekaman di media sosial yang membuktikan kalau tuduhan genosida memang benar terjadi di Gaza.

Unggahan yang beredar pada Sabtu (28/12/2024) itu menampilkan personel IDF membakar rumah-rumah di kota Beit Hanoun, Gaza Utara.

“Aksi pembakaran rumah-rumah warga oleh IDF itu disertai dengan lagu rasis “Biarkan desamu terbakar”,” tulis laporan Anews, Minggu (29/12/2024).

Para prajurit IDF, diketahui merupakan bagian dari Batalyon ke-92 militer Israel, difilmkan sedang membakar rumah-rumah milik penduduk Beit Hanoun yang mengungsi paksa.

Rekaman yang diambil menggunakan pesawat tanpa awak (drone) menggambarkan kehancuran yang meluas di area yang menjadi sasaran.

Sebagai informasi, lagu rasis “Biarkan desamu terbakar” telah menjadi elemen yang berulang dalam perayaan dan selebrasi oleh tentara dan bahkan pemukim Israel saat fasilitas milik Palestina dihancurkan.

Selebrasi pasukan Israel (IDF) saat melakukan penyerbuan dan pembakaran rumah-rumah warga Palestina di Beit Hanoun, Gaza Utara. Mereka menyanyikan lagu rasis, Biarkan Desamu Terbakar yang ditujukan bagi Palestina.

Laporan Anews, mencontohkan, lagu itu dinyanyikan saat IDF melakukan serangan genosida ke Rafah, Gaza Selatan.

“Setelah pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Israel di Rafah di Gaza selatan, warga Israel di Yerusalem terlihat merayakan dengan lagu yang sama,” kata laporan tersebut.

Nyanyian tersebut juga populer di kalangan pendukung klub sepak bola Israel tertentu, yang sering mengarahkannya kepada warga Palestina selama pertandingan.

Israel telah menewaskan lebih dari 45.400 korban di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.

Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF. (rntv/tangkap layar)

Kronologi Penyerbuan IDF ke Beit Hanoun

Militer Israel baru-baru ini meluncurkan serangan besar-besaran di daerah Beit Hanoun, Gaza.

Dalam operasi ini, mereka menggunakan tank tempur dan kendaraan lapis baja, serta melibatkan tentara bersenjata lengkap.

Artikel ini akan membahas rincian dari serangan tersebut, dampaknya terhadap warga sipil, dan latar belakang Beit Hanoun.

Apa Penyebab Serangan di Beit Hanoun?

Menurut laporan dari militer Israel, serangan ini dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang menyebutkan bahwa militan dan infrastruktur mereka berada di daerah tersebut.

Sebelum invasi darat dilakukan, pesawat tempur Israel telah menyerang berbagai target yang diyakini terkait dengan militan.

Bagaimana Dampak Serangan Terhadap Warga Sipil?
Serangan di Rumah Sakit Kamal Adwan

Pada tanggal 26 Desember 2024, militer Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.

Serangan ini menyebabkan kebakaran besar yang merusak fasilitas penting, termasuk ruang operasi dan arsip rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sekitar 400 orang, termasuk staf medis dan pasien, terjebak di dalam rumah sakit saat serangan berlangsung.

Pasukan Israel dilaporkan menahan banyak dari mereka, dengan beberapa mengalami pemukulan dan dibiarkan kedinginan setelah diusir.

Di antara yang ditahan adalah Dr Hussam Abu Safia, direktur rumah sakit.

Nasib pasien lainnya yang terjebak dalam situasi tersebut hingga kini belum diketahui.

Apa Reaksi Internasional Terhadap Serangan Ini?

Serangan di Rumah Sakit Kamal Adwan mendapat kecaman keras, termasuk dari Iran yang menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Mereka mengeklaim bahwa serangan ini bertujuan untuk menghancurkan sistem kesehatan di wilayah Gaza yang sudah tertekan oleh situasi perang.

Apa yang Terjadi di Beit Hanoun Pasca Serangan?

Setelah serangan, laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel mengepung daerah tempat tinggal 300 keluarga di Beit Hanoun.

Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian serangan mematikan yang terjadi di Jalur Gaza, termasuk beberapa serangan pesawat yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa.

Dari laporan yang ada, dua orang dilaporkan tewas akibat serangan di lingkungan Remal, dan satu orang lainnya tewas di dekat Rumah Sakit Lapangan Yordania di Sabra.

Selain itu, tujuh orang ditemukan tewas di reruntuhan rumah setelah serangan di kamp pengungsi Maghazi.

Apa yang Terjadi Selanjutnya di Beit Hanoun?

Kehadiran militer Israel di Rafah, selatan Gaza, juga dilaporkan sedang mengalami revitalisasi, dengan Brigade Kiryati mengambil alih dari Brigade Nahal setelah tujuh bulan.

Semua informasi ini menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut di kawasan tersebut, yang semakin mempengaruhi kehidupan warga sipil di Gaza.

Beit Hanoun sendiri, yang merupakan kota Palestina di tepi timur laut Jalur Gaza, memiliki populasi sekitar 52.237 jiwa pada tahun 2017 dan telah berada di bawah administrasi Hamas sejak pertengahan tahun 2007.

Situasi yang kian memburuk ini menambah kompleksitas konflik di kawasan yang sudah penuh dengan ketegangan ini.

Dengan latar belakang serangan yang terus berlangsung dan dampaknya yang parah terhadap kehidupan warga sipil, situasi di Beit Hanoun dan Gaza secara keseluruhan tetap menjadi perhatian dunia.

 

(oln/anews/khbrn/*)