Balikpapan, Beritasatu.com – Kabar tentang anggur hijau jenis shine muscat yang diduga terpapar pestisida dengan bahan kimia berbahaya dalam tiga hari terakhir, berdampak pada terhentinya pasokan buah anggur ini di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat ini, stok anggur hijau yang masih beredar di Balikpapan merupakan sisa stok sejak sebulan lalu.
Situasi ini juga dialami sejumlah pedagang buah di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Balikpapan Utara. Mereka masih menyediakan anggur hijau shine muscat dan belum menarik produk ini dari peredaran. Penjualan anggur hijau pun diklaim masih normal dan stabil meskipun telah ramai diberitakan indikasi adanya kandungan bahan kimia berbahaya.
Salah satu pedagang, Bima Triadi, menjelaskan hingga kini mayoritas pedagang masih menjual anggur hijau shine muscat. Namun, buah yang beredar merupakan stok lama.
“Anggur hijau muscat masih kami jual, tetapi itu stok yang sudah sebulan yang lalu,” ujar Bima kepada Beritasatu.com, Jumat (1/11/2024) sore.
Bima juga menyampaikan kabar anggur muscat terpapar bahan kimia berbahaya telah memicu kekhawatiran, baik di kalangan pedagang maupun pembeli. Namun, sejauh ini, penjualan masih terpantau stabil.
“Sebenarnya, pedagang dan pembeli juga ada kekhawatiran terkait bahan kimia itu, tetapi penjualan tetap stabil,” tambahnya.
Sejak munculnya berita ini, pasokan anggur hijau dari importir di Surabaya terhenti sementara. Saat ini, stok anggur hijau di lapak-lapak pedagang di Balikpapan diperkirakan masih tersisa sekitar 750 kilogram.
“Stok baru memang belum keluar lagi, tetapi yang lama masih ada, mungkin sekitar 150 keranjang atau setara 750 kilogram,” kata Bima.
Para pedagang di Balikpapan menunggu instruksi resmi dari pemerintah terkait penjualan anggur hijau shine muscat ini. Jika ada arahan untuk menarik produk tersebut, mereka siap melaksanakannya.
“Kami belum menerima imbauan dari pemerintah. Selama belum ada peringatan resmi, kami tetap menjual seperti biasa. Kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah,” tutup Bima.