Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur lakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru. Banjir disebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo hingga merendam permukiman warga pada Kamis (19/4) pukul 19.30 WIB.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, luapan lahar dingin itu terjadi setelah hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak sore hari. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang pada pukul 22.50 WIB.
“Sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke tempat lebih aman,” ujar Mujari.
Dia menambahkan, tiga jembatan dilaporkan rusak akibat terjangan lahar dingin ini, yaitu Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian dan Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko. Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin.
Dia memastikan, tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan langsung menuju lokasi tersebut guna melakukan assessment dan melakukan percepatan penanganan banjir lahar dingin tersebut. Selain itu pelayanan Kesehatan sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, BPBD Kabupaten Lumajang menurunkan satu unit perahu guna mempercepat proses evakuasi. Hingga kini tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan dengan melihat potensi curah hujan secara berkala dan memberikan informasi secara rutin bagi masyarakat yang berada di sekitar DAS Regoyo agar dapat meminimalisir dampak apabila banjir lahar dingin kembali terjadi,” katanya. [hen/aje]