TRIBUNJAKARTA.COM – Kondisi sebenarnya soal suplai pemain yang diberikan klub Liga 1 ke Timnas Indonesia ternyata masih minim, baru dua klub yang aktif mengirimkan pemain.
Dua klub berikut ini memiliki pembinaan di level akademi yang baik sehingga bisa memberikan suplai pemain berkualitas ke Timnas Indonesia.
Dua klub tersebut adalah Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Informasi tersebut diungkapkan langsung oleh orang kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Nova Arianto.
Menurut Nova, Persija Jakarta dan Persebaya memiliki pembinaan akademi yang baik sehingga bisa konsisten mengirimkan pemainnya ke Timnas Indonesia.
“Ya, itu sangat baik (pembinaan pemain Persija Jakarta dan Persebaya),” kata Nova Arianto dikutip dari Kompas.com, Senin (25/11/2024).
“Akademi milik Persebaya dan Persija sangat membantu timnas karena banyak menghasilkan pemain berbakat untuk level senior,” sambungnya.
Baginya, akademi sepak bola yang berkualitas adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Pelatih Shin Tae-yong memanggil sebanyak 33 pemain ke Timnas Indonesia yang dipersiapkan berlaga di Piala AFF 2024. Terdapat kejutan yakni 3 nama jagoan Persija dipanggil, ada juga Ronaldo yang main di luar negeri dipanggil membela Garuda
Nova berharap bukan hanya dua tim tersebut yang memiliki pembinaan yang bagus.
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia U16 itu berharap tim-tim lain bisa mengikuti prosesnya.
Pengelolaan secara profesional dan terstruktur akan memampukan akademi Tanah Air melahirkan pemain-pemain berdaya saing tinggi.
“Semoga semakin banyak akademi yang baik seperti ini,” ujar dia.
“Dengan begitu, sepak bola kita bisa lebih baik lagi di masa depan,” tutur Nova Arianto.
Pelatih Nova Arianto (PSSI)
Seperti diketahui, pemain jebolan akademi Persebaya yang bertahan memperkuat Timnas Indonesia ada Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Ernando Ari Sutaryadi.
Rizky Ridho merupakan pemain binaan Persebaya yang kini menjadi andalan di jantung pertahanan Indonesia.
Rizky Ridho menjadi bukti bahwa pemain dari akademi sepak bola lokal bisa memiliki daya saing di level internasional.
Pemain yang kini membela Persija itu tak kalah saing dengan pemain-pemain diaspora seperti Jay Idzes, Jordi Amat, Justin Hubner, dan Mees Hilgers.
Kemudian, ada pula Marselino Ferdinan, yang tampil memukau dengan mencetak dwigol ke gawang Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024).
Ada juga kiper Persebaya, Ernando Ari, yang kerap menjadi andalan Shin Tae-yong.
Kemudian di Persija Jakarta ada nama Muhammad Ferrari.
Selain Ferrari, tim berjuluk Macan Kemayoran itu juga menyumbangkan pilar-pilar di timnas kelompok usia seperti Dony Try Pamungkas, Adityawarman, Muhammad Hafizh Rizkianur, Zahaby Gholy, Fabio Azka, dan Fandi Ahmad.
Pesepak bola Timnas Indonesia, Muhammad Zahaby Gholy (tengah) menggiring bola dalam pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam pada ajang ASEAN U-16 (Piala AFF) Boys Championship 2024 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (3/7/2024) sore. (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)
PSSI Butuh 150 Pemain yang Punya Kualitas Sama
Sebelumnya, PSSI mengungkapkan tengah membutuhkan sebanyak 150 pemain dengan kualitas yang sama di Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan saat ini pihaknya tengah gencar melakukan proses naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
Untuk itu, menambah opsi pemain buat tim pelatih terus dilakukan oleh PSSI.
Menurutnya, apabila ada 150 pemain yang memiliki kualitas sama, tim pelatih tak perlu pusing.
Apabila ada pemain yang mengalami cedera, kena hukuman akumulasi kartu, atau kartu merah.
“Jadi, kami berharap, seperti yang saya sudah sampaikan kami perlu 150 (kurang lebih) database pemain, di senior itu 2×11 pemain, U-23 3×11 pemain. Lalu di U-20 4×11 pemain, di usia lebih mudanya kalau bisa 5×11 pemain,” kata Erick Thohir kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers usai Kongres Biasa PSSI 2024, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024). (Tribunnews.com/Alfarizy AF)
Tim pelatih masih memiliki opsi untuk posisi yang diinginkan, sehingga PSSI pun mengaku butuh 150 pemain buat menambah skuad baik dari U-17, U-20, hingga senior.
Oleh karena itu, PSSI tak menutup naturalisasi pemain ini hingga memang skuad Timnas Indonesia nantinya kuat.
PSSI pun terbuka kepada pemain-pemain yang berada di luar negeri dan ingin memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, untuk saat ini PSSI masih fokus dengan penyerang FC Utrecht tersebut.
Pemain berusia 24 tahun tersebut diketahui telah berfoto bersama dengan Erick Thohir dan dipastikan naturalisasinya diproses.
Ole Romeny tengah menjalani proses naturalisasi dengan harapan ia bisa memperkuat skuad Garuda pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret 2025 mendatang.
Timnas Indonesia akan menjalani laga ketujuh dan delapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan melawan Australia dan Bahrain.
Untuk itu, Ole Romeny diharapkan bisa menambah kekuatan tim Merah Putih nantinya.
Oleh karena itu, PSSI saat ini masih fokus dengan naturalisasi pemain FC Utrecht tersebut.
“Sementara kita fokus di Ole Romeny dulu,” ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip dari Tribun Bali, Sabtu (23/11/2024).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berucap alhamdulillah mendapat kabar pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny mendatangi SUGBK. (Kolase Foto Tribun Jakarta)
“Karena kita perlu striker, mudah-mudahan bulan di bulan Maret,” ucapnya.
Terkait pemain keturunan yang saat ini bermain di FC Volendam U-21 Mauro Zijlstra ini belum ada proses.
Erick Thohir bahkan mengaku belum pernah diskusi sekalipun dengan striker FC Volendam U-21 tersebut.
“Saya belum pernah diskusi sama dia (Mauro Zijlstra),” kata Erick Thohir.
(TribunJakarta/Tribunwow/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya