JAKARTA – Pihak berwenang Australia pada Minggu, 7 September 2025, mengerahkan drone dan helikopter untuk memantau perairan di sekitar pantai populer di Sydney setelah seorang peselancar tewas diterkam hiu putih besar pada Sabtu, 6 September 2025.
Dua pantai di kota terpadat Australia tetap ditutup pada Minggu setelah serangan pada Sabtu pagi yang terjadi sekitar 100 m (328 kaki) dari pantai saat pria tersebut sedang berselancar bersama teman-temannya di Pantai Long Reef, utara ibu kota negara bagian New South Wales.
Melansir Reuters, kepolisian menyebut peselancar berpengalaman itu ditarik keluar dari air oleh peselancar lain, tetapi kehilangan terlalu banyak darah dan meninggal di tempat kejadian.
Ini adalah kematian pertama akibat serangan hiu di Sydney sejak seorang perenang tewas di pantai pada Februari 2022, yang pertama di kota itu sejak 1963.
Departemen Industri Primer dan Pembangunan Daerah New South Wales (DPIRD) menyebut pada Minggu bahwa organisasi penyelamat air utama negara bagian, Surf Life Saving NSW, mengerahkan drone dan helikopter untuk mengawasi area tersebut untuk mencari hiu.
Sementara SMART menggunakan teknologi satelit untuk memberi tahu pihak berwenang ketika seekor hiu tersangkut di tali pancing berumpan.
DPIRD, setelah menilai foto-foto papan selancar korban, menentukan bahwa hiu putih dengan panjang sekitar 3,4-3,6 meter (11,15-11,81 kaki) kemungkinan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Insiden pada Sabtu itu menandai serangan hiu fatal keempat di Australia pada 2025, menurut data dari operator Kebun Binatang Taronga Sydney yang dikelola pemerintah. Pada Maret 2025, seorang peselancar tewas diterkam hiu di perairan dangkal di sebuah pantai terpencil di Australia Barat.
Australia berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat dalam jumlah gigitan hiu tanpa sebab terhadap manusia pada 2024, menurut Berkas Serangan Hiu Internasional Universitas Florida.
