TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Rencana kedatangan mega bintang bola Cristiano Ronaldo ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata belum pasti.
Terutama soal jadwal penerbangan Cristiano Ronaldo yang konon katanya akan menggunakan jet pribadi saat tiba di Bandara El Tari Kupang, juga ternyata belum terkonfirmasi.
Manajemen PT Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang belum mendapat kabar tentang hal itu.
Mestinya sesuai prosedural harus ada izin dari Kementerian teknis, sebab Cristiano Ronaldo menggunakan jet pribadi.
General Manager El Tari Kupang, Aidhil Philip Julian, menegaskan ini saat rapat bersama Pemprov NTT dan Yayasan Graha Kasih Indonesia (YGKI).
Pertemuan soal kepastian kedatangan Cristiano Ronaldo berlangsung di ruang rapat asisten Gubernur NTT pada Selasa (18/2/2025).
Pernyataan Aidhil ini juga membantah klaim Urbanus Mahoklory yang mewakili YGKI dalam rapat itu.
YGKI adalah yayasan yang klaim akan mendatangkan Ronaldo ke Kupang.
Urbanus menyatakan Ronaldo telah punya izin terbang ke Jakarta lalu tiba esoknya di Kupang, Kamis 20 Februari 2025.
“Tidak, kami tidak dapat informasi sampai saat ini. Registrasi pesawat ini harus mendapatkan security clearance dari mabes TNI dan syarat lain. Tolong ini disampaikan ke pihak bapak,” kata Aidhil membantah pernyataan pihak YGKI yang diwakili Urbanus.
Agenda Panitia Tidak Jelas
Saat Rapat Koordinasi (Rakor) bersama, berbagai agenda yang dikeluarkan Yayasan GKI dipertanyakan.
Sebab, para pihak yang masuk dalam agenda, tidak menerima pemberitahuan apapun.
Salah satunya, mengenai penyerahan kendaraan operasional jenis Inova kepada pesantren Al Hikmah di Namosain.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan Manurung menyebut, dia sudah mengkonfirmasi ke pesantren dan sejauh ini belum ada pemberitahuan.
“(Pesantren) belum diberitahu,” ucap Aldinan Manurung mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin Pelaksana harian (Plh) Gubernur NTT, Flouri Rita Wuisan, Selasa siang.
Dalam pertemuan itu, Rita menanyakan kesiapan dari Yayasan GKI, terutama koordinasi dengan pihak terkait.
Sejumlah titik kunjungan Cristiano Ronaldo belum dikoordinasikan.
Termasuk, rencana pembangunan rumah sakit kanker internasional di Desa Oematnunu Kabupaten Kupang.
Perwakilan Pemkab Kupang mengaku belum mendapat informasi itu.
Tim Panitia Baru Mau Dibentuk
Ternyata Yayasan GKI yang klaim akan mendatangkan Ronaldo baru mulai akan membentuk tim untuk mengkoordinasikan itu.
“Kami belum dapat informasi. Setelah ini kami bentuk tim kecil untuk mengkoordinasikan itu,” kata Dr Robert Amheka mewakili Pemkab Kupang.
Begitu juga dengan rencana kunjungan ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Rote Ndao.
Rita meminta agar Yayasan GKI bisa menyampaikan salinan surat ke Pemprov NTT.
Karena Pemprov belum mendapat informasi itu.
“Jadi kami sifatnya memfasilitasi. Nanti surat juga dimasukkan ke kami,” kata dia.
Sri Mulyani Ikut Diungkit
Pemprov NTT juga telah meminta Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT untuk berkoordinasi dengan rencana kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Cristiano Ronaldo.
Sebab dalam agenda turut memuat nama dan agenda bersama Sri Mulyani.
Namun Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, membantah kabar Sri Mulyani akan bertemu Ronaldo.
“Menteri Keuangan maupun Kementerian Keuangan tidak pernah merencanakan, mengundang, mengagendakan, atau menjadwalkan pertemuan tersebut,” ujarnya kemarin.
Daftar acara tidak ada
Pelaksana harian (Plh) Gubernur NTT, Flouri Rita Wuisan meminta Yayasan GKI agar bisa memasukkan daftar nama rombongan yang akan mengikuti pertemuan.
“Tadi kami dapat informasi bahwa CR7 belum tiba di Jakarta. Saya sudah kontak ketua PSSI,” kata dia.
Ketika membedah jadwal kunjungan itu, perwakilan Yayasan GKI, Urbanus Mahoklory terlihat kebingungan.
Dia tidak memberi penjelasan secara detail mengenai daftar acara yang ada.
Urbanus mengaku segala sesuatu telah dikoordinasikan Direktur Yayasan GKI, Susi Katipana dari Jakarta.
Urbanus hanya diberitahu Susi jika semua administrasi dan koordinasi sudah dilakukan.
Tidak ada pemberitahuan
Dia mengeklaim sudah mengirim surat ke instansi teknis untuk membantu kelancaran saat Cristiano Ronaldo berada di Kupang.
Namun, pernyataan itu dibantah manajemen Bandara El Tari Kupang, karena sejauh ini belum ada surat yang masuk ke pihaknya.
“Bahwa kedatangan megabintang Ronaldo ini sesungguhnya datang tanggal 17 tapi berubah lagi ke 18 jam 19.00 tapi itupun masih dalam proses,” kata Urbanus.
Perubahan itu menurut dia karena ada agenda di Arab Saudi yang harus dihadiri Cristiano Ronaldo.
Rombongan akan bertolak dari Arab Saudi ke Los Angeles, Amerika Serikat.
“Tadi pagi baru menuju ke Los Angeles. Perjalanan dari Los Angeles ke Indonesia butuh waktu 23-24 jam. Sehingga diperkirakan tiba di Jakarta, sekitar siang. Tiba di Jakarta baru kita menunggu kepastian, apakah langsung ke NTT. Ke Jakarta itu besok tanggal 19 Februari,” ujarnya.
Dia menginformasikan bahwa Cristiano Ronaldo akan bertemu juga dengan pengurus PSSI di Jakarta. Kepastian datang ke NTT, kata dia, masih menunggu setelah rombongan tiba di Jakarta.
Urbanus menambahkan, Cristiano Ronaldo datang ke Indonesia atas keinginan sendiri, untuk membantu Yayasan GKI.
Rombongan datang untuk melihat lokasi pembangunan rumah sakit kanker.
Urbanus tidak mengetahui lebih jauh mengenai rencana agenda yang ada.
Dia terlihat kebingungan menjawab beberapa pertanyaan dari peserta rapat, salah satunya pengamanan.
“Pengamanan di NTT, sudah disampaikan pemberitahuan masing-masing instansi, Polres, Polda, Kabupaten Kupang, untuk penyampaian terkait pengamanan ini. Dari tadi malam. Termasuk di Bandara dan TNI AU. Suratnya sudah disampaikan,” kata dia.
Jawaban Urbanus langsung dibantah GM Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang Aidhil Philip Julian yang saat itu berada di forum tersebut.
Julian membantah belum ada surat yang masuk.
“Belum, belum,” ucap Julian.
Urbanus tidak tahu, siapa yang mengirim surat itu.
Namun, dirinya hanya diberitahu Susi bahwa surat sudah disampaikan ke semua pihak.
Penjelasan Urbanus dalam forum itu, mendapat gelak tawa dari peserta forum.
Beberapa peserta terlihat meragukan kesiapan dari Yayasan GKI, berdasarkan penyampaian Urbanus.
Urbanus, usai rapat itu mengatakan dirinya tidak berbicara banyak mengatasnamakan Yayasan GKI.
Dia mengaku sebagai persaudaraan dengan Direktur Yayasan GKI.
“Itu harus langsung dari Yayasan (GKI). Hubungan dalam persaudaraan iya, tapi dalam Yayasan belum bisa,” kata Urbanus.
Dia tetap yakin bahwa Cristiano Ronaldo akan hadir di Indonesia.
Urbanus mengatakan, dirinya hanya diminta mewakili Yayasan GKI dalam rakor itu.
“Kalau itu (Cristiano Ronaldo datang), jadi. Saya baru ditelepon Yayasan. Tiba di Kupang kita belum bisa pastikan karena tergantung Ronaldo. Tiba di Jakarta itu besok,” kata dia.
Urbanus kekeuh Yayasan GKI sudah berkoordinasi dengan semua instansi yang terkait.
Ia akan berkoordinasi bila ada pihak yang belum diberitahu.
“Dari Yayasan sudah mengkoordinasikan ke instansi terkait,” kata dia.
Plh Gubernur NTT Rita menegaskan, pembahasan agenda itu bertujuan melihat sejauh mana persiapan.
Sehingga peran dari semua pihak dalam agenda itu bisa disampaikan lebih awal.
“Mesti dipastikan semua orang-orangnya. Meskipun jadwalnya tentatif,” kata Rita.
Rita meminta Asprov PSSI NTT, KONI, dan Diaspora NTT agar membantu kelancaran.
Sebab banyaknya agenda yang ada, tidak bisa hanya diurus oleh Urbanus, sebagai perwakilan Yayasan GKI.
Pemprov NTT meminta waktu hingga malam ini untuk kepastian kedatangan Christiano Ronaldo di Kupang.
Nantinya akan ada rapat lanjutan dengan Direktur Yayasan GKI, Susi Katipana.
Rapat itu dilakukan secara virtual. Informasi dari Yayasan GKI sangat penting. Pemprov NTT akan tetap menyesuaikan dengan agenda yang tentatif ini.
“Yang malu ini bukan kami. Inisiatif ini kan Yayasan. Pemerintah hadir untuk memastikan bahwa kunjungan itu aman. Saya tidak bilang hoax, kalau batal, secara manusiawi ya kecewa atas nama masyarakat,” ujarnya.
Rita menegaskan, Yayasan GKI harus bisa memastikan segala urusan selama Cristiano Ronaldo di Kupang berjalan lancar.
Apalagi agenda itu berkaitan dengan pihak lain. Pemerintah siap membantu dan mendukung itu.
“Saya tidak mau bilang yakin atau tidak yakin, saya (mewakili Pemprov NTT) mengikuti saja apa saja yang sudah disampaikan pihak Yayasan,” ujarnya.