Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Panduan Salat Jamak saat Perjalanan Arus Balik – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Panduan Salat Jamak saat Perjalanan Arus Balik

Panduan Salat Jamak saat Perjalanan Arus Balik

Jakarta: Salat 5 waktu merupakan ibadah wajib bagi umat muslim. Seorang muslim diharuskan untuk tetap bisa menunaikan salat meski sedang dalam perjalanan seperti saat mudik lebaran ke kampung halaman atau ketika dalam perjalanan kembali ke kota perantauan. 

Ketika seseorang dalam perjalanan jauh, ibadah salat bisa dilakukan dengan cara jamak atau menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu. Adapun salat yang dijamak adalah Dzuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya. 

Jika jamak dilakukan di waktu shalat yang pertama (Dzuhur atau Maghrib) dinamakan jamak taqdim, sedangkan jika dilakukan di waktu shalat yang kedua (Ashar atau Isya) dinamakan jamak ta’khir. 

Melansir dari NU Online, berikut ini ketentuan jamak taqdim dan jamak ta’khir:
 

 

Jamak Taqdim

Dalam melaksanakan shalat jamak taqdim, ada empat syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut. 

1. Tartib. Maksudnya mendahulukan salat yang pertama daripada yang kedua seperti mendahulukan shalat Dzuhur daripada Ashar, atau mendahulukan Maghrib daripada Isya.

2. Niat jamak dalam salat yang pertama. Waktu niatnya adalah antara takbir dan salam. Tapi yang sunah niat bersamaan dengan takbiratul ihram.

Lafal niat salat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim:

Usholli fardhol zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Taala. 

Lafal niat salat Maghrib dan Isya dengan jamak taqdim:

Usholli fardlozh maghribi tsalaatsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat shalat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Taala.

3. Muwalat (berurutan), maksudnya jarak pisah antara dua shalat tidak lama menurut ‘urf (kebiasaan yang terlaku). Jadi, setelah dari shalat yang pertama harus segera takbiratul ihram untuk shalat yang kedua. 

4. Ketika mengerjakan salat yang kedua masih tetap dalam perjalanan.
 
Jamak Ta’khir

Berbeda dengan jamak taqdim, jamak ta’khir hanya mensyaratkan dua hal saja, yakni sebagai berikut. 

1. Niat jamak ta’khir dilakukan dalam waktunya salat yang pertama. 

Lafal niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jamak ta’khir:

Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Zuhur 4 rakaat yang dijamak dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala,”

Lafal niat salat Maghrib dengan Isya dengan jamak ta’khir:

Ushollii fardlozh maghribi tsalaatsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak ta’khir, fardu karena Allah Ta’aala.”

2. Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana keterangan di atas.

Jakarta: Salat 5 waktu merupakan ibadah wajib bagi umat muslim. Seorang muslim diharuskan untuk tetap bisa menunaikan salat meski sedang dalam perjalanan seperti saat mudik lebaran ke kampung halaman atau ketika dalam perjalanan kembali ke kota perantauan. 
 
Ketika seseorang dalam perjalanan jauh, ibadah salat bisa dilakukan dengan cara jamak atau menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu. Adapun salat yang dijamak adalah Dzuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya. 
 
Jika jamak dilakukan di waktu shalat yang pertama (Dzuhur atau Maghrib) dinamakan jamak taqdim, sedangkan jika dilakukan di waktu shalat yang kedua (Ashar atau Isya) dinamakan jamak ta’khir. 

Melansir dari NU Online, berikut ini ketentuan jamak taqdim dan jamak ta’khir:
 

 

Jamak Taqdim

Dalam melaksanakan shalat jamak taqdim, ada empat syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut. 
 
1. Tartib. Maksudnya mendahulukan salat yang pertama daripada yang kedua seperti mendahulukan shalat Dzuhur daripada Ashar, atau mendahulukan Maghrib daripada Isya.
 
2. Niat jamak dalam salat yang pertama. Waktu niatnya adalah antara takbir dan salam. Tapi yang sunah niat bersamaan dengan takbiratul ihram.
 
Lafal niat salat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim:
 
Usholli fardhol zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa
 
Artinya: Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Taala. 
 
Lafal niat salat Maghrib dan Isya dengan jamak taqdim:
 
Usholli fardlozh maghribi tsalaatsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa
 
Artinya: Saya niat shalat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Taala.
 
3. Muwalat (berurutan), maksudnya jarak pisah antara dua shalat tidak lama menurut ‘urf (kebiasaan yang terlaku). Jadi, setelah dari shalat yang pertama harus segera takbiratul ihram untuk shalat yang kedua. 
 
4. Ketika mengerjakan salat yang kedua masih tetap dalam perjalanan.
 

Jamak Ta’khir

Berbeda dengan jamak taqdim, jamak ta’khir hanya mensyaratkan dua hal saja, yakni sebagai berikut. 
 
1. Niat jamak ta’khir dilakukan dalam waktunya salat yang pertama. 
 
Lafal niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jamak ta’khir:
 
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
 
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Zuhur 4 rakaat yang dijamak dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala,”
 
Lafal niat salat Maghrib dengan Isya dengan jamak ta’khir:
 
Ushollii fardlozh maghribi tsalaatsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.
 
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak ta’khir, fardu karena Allah Ta’aala.”
 
2. Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana keterangan di atas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(PRI)

Merangkum Semua Peristiwa