Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pakar Yakin Malaysia Airlines MH370 Bisa Ditemukan, Asalkan…

Pakar Yakin Malaysia Airlines MH370 Bisa Ditemukan, Asalkan…

Jakarta

Selama 10 tahun terakhir, hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret 2014 jadi salah satu misteri terbesar di era modern. Sebuah pesawat komersial dengan catatan keselamatan kuat yang membawa 239 orang mendadak raib, memunculkan berbagai teori.

Di era satelit dan ketika kotak hitam bisa diangkat dari dasar laut dan seluruh bongkahan pesawat yang jatuh bisa disatukan kembali untuk menentukan penyebab bencana, nasib MH370 masih belum diketahui. Namun banyak ahli percaya masih ada kemungkinan besar puing MH370 dapat ditemukan, asalkan dilakukan pencarian yang teliti dan didukung dana besar.

Fragmen pesawat itu terdampar di pantai timur Afrika dan pulau-pulau di Samudera Hindia. Namun hingga saat ini, badan pesawat beserta kotak hitamnya belum ditemukan. Minggu ini, banyak keluarga korban kembali ke Malaysia mendesak pihak berwenang meluncurkan kembali pencarian MH370.

“Ada kapal hilang yang ditemukan setelah ratusan tahun. Jadi kami tidak bisa mengatakan bahwa pesawat ini tidak akan pernah ditemukan. Tentu bisa ditemukan, ini hanya masalah waktu,” tutur V.P.R Nathan, yang istrinya Anne Daisy berada di pesawat MH370.

Pakar penerbangan mengatakan kepada CNN bahwa peningkatan teknologi deteksi kemungkinan akan membawa keluarga lebih dekat ke pesawat yang hilang dibandingkan sebelumnya, jika pencarian kembali dilakukan. Tapi memang ongkosnya tidak murah.

Ratusan juta dolar dihabiskan menjelajahi lebih dari 710.000 kilometer persegi Samudera Hindia hingga tahun 2018, namun hasilnya tidak memuaskan. Perusahaan eksplorasi laut Amerika Serikat, Ocean Infinity, sudah kembali menawarkan ke pemerintah Malaysia kesepakatan untuk mencarinya dan takkan mengenakan biaya jika tidak bisa menemukan.

Ada sinyal positif dari Pemerintah Malaysia. Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan negaranya akan melakukan segalanya untuk memecahkan misteri ini untuk selamanya. Kementeriannya siap membahas proposal pencarian baru dengan Ocean Infinity dan akan berusaha mendapatkan persetujuan Kabinet.

Oliver Plunkett, CEO Ocean Infinity, mengatakan sejak pencarian tahun 2018, perusahaannya telah menyempurnakan robotika dan teknologi eksplorasi lautnya, sambil bekerja sama dengan para analis untuk mempersempit area pencarian.

“Kami berharap dapat segera kembali melakukan pencarian,” katanya dalam pernyataan baru-baru ini, dikutip detikINET dari CNN. Namun belum ada kabar lebih lanjut.

Pakar penerbangan yakin akan ada terobosan jika pencarian baru digelar. Mereka menunjuk pada sebuah teknologi Weak Signal Propagation Reporter atau WSPR, yang dirilis pada tahun 2008. Teknologi ini populer di kalangan mereka yang mencari MH370 dalam beberapa tahun terakhir.

Radio amatir menggunakannya melacak kekuatan sinyal radio di seluruh dunia dan data yang mereka kumpulkan menangkap anomali yang disebabkan oleh berbagai jenis gangguan, termasuk penerbangan yang lewat.

Mantan engineer British Aerospace Richard Godfrey menyebut dia menelusuri data WSPR hingga saat MH370 menghilang dan menyimpulkan pesawat tersebut mungkin berada antara 3.000 dan 4.000 meter di bawah Samudera Hindia, sekitar 1.500 kilometer di lepas pantai Perth, Australia. Lokasi itu sebelumnya belum begitu diteliti.

“Saya yakin MH370 dapat ditemukan,” katanya, menambahkan bahwa temuannya sejalan dengan petunjuk lain, seperti data yang diberikan perusahaan telekomunikasi satelit Inggris Inmarsat. Data itu menunjukkan wilayah yang kurang lebih sama. Namun meski ekspedisi dikabulkan, persiapannya bisa memakan waktu berbulan-bulan.

(fyk/fyk)