Jakarta –
Sudah 10 tahun berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang bersama semua penumpangnya. Berbagai teori dan spekulasi dari pakar mengemuka, salah satunya bahwa sebenarnya Malaysia mengetahui di mana puing-puing MH370 dan penyebab insiden, namun menolak mengakuinya.
Geoffrey Thomas, veteran industri penerbangan selama 50 tahun dan editor in chief Airline Ratings, mengklaim sisa pesawat Malaysia Airlines terletak 1.933 km di barat Perth setelah para ahli menelusuri jalur penerbangan terakhirnya.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Thomas mengatakan insinyur kedirgantaraan Richard Godfrey melacak rutenya menggunakan gelombang radio dan yakin satu pencarian lagi akan mengungkap tempat terakhirnya. Analisis momen terakhir pesawat dan puing yang ditemukan menunjukkan pilot mungkin menabrakkan pesawat dalam kecepatan tinggi, agar pecah jadi sebanyak mungkin bagian.
“Kecelakaan MH370 adalah bunuh diri pilot dan pembunuhan massal terburuk, karena tidak ada yang bisa melarikan diri,” klaimnya. Menurutnya, pemerintah Malaysia sebelumnya menolak melakukan pencarian baru dan keluarga pilot menolak apa yang jelas terjadi. Dalam perkembangan terbaru, Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook akhirnya mengumumkan mungkin melanjutkan perburuan pesawat itu.
Godfrey, mantan insinyur European Space Agency Spacelab, melacak jalur penerbangan menggunakan sinyal radio lemah yang terus-menerus dihasilkan operator radio amatir yang tersebar di Bumi. Teknologi tersebut, dikenal sebagai laporan propagasi sinyal lemah atau WSPR, menggunakan gelombang radio untuk memicu sinyal tak terlihat ketika pesawat melintasinya.
Godfrey melacak MH370 mulai lepas landas, pada jalur penerbangan yang diterima, sampai titik pesawat tersebut mendekati wilayah udara Vietnam ketika kehilangan kontak, dan kemudian selama 6,5 jam pesawat tersebut terbang hingga jatuh ke dalam laut.
Penerbangan MH370 berangkat ke Beijing dari Kuala Lumpur pada malam 7 Maret 2014 tapi dialihkan dari jalur penerbangan yang direncanakan dan berbelok ke selatan sebelum menghilang. Pesawat dengan 227 penumpang dan 12 awak itu diyakini jatuh di Samudera Hindia.
Belakangan menurut Thomas, terungkap pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah berlatih penerbangan itu menggunakan simulator penerbangan buatan sendiri, dan punya masalah mental dan perkawinan. Dia juga disebut menentang pemerintah Malaysia di Facebook dan kabarnya mengirim pesan obsesif ke sepasang model kembar berusia 20-an.
“Jelas pilotnya bunuh diri. Dia terbang dengan rute sama dengan yang dia ambil di simulator penerbangannya sendiri, keluar dari rute standar dan terbang ke selatan. Dia menghapusnya dari simulatornya, namun pihak Malaysia memulihkannya. Pemahaman saya adalah Malaysia Airlines tahu malam itu kaptennya bertanggung jawab,” cetus Thomas.
“Dia menunjukkan segala macam kecenderungan aneh, menguntit para model, memposting hal-hal anti-pemerintah di Facebook. Tidak ada negara yang ingin mengalami kecelakaan udara. Ini merupakan sebuah penghinaan besar terhadap harga diri nasional mereka,” imbuhnya, mengenai kemungkinan kejadian ini ditutup-tutupi.
Thomas mengatakan kata-kata kasar politik Zaharie menjelang bencana MH370 seharusnya membuatnya dipecat. “Ini seharusnya jadi peringatan serius bagi maskapai penerbangan bahwa ada seseorang terbang dengan pandangan anti pemerintah yang kuat. Jika seorang pilot Qantas melakukan hal seperti itu, dia akan diajak bicara dan dilarang terbang,” katanya.
PM Australia saat itu, Tony Abbott, membocorkan bahwa pejabat tinggi Malaysia yakin Kapten Zaharie sengaja menjatuhkan MH370. “Pemahaman saya yang sangat jelas, dari tingkat paling atas di pemerintahan Malaysia, adalah bahwa sejak awal, mereka mengira ini adalah pembunuhan-bunuh diri yang dilakukan pilot,” katanya.
Investigasi pimpinan Malaysia pada tahun 2018 mengatakan haluan pesawat diubah secara manual tapi tak menyebutkan nama tersangka. Penyebab hilangnya pesawat tidak dapat ditentukan sampai puing dan kotak hitam ditemukan.
Segera setelah bencana tersebut terjadi, keluarga dan teman-teman Kapten Zaharie membantah bahwa pilot telah terganggu, menarik diri, dan kemungkinan bunuh diri. Putrinya menulis di Facebook beberapa minggu setelahnya tentang laporan Daily Mail soal kondisi mental pilot. ‘Anda bisa bertaruh, saya takkan memaafkan Anda’. Istrinya Faizah Khanum Mustafa Khan, membantah suaminya menghabiskan waktu di kamar dengan simulator yang dia buat sendiri.
Namun, belakangan dilaporkan Zaharie kemungkinan mengalami depresi klinis, istrinya pindah dari rumah tempat dia memiliki simulator penerbangan ke rumah kedua mereka. “Keluarga mengecam dan mereka selalu melakukannya. Tapi penting untuk menemukan kembali pesawat tersebut dan memecahkan misterinya,” tambah Thomas.
(fyk/fyk)