JAKARTA – Di tengah sorotan lampu gemerlap dan langkah anggun para model di atas panggung, Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026, Kamis 6 November 2025, sebuah kejutan tercipta. Pada parede pembukaan Menteri Perdagangan Budi Santoso tampil memukau di atas catwalk.
Dengan langkah mantap dan gaya yang segar, sang Menteri tampil mengenakan rompi (vest) eksklusif rancangan desainer muda berbakat Indonesia asal Palembang, Brilianto. Rompi tersebut bukan hanya menunjukkan keanggunan dan kepercayaan diri, tetapi juga menyimpan sentuhan personal yang istimewa.
Siang itu, di balik rompi yang dikenakan sang Menteri, tersimpan kisah tentang harapan, bahwa gaya, kepedulian, dan kolaborasi yang dapat berjalan beriringan, menciptakan dampak positif bagi bumi dan masyarakat.
“Di bagian punggungnya, saya sematkan huruf B, inisial dari nama Bapak Budi Santoso, supaya tampilannya lebih personal dan eksklusif,” ujar Brilianto sambil tersenyum.
Menurut Brilianto, busana yang Mendag Busan kenakan bukan sekadar hasil kreativitas mode semata. Namun, ada pesan kuat yang tersimpan di setiap jahitan dan potongan kainnya, tentang kepedulian terhadap lingkungan dan semangat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Brilianto dikenal sebagai desainer yang konsisten mengusung konsep fesyen berkelanjutan (sustainable fashion). Ia membuat rompi tersebut dari potongan kain perca sisa produksi fesyen. Potongan-potongan kecil itu ia susun kembali menjadi kain utuh, membentuk pola dan tekstur baru yang merepresentasikan tanggung jawab terhadap bumi serta komitmen terhadap produksi yang ramah lingkungan.
“Saya sadar, industri fesyen itu menimbulkan limbah. Jadi saya merasa perlu bertanggung jawab untuk mengolah kembali limbah itu menjadi sesuatu yang bernilai. Oleh karena itu, saya mengolah sisa kain perca menjadi kain utuh, lalu dijadikan pakaian siap pakai, bahkan produk turunannya seperti home décor. Jadi benar-benar zero waste, tidak menambah sampah fesyen di Indonesia,” ujar Briianto.
Tidak hanya ramah lingkungan, Brilianto juga memaknai desainnya sebagai bentuk kepedulian sosial untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dalam proses produksinya, ia menggandeng ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya untuk ikut serta dalam proses penjahitan dan penyusunan kain perca. Melalui langkah ini, ia tidak hanya menciptakan busana yang berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kehadiran JMFW 2026 menegaskan dukungan pemerintah terhadap fesyen berkelanjutan sekaligus ekonomi kreatif lokal. Lewat rompi karya Brilianto, pesan itu tersampaikan dengan elegan bahwa mode bisa menjadi medium untuk menyuarakan kepedulian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat.
