Blog

  • DJP Temukan Dugaan Pelanggaran Baru Sawit, Pelaku Usaha Diminta Berbenah

    DJP Temukan Dugaan Pelanggaran Baru Sawit, Pelaku Usaha Diminta Berbenah

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengumpulkan para pelaku usaha di industri kelapa sawit. Dalam pertemuan tersebut, DJP mengungkapkan temuan berbagai modus kecurangan data mulai dari underinvoicing hingga penggunaan faktur fiktif.

    Temuan itu diungkapkan dalam acara Sosialisasi Kewajiban Perpajakan di Sektor Produk Kelapa Sawit dan Turunannya pada Jumat (28/11/2025). Setidaknya ada sebanyak 200 pelaku usaha yang mewakili 137 Wajib Pajak strategis di sektor kelapa sawit.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pelaksanaan operasi gabungan Kemenkeu-Polri yang berhasil mengungkap penyelundupan produk turunan CPO pada awal November 2025.

    Ia menekankan, aktivitas tersebut bukan bertujuan menakut-nakuti pelaku usaha, melainkan memastikan kegiatan usaha berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    “Kalau ada kesulitan atau masalah apa pun, laporkan ke saya. Kita bereskan. Yang jelas, kita ingin industri sawit ini tetap menjadi tulang punggung industri Indonesia,” kata Purbaya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (30/11).

    Menurut Purbaya, Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkeadilan. Kebijakan fiskal akan diarahkan agar memberikan manfaat bagi pelaku usaha sekaligus memperkuat penerimaan negara.

    “Teman-teman dunia usaha, mohon kerja samanya demi kelancaran kita semua dan untuk memaksimalkan kontribusi Anda bagi negara ini,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto mengatakan, sebagai tindak lanjut pengungkapan modus pelanggaran ekspor yang terbaru, DJP telah mengidentifikasi sejumlah dugaan ketidaksesuaian lain, termasuk praktik under-invoicing serta penggunaan faktur pajak Tidak Berdasarkan Transaksi Sebenarnya (TBTS) atau faktur fiktif.

    “Dalam kesempatan sosialisasi ini, kami mengimbau Bapak-Ibu untuk segera melakukan pembenahan secara sukarela sebelum DJP melakukan langkah penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terindikasi tidak patuh,” ujar Bimo.

    Bimo juga memastikan, pihaknya akan memperkuat tata kelola industri sawit agar semakin transparan, akuntabel, dan berkelanjutan serta mampu mempertahankan daya
    saing di pasar global.

    (kil/kil)

  • DJP Temukan Dugaan Pelanggaran Baru Sawit, Pelaku Usaha Diminta Berbenah

    DJP Temukan Dugaan Pelanggaran Baru Sawit, Pelaku Usaha Diminta Berbenah

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengumpulkan para pelaku usaha di industri kelapa sawit. Dalam pertemuan tersebut, DJP mengungkapkan temuan berbagai modus kecurangan data mulai dari underinvoicing hingga penggunaan faktur fiktif.

    Temuan itu diungkapkan dalam acara Sosialisasi Kewajiban Perpajakan di Sektor Produk Kelapa Sawit dan Turunannya pada Jumat (28/11/2025). Setidaknya ada sebanyak 200 pelaku usaha yang mewakili 137 Wajib Pajak strategis di sektor kelapa sawit.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pelaksanaan operasi gabungan Kemenkeu-Polri yang berhasil mengungkap penyelundupan produk turunan CPO pada awal November 2025.

    Ia menekankan, aktivitas tersebut bukan bertujuan menakut-nakuti pelaku usaha, melainkan memastikan kegiatan usaha berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    “Kalau ada kesulitan atau masalah apa pun, laporkan ke saya. Kita bereskan. Yang jelas, kita ingin industri sawit ini tetap menjadi tulang punggung industri Indonesia,” kata Purbaya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (30/11).

    Menurut Purbaya, Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkeadilan. Kebijakan fiskal akan diarahkan agar memberikan manfaat bagi pelaku usaha sekaligus memperkuat penerimaan negara.

    “Teman-teman dunia usaha, mohon kerja samanya demi kelancaran kita semua dan untuk memaksimalkan kontribusi Anda bagi negara ini,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto mengatakan, sebagai tindak lanjut pengungkapan modus pelanggaran ekspor yang terbaru, DJP telah mengidentifikasi sejumlah dugaan ketidaksesuaian lain, termasuk praktik under-invoicing serta penggunaan faktur pajak Tidak Berdasarkan Transaksi Sebenarnya (TBTS) atau faktur fiktif.

    “Dalam kesempatan sosialisasi ini, kami mengimbau Bapak-Ibu untuk segera melakukan pembenahan secara sukarela sebelum DJP melakukan langkah penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terindikasi tidak patuh,” ujar Bimo.

    Bimo juga memastikan, pihaknya akan memperkuat tata kelola industri sawit agar semakin transparan, akuntabel, dan berkelanjutan serta mampu mempertahankan daya
    saing di pasar global.

    (kil/kil)

  • Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh Regional 30 November 2025

    Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – PT Pema Global Energi (PGE) bekerja sama dengan Pegasus Air Services atas dukungan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mengerahkan satu unit pesawat penumpang dan barang berjenis Twin Otter untuk membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
    Pesawat itu untuk mengangkut obat, tenaga medis internasional, dan logistik selama banjir melanda Provinsi Aceh.
    Act Relation Manager PGE, Willya Retnosari, menyebutkan PGE berkomitmen membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
    “Mengingat saat ini jalur darat via Medan dan via Banda Aceh belum bisa dilalui dengan kendaraan maka jalur udara sangat dibutuhkan untuk penyaluran logistik, obat obatan, tim kesehatan dan koordinasi para pemangku kepentingan” ujar Willya, Minggu (30/11/2025).
    Willya menambahkan, selain mengerahkan pesawat Pegasus, PGE juga sigap menyerahkan bantuan bahan makanan untuk korban banjir di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang didistribusi melalui posko induk penanganan banjir.
    Bantuan yang disalurkan untuk Aceh Utara dan Lhokseumawe berupa 7,9 ton beras, 25.000 bungkus mie instan, 600 pak biskuit, 19.000 cup air mineral dan 300 liter minyak goreng.
    “Harapan perusahaan agar bantuan masa panik tersebut dapat meringankan beban masyarakat di sekitar perusahaan di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dan masyarakat Aceh secara umum yang terdampak banjir” pungkas Willya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menembus Sunyi dengan Lensa: Kisah Fotografer Disabilitas ‘Tutur Mata’ dan Barista Tuli di Jantung Surabaya

    Menembus Sunyi dengan Lensa: Kisah Fotografer Disabilitas ‘Tutur Mata’ dan Barista Tuli di Jantung Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Hujan deras di hari Sabtu (29/11) siang gagal memadamkan semangat sekelompok anak muda luar biasa. Mereka adalah anggota Tutur Mata, komunitas fotografer disabilitas Tuli dan Down Syndrome yang berkumpul di Midtown Residence Surabaya untuk sebuah kolaborasi visual inspiratif “Kopi Tutur Rasa X Tutur Mata”.

    Acara ini bukan sekadar sesi foto biasa. Ia adalah pertemuan dua potensi besar di bawah payung pemberdayaan, fotografer disabilitas yang piawai menangkap momen dan barista Tuli yang handal meracik kopi.

    Kiking, Pina, Septian, Omay, Jacky, Dewa, dan Kori, yang didampingi mentor fotografi mereka, Pak Leo, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menggunakan kamera. Mereka adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi bakat artistik.

    Objek bidikan mereka adalah Devi dan Della, dua barista Tuli dari program Kopi Tutur Rasa Midtown Hotels Indonesia. Di balik bar All Day Dining, komunikasi mengalir hangat, bukan melalui kata-kata, melainkan melalui Bahasa Isyarat dan bahasa universal: fotografi.

    Septian, dengan energinya yang atraktif, menjadi sorotan. Ia mengambil angle tak terduga—berjongkok, membidik melalui celah lampu—menghasilkan framing yang nyeleneh namun memukau. Kiking tak kalah impresif, dengan luwes mengarahkan Devi untuk menciptakan adegan dramatis dengan uap mesin kopi. Hasil jepretan mereka berulang kali memanen acungan jempol, termasuk dari Kus Andi, Public Relations Corporate Midtown Hotels Indonesia, yang tampak bangga.

    “Kami akui bahwasannya kemampuan teman-teman disabilitas Tutur Mata memang sangat berpotensi untuk menjadi fotografer profesional. Kami sebagai pihak perusahaan harus terus mendukung kreativitas mereka,” ujar Gege, Public Relations Midtown Residence Surabaya, yang mengemas acara penuh makna tersebut.

    Gege menjelaskan bahwa kolaborasi ini adalah strategi korporat untuk memfasilitasi kreativitas dan inklusi dalam dunia industri. Kopi Tutur Rasa, sebagai program pemberdayaan, berfokus pada pelatihan dan penempatan kerja bagi teman-teman disabilitas Tuli. Pertemuan dengan Tutur Mata menjadi sinergi yang memperkuat pesan: disabilitas adalah potensi, bukan defisit.
    Pertemuan pertama ini langsung disambut akrab. Tawa dan gestur kagum Devi dan Della saat melihat hasil foto Tutur Mata menjadi penutup manis di tengah rinai hujan. Kisah di Midtown Residence Surabaya ini adalah potret kecil keberhasilan program inklusif, menunjukkan bahwa ketika diberikan ruang, teman-teman disabilitas mampu menghasilkan karya dan profesionalisme yang patut diacungi jempol.[rea]

  • Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        30 November 2025

    Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre Medan 30 November 2025

    Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre
    Tim Redaksi
    PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terpantau padat kendaraan bermotor akibat stok BBM menipis, Minggu (30/11/2025).
    Selain antrean panjang pengendara bermotor, beberapa SPBU terpaksa tutup lantaran stok BBM habis. Adapun BBM yang habis antara lain solar dan pertalite.
    Salah satu SPBU yang ramai antrean kendaraan bermotor sejak Minggu pagi hingga malam yaitu SPBU di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Siantar Timur.
    “Pertalite dan solar kosong, yang ada saat ini cuma pertamax itu pun stok sudah menipis. Ini karena mobil tangki ada keterlambatan pengiriman. Tapi ini nggak lama,” kata Operator SPBU Yeni Sitorus.
    Di tempat berbeda, SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari, kendaraan roda dua mengantre panjang. BBM yang tersedia pada Minggu sore hanya pertamax.
    Hal serupa terjadi di SPBU Jalan Medan, Siantar Martoba dan SPBU Jalan Rahkuta Sembiring. Salah seorang operator menyarankan pengendara roda dua ke SPBU lain karena BBM kosong.
    “Habis, menunggu mobil tangki datang. Kemarin mobil tangki tak bisa jalan karena banjir,” ujar pria pengendara di SPBU Jalan Medan.
    Sementara SPBU di Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Seletan kondisinya lengang. Operator SPBU menutup areal dengan barrier membubukan plang bertuliskan ‘BBM Habis’.
    “Dari tadi siang minyak sudah habis di sini. Orang orang sudah pergi ke SPBU lain,” kata salah seorang warga ditemui di lokasi.
    Yudi, salah seorang pengemudi ojek online mengaku kesulitan mengisi BBM sejak Jumat (28/11/2025) malam. Untuk menyiasati mesin sepeda motornya tetap menyala, ia mengisi BBM pada pagi hari.
    Ternyata, kata Yudi, pagi tadi pun sudah banyak yang mengantre. Bahkan banyak mobil truk sudah parkir di dekat SPBU.
    “Katanya kenapa bisa langka, mobil tangki nggak jalan karena kondisi jalan banjir beberapa hari yang lalu,” tutur Yudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger Benda Diduga Granat Ditemukan di Dasar Sungai Bogor

    Geger Benda Diduga Granat Ditemukan di Dasar Sungai Bogor

    Bogor

    Benda diduga granat manggis ditemukan sekelompok remaja yang sedang mencari kerang di sungai Desa Babakan, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Granat ditemukan di dasar sungai usai tersangkut jaring.

    “Tiga remaja yang sedang mencari kerang sungai secara tidak sengaja menemukan sebuah benda diduga granat jenis ‘manggis’ asal Korea,” kata Kapolsek Parung Kompol Maman Firmansyah, Minggu (30/11/2025).

    Maman mengatakan, benda itu ditemukan pada pukul 11.00 WIB siang tadi. Granat manggis itu ditemukan tiga remaja yang mencari kerang sungai di dekat Pintu Air Sikabayan Parung.

    “Ketiga anak yang merupakan pelajar SMP menemukan granat tersebut, ketika alat serok plastik yang mereka gunakan tersangkut pada benda keras di dasar sungai. Setelah diangkat ke permukaan, mereka mendapati bahwa benda tersebut merupakan granat,” ujarnya.

    Firmansyah mengatakan, pihak TNI dan Polri langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan laporan temuan benda diduga granat. Tim Detasemen Peralatan (Denpal) TNI juga didatangkan ke lokasi untuk mengamankan benda diduga granat itu.

    (sol/wnv)

  • Menilik Skema MBG India yang Telah Berjalan Lama, Bisa jadi Rujukan?

    Menilik Skema MBG India yang Telah Berjalan Lama, Bisa jadi Rujukan?

    Bisnis.com, JAKARTA — India telah lama menjalankan program makan bergizi gratis, tepatnya sejak 15 Agustus 1995. Setelah tiga dekade berlangsung, Indonesia turut melirik India sebagai salah satu referensi dalam pelaksanaan pemberian makanan bagi anak-anak sekolah.

    Tidak lama setelah terpilih sebagai wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka melakukan komunikasi dengan Duta Besar India untuk Indonesia Shandeep Chakravorty. Pertemuan pada April 2024 itu di antaranya membahas program makan bergizi gratis (MBG), juga topik terkait kesehatan, bioteknologi, hingga pertanian.

    “Kami menyiapkan skema terbaik dengan belajar dari negara-negara lain yang menjalankan program ini [makan bergizi gratis]. Efeknya seperti apa ke anak-anak, ke murid, lalu kami belajar pendistribusian logistik seperti apa, central kitchen seperti apa, keterlibatan ahli gizinya seperti apa,” ujar Gibran.

    Setelah pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga mengungkap bahwa sebelum MBG berjalan, Menteri Luar Negeri Sugiono telah membidik India sebagai salah satu negara yang memiliki peluang kerja sama terkait program makan bergizi itu.

    Menurut Dadan, Sugiono telah mengunjungi India dan kembali menegaskan bahwa ada peluang kerja sama meskipun belum terdapat pembahasan teknis.

    “Pak Menlu [menteri luar negeri] menyampaikan peluang kerja sama. India menjadi salah satu negara yang menjadi target kunjungan 2024, sebelum program MBG berjalan,” ujar Dadan pada Rabu (5/11/2025), dilansir dari Antara.

    Sebenarnya, bagaimana program makan bergizi gratis berjalan selama 30 tahun di India?

    Pada 15 Agustus 2025, pemerintah India meluncurkan Program Nasional Dukungan Gizi untuk Pendidikan Dasar atau National Programme of Nutritional Support to Primary Education (NP-NSPE), yang dikenal sebagai Mid-Day Meal Scheme.

    Anggaran dari pemerintah digelontorkan untuk menyediakan makanan, dengan tujuan meningkatkan kehadiran anak-anak di sekolah sembari meningkatkan kualitas gizi mereka.

    Berdasarkan keterangan di situs resmi Kementerian Pendidikan India, program makan bergizi gratis bahkan sudah ada di negara itu sejak 1925, tetapi dalam skala yang lebih kecil, yakni bagi anak-anak kurang mampu oleh Madras Municipal Corporation (lembaga kota tertua India).

    Pada pertengahan 1980-an program serupa dijalankan oleh tiga negara bagian India, yakni Gujarat, Kerala, dan Tamil Nadu, beserta Universitas Terbuka Pondichery. Mereka menggunakan sumber dayanya sendiri untuk memberi makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah dasar (SD).

    Setelah resmi menjadi program nasional pada 1995, Mid-Day Meal (MDM) berlaku di seluruh India pada 1997—1998. Kemudian, pada 2002, pemerintah India memperluas cakupannya dari semula anak-anak kelas I—V SD negeri dan sekolah daerah, tetapi juga ke segmen lainnya.

    Pada November 2001, Mahkamah Agung India mengeluarkan perintah interim agar negara-negara bagian menyediakan makanan matang di semua sekolah dasar yang dibiayai pemerintah. Hal itu mempercepat perluasan skema Mid-Day Meal.

    Awalnya bantuan pemerintah pusat dalam skema Mid-Day Meal adalah pasokan biji-bijian seperti beras dan gandum 100 gram per anak per hari sekolah, juga subsidi biji-bijian.

    Seiring berjalannya waktu serta berbagai masukan dan evaluasi, pemerintah India merevisi skema itu, yakni dengan menyediakan makan siang matang mengandung 300 kalori dan 8—12 gram protein. Pemerintah juga merevisi bantuan, yang termasuk biaya memasak, subsidi transportasi untuk operasional program di negara bagian kategori khusus, hingga penyediaan makan siang selama libur musim panas di daerah yang terdampak kekeringan.

    Pada Oktober 2007 India mengembangkan program makan bergizi gratisnya, yakni memperluas agar anak-anak kelas VI—VIII di blok pendidikan terbelakang turut mendapatkan makanan. Nilai kalori makanan bagi mereka pun ditetapkan minimal 700 kalori dan 20 gram protein, dengan menyertakan 150 gram biji-bijian berupa beras atau gandum.

    Sejak 2009 terdapat revisi lagi dengan memastikan pola makan seimbang dan bergizi, yakni menaikkan porsi kacang-kacangan menjadi 30 gram dan sayuran 75 gram, serta menurunkan kadar minyak dan lemak menjadi 7,5 gram. Terdapat pula revisi komponen biaya, honorarium juru masak dan asisten, hingga biaya satuan umum konstruksi gudang dapur.

    Kini, program makan bergizi gratis India itu bernama Pradhan Mantri Poshan Shakti Nirman (PM-Poshan).

    Peluang dan Tantangan

    Tiga dekade program Mid-Day Meal atau PM-Poshan bukan tanpa tantangan. Kasus kontaminasi pernah terjadi pada 2013 di Bihar, petugas investigasi menemukan adanya kontaminasi terhadap minyak yang digunakan dapur. Selain itu, terdapat pula temuan makanan yang tidak segar hingga kondisi dapur yang kurang higienis.

    Selain itu, dilansir dari Reuters, tingginya inflasi India pada 2023—2024 turut memengaruhi kualitas bahan pangan untuk program PM-Poshan. Dalam kurun Juni 2020 hingga Juni 2024, inflasi pangan India naik rata-rata 6,3%, padahal dalam kurun empat tahun sebelumnya kenaikan rata-rata adalah 2,9%.

    Tidak adanya penyesuaian anggaran membuat beberapa sekolah mengurangi porsi sayur atau buah, atau mengganti bahan makanan dengan yang lebih murah.

    “Meskipun pemerintah menyediakan biji-bijian gratis untuk program ini, hal tersebut tidak mengkompensasi pengurangan bahan-bahan bergizi lainnya seperti sayuran, kacang-kacangan, susu, dan telur karena anggaran yang tidak cukup,” ujar ekonom independen, Dipa Sinha, dilansir dari Reuters.

    Selain tantangan, terdapat juga peluang dan manfaat dari program tersebut. Dilansir dari Bloomberg, salah satu penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menjadi bagian dari program pemberian makanan sekolah di India selama lima tahun menunjukkan peningkatan 18% dalam nilai ujian membaca dan peningkatan 9% dalam nilai matematika dibandingkan dengan mereka yang berpartisipas kurang dari satu tahun.

    World Food Programme (WFP) menjelaskan bahwa pemberian makan siang gratis dapat membuat lebih banyak anak—terutama perempuan—untuk bersekolah, juga memungkinkan mereka untuk belajar dan menjaga kesehatannya dengan lebih baik.

    Lembaga itu pun memperkirakan bahwa setiap US$1 yang diinvestasikan dalam bentuk makanan sekolah dapat menghasilkan keuntungan ekonomi hingga US$9 atau sembilan kali lipat. Keuntungan itu dapat berasal dari peningkatan kesehatan, pendidikan, dan produktivitas anak ke depannya.

    India barangkali memiliki sejumlah kesamaan dengan Indonesia sehingga menjadi rujukan bagi pelaksanaan program makan bergizi gratis. Negara itu memiliki populasi besar dan sama-sama masih berstatus negara berkembang.

    Berbagai tantangan yang pernah terjadi di India itu dapat menjadi pelajaran penting bagi pelaksanaan program makan bergizi di Tanah Air.

  • Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah Regional 30 November 2025

    Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terkejut menyaksikan dahsyatnya bencana yang melanda kabupaten/kota di Aceh.
    Sejumlah akses darat putus total dan terkendala logistik bahan pangan.
    “Dan kami sudah cek itu, jadi di sini (
    Aceh Utara
    dan Lhokseumawe) sangat diperlukan adalah pangan, logistik harus kita tambah stok nya,” kata Tito di Lhokseumawe, Minggu, (30/11/2025).
    Dia menyebutkan, logistik makanan untuk Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara segera didistribusi lewat jalur laut dan udara. 
    Dia menyebutkan kapal Basarnas telah tiba di Lhokseumawe dan dengan perahu karet segera mendistribusi bahan makanan.
    “Di sini kan perlu stok, beras memang ada, tapi perlu stok tambahan lagi dan seperti kebutuhan lainnya yaitu susu, pampes dan pakaian juga,” sebutnya.
    Dia menyebutkan setiba di Jakarta segera melaporkan kondisi itu ke Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Sedangkan seperti Pidie dan Pidie Jaya bisa dipasok dari Banda Aceh, untuk Banda Aceh sendiri dipasok lewat udara,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit Regional 30 November 2025

    BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia tiba di Kabupaten Aceh Utara, Minggu (30/11/2025).
    Mereka datang membawa 10 tenaga medis terdiri dari perawat dan dokter untuk membantu evakuasi korban dan pemulihan
    korban banjir
    di wilayah tersebut.
    Selain itu, BSR juga membawa obat-obatan senilai 1 juta ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 4.028.518.184 dengan kurs 1 ringgit setara Rp 4.042.
    Commandor in Chief
    BSR Malaysia
    Patrick Thong menyebutkan, timnya akan membantu tim Pemerintah
    Aceh Utara
    untuk penanganan korban banjir.
    “Besok kami mulai operasi. Kami tidak bisa menjelaskan beberapa hari. Kami perkirakan lebih dari tiga hari di Aceh Utara. Namun kami akan melihat perkembangan di lapangan,” kata Patrick kepada Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
    Dia menyebutkan, timnya membantu medis dan suplai obat-obatan.
    Saat ini, 26 puskesmas dari 33 puskesmas di kabupaten itu lumpuh total. Karena itu, BSR akan membantu penanganan korban bencana dan pengobatan warga korban banjir.
    “Kami siap ditempatkan di mana saja, kami ikuti pemerintah lokal di sini,” tegasnya.
    Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, mengapresiasi dukungan internasional untuk korban banjir di Aceh Utara.
    “Saya berterima kasih atas dukungan internasional. Semoga bisa meringankan beban masyarakat korban banjir. Kami terus memaksimalkan seluruh jaringan dalam dan luar negeri untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Pemerintah Bikin SDM Industri Makin Unggul & Siap Kerja

    Cara Pemerintah Bikin SDM Industri Makin Unggul & Siap Kerja

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul. Salah satu langkah proaktif pemerintah, yakni memperkuat kesiapan angkatan kerja memasuki pasar kerja nasional maupun global

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia saat ini berada pada titik krusial bonus demografi, dengan penduduk usia produktif mencapai lebih dari 218 juta orang. Momentum ini, menurutnya, harus dimanfaatkan secara optimal untuk mengakselerasi industrialisasi dan memperluas kesempatan kerja.

    “Tingkat pengangguran yang masih berada pada kisaran lima persen mendorong pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam memperkuat kesiapan angkatan kerja memasuki pasar kerja nasional maupun global,” ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (30/11/2025).

    Oleh karena itu, dalam konteks memperkuat SDM industri nasional, Agus menekankan bahwa arah pembangunan pendidikan vokasi selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan penguatan pendidikan vokasi merupakan strategi utama untuk memutus rantai kemiskinan.

    “Bapak Presiden menekankan bahwa pendidikan vokasi harus menjadi prioritas nasional agar lulusan dapat memiliki kompetensi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam negeri maupun di pasar global,” terangnya.

    Hal ini juga selaras dengan Asta Cita pemerintah sebagai misi pembangunan nasional, yang menempatkan pembangunan manusia unggul, percepatan industrialisasi berbasis nilai tambah, penguatan hilirisasi berkelanjutan, serta transformasi digital dan inovasi teknologi sebagai agenda strategis.

    “Semua agenda besar tersebut hanya dapat dicapai apabila Indonesia memiliki SDM industri yang kompeten, adaptif, produktif, dan siap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

    Ia memaparkan pihaknya telah menyusun Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka pembangunan industri nasional ke depan. Strategi ini menempatkan transformasi industri dalam empat arah besar, yang meliputi peningkatan nilai tambah melalui industrialisasi, pembangunan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan, percepatan penerapan teknologi digital dalam proses manufaktur, serta pembangunan industri yang inklusif agar seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaat industrialisasi.

    “Seluruh arah tersebut hanya dapat berjalan apabila Indonesia memiliki SDM yang unggul dan inovatif dalam mengelola kemajuan teknologi dan dinamika pasar global,” tutur Agus.

    Dalam rangka memastikan kebutuhan SDM industri terpenuhi, Kemenperin telah membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi melalui jaringan 13 Politeknik dan Akademi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri. Seluruh lembaga ini memiliki spesialisasi pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sektor industri secara langsung.

    Kemenperin juga terus memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri melalui kurikulum link and match, teaching factory, magang industri, serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik untuk memastikan pendidikan vokasi selalu selaras dengan perkembangan teknologi terbaru.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi dalam laporannya menyampaikan bahwa dari total 2.993 lulusan tahun ini, sebanyak 49,28 persen telah terserap bekerja, melanjutkan studi, atau menjalankan usaha mandiri.

    Selain itu, sebanyak 151 lulusan Program Setara Diploma 1 yang merupakan hasil kerja sama dengan industri, seluruhnya telah terserap bekerja. Hal ini menjadi bukti kuat atas meningkatnya kepercayaan sektor industri terhadap kualitas pendidikan vokasi Kemenperin.

    Doddy juga menjelaskan bahwa BPSDMI terus mendorong transformasi kelembagaan dengan memperluas status Badan Layanan Umum (BLU) bagi Politeknik di bawah Kemenperin, serta meningkatkan akreditasi nasional dan internasional. Langkah ini diambil untuk memastikan lembaga pendidikan vokasi memiliki tata kelola yang unggul, fleksibel, dan mampu bersaing di kancah global.

    Pada kesempatan yang sama, Agus telah mengukuhkan dua Guru Besar baru, yaitu Prof. Dr. Candra Irawan, M.Si. dari Politeknik AKA Bogor dan Prof. Dr. Siti Aisyah, S.T., M.T. dari Politeknik STMI Jakarta. Keduanya memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan riset di bidang kimia bahan alam, teknik industri otomotif, serta inovasi proses industri.

    Agus menyampaikan bahwa pengukuhan Guru Besar ini bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi para akademisi, tetapi juga menjadi kebanggaan institusional karena akan memperkuat peran perguruan tinggi vokasi dalam menghasilkan riset terapan yang relevan bagi kebutuhan industri.

    (rea/kil)