Blog

  • Kisah Siti Aisyah, Ibu 5 Anak Berprofesi Penambal Ban Truk di Surabaya 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Desember 2025

    Kisah Siti Aisyah, Ibu 5 Anak Berprofesi Penambal Ban Truk di Surabaya Surabaya 1 Desember 2025

    Kisah Siti Aisyah, Ibu 5 Anak Berprofesi Penambal Ban Truk di Surabaya
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Siti Aisyah (35), memakai wearpack tambang berwarna orange, tampak lusuh karena bekas oli yang menempel di semua sisinya.
    Ia duduk di bahu jalan menunggu sopir truk yang menepikan kendaraannya.
    Setiap hari Minggu, Aisyah dan suaminya, Aspriyanto (45) membuka lapak tambal ban di pinggir jalan kawasan Jalan Kalianak, salah satu jalan utama yang menghubungkan Gresik dan
    Surabaya
    .
    Mereka baru saja tiba membuka lapak yang jarak tempuh dari kontrakannya memakan waktu tempuh hanya sekitar 5 menit menggunakan kendaraan roda empat.
    Mobil pickup tua jadi andalan yang mengantarkan mereka mencari uang setiap hari. Banyak bagian mobilnya yang sudah berkarat termakan usia dan jarak tempuh.
    Namun, hanya mobil tua itulah yang menjadi kendaraan utama mereka karena bisa memuat diesel pengisi angin untuk melayani penambalan ban truk.
    “Kalau hari Minggu gini buka lapak karena kondisi jalan gak begitu ramai dan macet. Untuk hari biasa sesuai panggilan aja kami ke lokasi yang dituju,” kata Aisyah saat ditemui Kompas.com, Minggu (30/11/2025).
    Setelah beberapa saat duduk di bahu jalan, seorang sopir truk berwarna biru menepikan kendaraannya di lapak Aisyah.
    Sopir itu tak banyak bicara, ia keluar dari pintu truk dan mengatakan ke Aisyah, “bocor (bannya),” kata si sopir.
    Tanpa basa-basi, Aisyah dan suaminya mengeluarkan alat tempur dari bak mobil. Beberapa komponen berbahan besi dan tajam diurai begitu saja.
    Tak lupa ia juga memasang trypod untuk memulai live TikTok. “Iya saya kerja sambil live TikTok,” ujarnya singkat.
    Impact wrench (kunci impak) dengan berat sekitar 20 kilogram diangkat dengan mudah oleh Aisyah, sudah terbiasa, batinnya.
    Lalu cekatan mencungkil pelek dengan pukulan paku besi, membongkar bagian dalam.
    “Saya spesialisasi ban truk brigestone 1100,” tegas Aisyah dengan penuh keyakinan.
    Ban yang berat itu diangkat dan dibalik olehnya seorang diri dengan tangan kosong.
    Aisyah merupakan perempuan asal Karawang, Jawa Barat yang sudah menetap dan menjadi warga Kota Surabaya, Jawa Timur sejak 15 tahun belakangan usai menikah dengan suaminya.
    Ibu lima anak
    ini, setiap hari menghadapi teriknya panas dan hujan Kota Surabaya, bergelut dengan debu kawasan Pantura. Tangan kasarnya menjadi “juru selamat ban”.
    “Anak saya lima, tiga anak saya di kontrakan saya tinggal. Yang keempat ikut saya kerja ini, kalau yang bungsu saya pulangkan ke Karawang, dirawat orang tua,” tuturnya.
    Faktor ekonomi dan waktu terbatas membuatnya harus rela menitipkan si bungsu ke kampung halaman sejak usianya baru dua bulan. Sudah tak terhitung untaian rindu yang ingin ia segera peluk.
    Meski begitu, ia merasa bangga menjalani profesi sebagai tukang tambal ban. Ia tidak hanya menjadi mandiri tetapi juga bersyukur bisa menghidupi dan merawat anak-anaknya.
    “Karena profesi ini saya bisa menjadi seorang ibu, bisa menjadi seorang istri, dan bisa cari uang juga,” ungkapnya dengan bangga.
    Sebelum menjadi tukang tambal ban truk, Aisyah pernah bekerja sebagai buruh pabrik plastik dan sparepart dengan gaji Rp 40.000 hingga Rp 70.000 per hari delapan jam kerja.
    Namun, saat ia bekerja sebagai buruh pabrik, ia tak tega meninggalkan anak-anaknya mengurus diri di rumah sehingga memutuskan resign.
    “Gini pun kalau sebelum berangkat nambal, saya pastikan dulu anak-anak sarapan dan berangkat sekolah, baru saya berangkat kerja,” tuturnya.
    Suaminya juga bekerja serabutan sebagai pegawai tambal ban dan kuli bangunan.
    Suatu hari, mereka memutuskan untuk mengambil pinjaman ke bank dengan nominal Rp 15.000.000 untuk modal membuka bengkel tambal ban.
    Tak berjalan mulus, Rp 15.000.000 tak cukup karena harga alat-alat yang mahal. Berjalan seadanya, tak banyak pelanggan yang mampir dan usaha mereka perlahan merosot.
    Sempat putus asa, Aisyah dan suaminya pulang kampung ke Karawang untuk meminta doa orang tua.
    Setelahnya, mereka kembali ke Surabaya dan memberanikan diri mengambil pinjaman lagi Rp 50.000.000 untuk melengkapi alat dan membeli mobil pick up bekas.
    “Sekarang pun masih ada utangnya. Kurang satu tahun lagi lumas, semoga,” ujarnya dengan perasaan sedikit lega.
    Dari pinjaman tersebut, Aisyah juga membuka usaha warung nasi kecil-kecilan.
    Pada saat ia mulai memiliki banyak pelanggan, ujian kembali datang.
    Suaminya, mengalami kecelakaan kerja dan patah tulang hingga melemah. Aspriyanto tak mampu mengangkat beban berat. Ia tak menjalani operasi, hanya berobat secara tradisional.
    “Kami punya BPJS, tapi kami pernah kecewa ke rumah sakit, suami saya dikata ODGJ karena kecelakaan kerja sebelumnya pas jadi kuli.”
    “Dokternya gak percaya kalau indra penciuman hidungnya gak berfungsi gara-gara jatuh terus giginya nancap. Di sisi lain, kalau operasi kami tidak bisa bekerja,” tuturnya.
    Akhirnya, Aisyah memutuskan berhenti berjualan nasi dan membantu suaminya mencari uang dengan menambal ban truk.
    Aisyah bagian kerja berat, sementara suaminya membantu menyiapkan peralatan, menambal dan mengisi angin.
    “Saya memilih tambal ban daripada warung. Awalnya suami melarang tetapi saya melihat dia capek jadi saya mau bantu.
    “Saya belajar sendiri. Saya bilang ke suami bagian nyupir saja, saya yang kerja, suami duduk sambil nangis,” terangnya.
    Bekerja sebagai tukang tambal ban truk tentu tak mudah bagi Aisyah. Ia mengalami keram di sebagian anggota tubuhnya. Kaki dan pahanya sudah pernah tertimpa pelek dan mesin diesel hingga terasa sakit.
    “Saya gak ke dokter, cuma pijat-pijat saja. Kerja ini harus teliti, salah langkah bisa meledak bannya, tangan suami saya patah itu karena ban meledak,” tuturnya.
    Memiliki penghasilan tak tentu sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari, ia bertahan untuk biaya hidup dan membayar sisa-sisa cicilan.
    Sebagian lagi, ia kirim ke kampung halaman.
    “Anak-anak juga pengertian sekali. Mereka gak pernah merengek minta apa-apa dan bilang, ‘ibu itu sudah capek bekerja’,” ia mengingat perkataan si sulung yang berusia 15 tahun.
    Berawal dari iseng dan sekadar ingin berbagi cerita, Aisyah bersyukur mendapat sedikit tambahan pendapatan dari aktivitasnya di media sosial.
    “Saya live itu awalnya gak tahu kalau ada uangnya. Karena saya cuma pengin cerita, saling berbagi semangat ke orang-orang, tapi buat saya bersyukur lagi,” katanya.
    Baginya, senyum anak-anaknya yang menyambut saat pulang bekerja membuatnya lebih kuat menghadapi tantangan hidup.
    “Saya tidak minta dibahagiakan anak atau suami, saya bisa membahagiakan diri sendiri dengan cara bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih ke saya,” ujarnya.
    Senyumnya tak pernah turun dari garis bibirnya meski setiap hari puluhan kilo besi yang ia angkat.
    Berinteraksi dengan penonton di media sosial justru membuatnya lebih semangat dalam bekerja.
    Mimpinya, ia ingin membelikan sebuah rumah yang layak untuk orang tuanya di kampung. Tidak lagi kayu tipis dan atap seng yang menyelimuti mereka dalam suhu dingin.
    “Saya ingin ibu-ibu di luar sana juga semangat. Sayangi orang tua terutama ibu selagi masih ada. Saya pun bekerja seperti ini untuk orang tua saya.”
    “Saya juga pengin anak-anak saya sekolah dengan baik,” ungkap perempuan lulusan sekolah dasar (SD) tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menikmati Gemerlap Kota Guangzhou dari Night Cruise di Sungai Mutiara

    Menikmati Gemerlap Kota Guangzhou dari Night Cruise di Sungai Mutiara

    Liputan6.com, Jakarta – Guangzhou tidak hanya dikenal sebagai kota pelabuhan dengan arsitektur modern, melainkan juga kota tua yang kaya akan sejarah. Untuk menikmati keindahan perpaduan modern dan tradisi, Jurnalis Liputan6.com Delvira Hutabarat berkesempatan menaiki pelayaran malam night cruise di Sungai Mutiara (Zhujiang) pada akhir November 2025.

    Bersama dengan rekan media dari Yancheng Evening News, kami menikmati kilau cahaya yang berasal dari lampu gedung-gedung pencakar langit yang terpantul di permukaan Sungai Mutiara. Angin malam musim dingin tidak mengurungkan niat kami menuju Dermaga Dashatou.

    Kami sudah menyiapkan jaket tebal untuk menahan angin dan suhu 13 derajat Celsius.

    Tepat pukul 18.30 waktu setempat, antrean mulai dibuka dan wisatawan mulai memasuki kapal. Nomor kursi sudah tertera pada tiket yang bisa dibeli seharga 100 yuan atau sekitar Rp 200 ribuan, dan dapat dibeli secara online.

    Kami langsung mencari kursi kami untuk menaruh tas. Pemandangan di dalam kapal cukup mewah—terdapat layar yang menayangkan drama Tiongkok hingga agenda pemerintah. Kudapan gratis juga disediakan.

    Namun, kami tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas hanya dengan duduk di dalam kapal. Begitu kapal mulai berlayar, kami keluar dan naik ke dek lantai dua. Perasaan takjub seketika datang; gedung-gedung pencakar langit memantulkan cahaya berwarna-warni.

    Terpampang skyline futuristik dari Zhujiang New Town berdiri sebagai tirai cahaya raksasa, sementara Guangzhou Opera House tampak seperti patung batu sungai yang bercahaya lembut di malam hari. Kapal juga melintasi Jembatan Liede dan Jembatan Haizhu yang dihiasi lampu LED warna-warni, menciptakan efek terowongan cahaya di permukaan air.

    Salah satu puncak dari perjalanan tentu ketika kapal mendekati Canton Tower, menara setinggi 600 meter yang berpendar dengan warna-warna dinamis.

    Masih tampak pula dekorasi Asian Games beserta maskotnya yang sangat lucu. Nampak wisatawan beragam: turis lokal, Asia Tenggara, Timur Tengah, Korea, Eropa, hingga warga Tiongkok bercampur menikmati panorama malam sambil memotret setiap sudut kota.

    Kapal juga melewati kawasan bersejarah yaitu bagian dari “kota tua” Pulau Shamian, yang terkenal dengan bangunan bernuansa vintage. Ada pula Jembatan Haizhu, jembatan lengkung baja klasik yang sangat ikonik melintasi Sungai Mutiara.

    Rasanya setiap sudut yang dilalui ingin diabadikan dalam foto dan video. Jangan lupa siapkan ruang penyimpanan yang cukup di ponsel Anda sebelum berangkat.

    Night cruise di Sungai Mutiara adalah rangkuman terbaik dari Guangzhou dalam satu jam—perpaduan sejarah, budaya, modernitas, dan panorama malam yang sulit dilupakan.

    Sebagai informasi, rute pelayaran malam biasanya sekitar 9–10 kilometer dengan durasi sekitar 1 jam. Beberapa sumber membagi perjalanan ini menjadi tiga bagian: segmen Kawasan Bersejarah, segmen Kemegahan Kota (menampilkan skyline modern dan Canton Tower), serta segmen Koridor Budaya.

  • Niat Cari Keluarga yang Hilang di Empang, 2 Pria di Luwu Malah Diterkam Buaya

    Niat Cari Keluarga yang Hilang di Empang, 2 Pria di Luwu Malah Diterkam Buaya

    Luwu

    Dua orang pria di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) diterkam buaya. Keduanya diterkam buaya saat mencari anggota keluarganya bernama Herman (50) yang hilang saat menggembala sapi dan memasang pukat di empang.

    “Iya benar, 2 orang dari keluarga korban (Herman) diterkam buaya pada saat melakukan pencarian korban hilang di empang dan langsung dievakuasi ke puskesmas terdekat dalam keadaan selamat,” kata Kasi Ops Basarnas Makassar, Andi Sultan dilansir detikSulsel, Senin (1/12/2025).

    Korban Herman dilaporkan hilang di Dusun Beringin, Desa Pompengan Utara, Kecamatan Lamasi Timur pada Sabtu (29/11). Warga dan aparat desa mendatangi lokasi untuk mencari korban hingga dua orang diterkam buaya.

    “Masyarakat dan aparat desa pergi melakukan pencarian di empang tersebut, namun pada pukul 22.40 Wita, 2 orang dari keluarga korban diterkam buaya pada saat melakukan pencarian,” ujarnya.

    Sultan menambahkan potongan tubuh yang diduga milik korban juga ditemukan di empang tersebut. Tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap Herman.

    (wnv/wnv)

  • Dampak Banjir di Sumatera Butuh Intervensi Penuh Pemerintah Pusat

    Dampak Banjir di Sumatera Butuh Intervensi Penuh Pemerintah Pusat

    Dengan pertimbangan 4 indikator peristiwa dan dampak, lanjutnya, DPD RI mengusulkan penetapan status bencana di sumatera menjadi bencana nasional dengan beberapa pertimbangan, tingginya angka korban dan orang hilang, sebaran kejadian bencana yang luas dan lintas batas, dampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta infrastruktur.

    “Ini bukan hanya bencana alam tetapi bencana ekologis, yang mana kejadian bencananya tidak murni karena peristiwa alam saja, tetapi karena ada campur tangan manusia”, tegasnya.

    “Kita sudah harus mulai melihat bencana dengan lebih clear, agar dapat meng-address penyebabnya serta memitigasi peningkatannya.”

    “Saya kira semua indikator penetapan status Bencana Nasional telah cukup, baik dari variable jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana hingga Cakupan luas wilayah yang terkena bencana dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan”, terangnya.

    Sehingga dampak dari bencana banjir ini, tambahnya, telah melampaui kapasitas pemerintah daerah dan membutuhkan intervensi penuh pemerintah pusat.

  • OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ akan tetap pada rencana untuk menghentikan kenaikan produksi minyak mentah pada kuartal I/2026, seiring munculnya semakin banyak indikasi surplus di pasar global.

    Melansir Bloomberg, Senin (1/12/2025), Arab Saudi dan sejumlah anggota OPEC utama lainnya menegaskan adanya jeda pasokan selama tiga bulan setelah rangkaian konferensi video pada Minggu. Dalam pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan ekspektasi melemahnya kondisi pasar secara musiman.

    OPEC+ juga meratifikasi mekanisme baru untuk meninjau kapasitas produksi masing-masing anggota, sebuah proses sensitif yang akan menjadi dasar penetapan kuota pada 2027. Konsultan energi asal Dallas, DeGolyer and MacNaughton, dipilih untuk melakukan sebagian besar penilaian teknis tersebut.

    Analis Rystad Energy AS Jorge Leon mengatakan OPEC+ memutuskan untuk tidak mengambil langkah agresif dan tetap berpegang pada strategi yang sudah ditempuh.

    “Pesan mereka tegas, yakni stabilitas menjadi prioritas dibanding ambisi pada saat prospek pasar tengah merosot dengan cepat,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

    Harga minyak berjangka telah merosot 15% sepanjang tahun sehingga diperdagangkan mendekati US$63 per barel di London. Lonjakan pasokan dari AS, ditambah peningkatan output OPEC+, melampaui pertumbuhan permintaan.

    Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan kelebihan pasokan terbesar pada 2026, sementara Goldman Sachs dan JPMorgan memperkirakan harga akan terus melemah.

    Jeda produksi memberi OPEC+ ruang untuk menilai risiko geopolitik yang meningkat pada pasokan, termasuk ketegangan terbaru antara pemerintahan Presiden Donald Trump dan Venezuela.

    Pada Sabtu, Trump memperingatkan maskapai untuk menghindari wilayah udara negara itu, bagian dari kampanye tekanan terhadap dugaan perdagangan narkotika.

    Penurunan harga juga terjadi di tengah dorongan Trump untuk menekan harga bahan bakar, isu yang sensitif bagi pemilih. Bulan ini, presiden menyambut hangat Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih dan mengesahkan pembelian jet tempur F-35 serta chip kecerdasan buatan oleh kerajaan.

    Keputusan delapan negara kunci OPEC+ untuk mempercepat pemulihan produksi pada April lalu sempat mengejutkan pasar. Langkah itu dilihat sebagai strategi Riyadh untuk merebut kembali pangsa pasar dari produsen serpih AS dan memberi tekanan pada anggota yang gagal mematuhi kuota.

    Namun pelemahan harga yang menyusul kemudian menimbulkan tekanan fiskal pada Arab Saudi, memperlebar defisit anggaran dan memaksa penyesuaian sejumlah proyek strategis.

    Sejauh ini, OPEC+ telah memulihkan sekitar 70% dari dua lapisan pemangkasan produksi yang diberlakukan pada 2023, menyisakan sekitar 1,1 juta barel per hari untuk dikembalikan. Satu lapisan pemangkasan lainnya, sekitar 2 juta barel per hari untuk kelompok 22 negara, tetap diberlakukan hingga akhir 2026.

    Namun, kenaikan produksi bulanan sering kali lebih kecil dari rencana karena beberapa negara harus mengoreksi kelebihan produksi sebelumnya, sementara lainnya mengalami kendala teknis untuk meningkatkan output.

    Inilah yang membuat tinjauan kapasitas jangka panjang menjadi penting. Penetapan kapasitas yang lebih akurat akan membantu menyelaraskan kuota dengan kenyataan, sekaligus membuat pemangkasan produksi di masa depan lebih kredibel.

  • Antusiasme Booth Tinggi, Atto 1 Jadi Primadona di Area Test Drive

    Antusiasme Booth Tinggi, Atto 1 Jadi Primadona di Area Test Drive

    JAKARTA – Selama penyelenggaraan GJAW yang telah berjalan sembilan hari, booth BYD menjadi salah satu tujuan utama pengunjung. Mereka banyak yang menjajal langsung area test drive.

    Berdasarkan data yang diterima per Minggu 30 November, BYD mencatat lebih dari 1.100 sesi test drive telah dilakukan pengunjung GJAW. Tingginya minat publik itu demi bisa merasakan sensasi langsung teknologi elektrifikasi BYD.

    Dari seluruh model yang tersedia, BYD ATTO 1 tercatat sebagai salah satu model yang paling diminati dengan lebih dari 600 sesi test drive, dipuji karena kelincahan, stabilitas, dan kemudahannya bagi pengguna baru yang pertama kali mencoba kendaraan listrik.

    Model lain pun tidak kalah menarik perhatian, BYD Sealion 7 juga mencatat lebih dari 190 sesi test drive, disusul BYD ATTO 3 dengan lebih dari 140 sesi, memperlihatkan kuatnya minat pengunjung terhadap lini SUV listrik BYD yang dikenal dengan performa responsif dan kenyamanan berkendara.

    Sementara itu, BYD M6, BYD Seal, dan BYD Dolphin juga memperoleh respons positif dari pengunjung yang ingin membandingkan karakter berkendara antar segmen, menunjukkan keluasan portofolio BYD dalam memenuhi berbagai kebutuhan mobilitas.

    Antusiasme ini memperlihatkan besarnya ketertarikan publik terhadap pilihan model serta teknologi yang dihadirkan BYD selama GJAW 2025.

    Pengunjung yang datang juga berasal dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga muda, konsumen yang membutuhkan kendaraan efisien untuk mobilitas harian, pecinta teknologi, hingga penggemar otomotif.

    Banyak di antara pengunjung juga memberikan apresiasi setelah melihat dan merasakan langsung performa, kenyamanan, serta fitur kendaraan listrik BYD. Pengalaman berkendara ini dianggap memberi perspektif baru mengenai stabilitas, kehalusan, serta kemudahan penggunaan kendaraan listrik. Teknologi BYD turut menarik perhatian, terutama platform, kekuatan baterai, serta sistem keselamatan yang dikenal andal.

    Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, sangat mengapresiasi tingginya antusiasme para pengunjung yang telah hadir dan mengeksplorasi booth BYD di GJAW 2025.

    “Sambutan positif ini terlihat bukan hanya dari keramaian booth, tetapi juga dari banyaknya pengunjung yang mencoba langsung performa dan kenyamanan kendaraan listrik BYD di area test drive,” katanya, dalam keterangan resminya yang diterima, Minggu, 30 November.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, antusiasme ini menunjukkan bahwa pengalaman berkendara memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik, sekaligus menandai semakin besarnya minat konsumen untuk beralih ke mobilitas dengan teknologi berkelanjutan.

    “Dengan teknologi terdepan dan pilihan model yanglengkap, BYD berkomitmen menghadirkan pengalaman berkendara listrik yang efisien, aman, dan menyenangkan,” ujarnya.

    Area test drive BYD menjadi salah satu titik ramai sepanjang GJAW 2025. Dengan rute yang cukup luas, pengunjung dapat merasakan berbagai aspek performa mulai dari akselerasi, kelincahan, pengendalian di manuver sempit, hingga kenyamanan suspensi.

    Beberapa konsumen juga mengatakan bahwa pengalaman langsung ini membantunya semakin memahami karakter dan keunggulan kendaraan BYD, mulai dari rasa berkendara yang halus, stabilitas yang konsisten, hingga kemudahan adaptasi berkat fitur-fitur cerdas yang intuitif. Kombinasi ini membuat banyak pengunjung merasa lebih yakin bahwa kendaraan listrik dapat menjadi pilihan mobilitas harian yang nyaman dan praktis.

    “Saya datang karena belakangan ini makin sering lihat mobil listrik di jalan, dan banyak juga yang dari BYD. Jadi penasaran apakah memang senyaman itu untuk dipakai sehari-hari. Saya mulai coba BYD ATTO 1 dulu, ukurannya compact, lincah, dan ternyata cukup nyaman untuk mobil kecil. Setelah itu saya tes BYD ATTO 3, dan di situ rasa nyamannya beda lagi kabinnya lebih lega, suspensinya halus, dan interiornya bikin saya lebih rileks,” papar Caradith Gayatri sebagai salah satu konsumen BYD di GJAW 2025.

  • Terus Bertambah, Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 146 Orang

    Terus Bertambah, Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 146 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong kembali bertambah. Hingga kini, tercatat 146 orang dinyatakan meninggal dunia.

    Dilansir The Straits Times, Senin (1/12/2025), petugas dari unit identifikasi menemukan beberapa mayat lagi saat mereka memperluas pencarian ke tiga gedung bertingkat lainnya di Wang Fuk Court, yang mengalami kebakaran bangunan perumahan paling mematikan di dunia sejak 1980.

    “Hingga pukul 16.00 (0800 GMT), jumlah korban tewas terbaru mencapai 146 orang. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya korban jiwa lebih lanjut,” kata kepala inspektur Tsang Shuk-yin.

    Lebih dari 1.000 orang dari seluruh kota di Cina berbondong-bondong ke kompleks perumahan di distrik Tai Po utara Hong Kong untuk memberikan penghormatan pada 30 November. Mereka membentuk antrean panjang.

    Pihak berwenang telah membentuk gugus tugas investigasi antardepartemen untuk menyelidiki penyebab kebakaran.

    Departemen Bangunan Hong Kong telah memerintahkan penghentian sementara pekerjaan pada 30 proyek bangunan swasta di seluruh kota.

    (wnv/wnv)

  • Buat Sandiwara Motor Majikan Hilang saat Nonton Kuda Lumping, Aksi ART di Lampung Berakhir di Jeruji Besi

    Buat Sandiwara Motor Majikan Hilang saat Nonton Kuda Lumping, Aksi ART di Lampung Berakhir di Jeruji Besi

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial HW (25) tak bisa lagi mengelabui polisi. Ia ditangkap setelah berpura-pura motor milik majikannya hilang saat menonton pertunjukan kuda lumping. Nyatanya, kendaraan roda dua itu justru ia jual diam-diam.

    Kapolsek Telukbetung Selatan, AKP Galih Ramadhan Hario Mursid mengungkapkan, aksi pencurian itu terjadi pada Selasa malam, 16 September 2025, di kediaman korban I Wayan Kurniawan di Jalan Udang, Gang Fayakun II, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

    Usai kabur membawa motor Honda Beat putih dan uang tunai Rp 2,8 juta, HW akhirnya diringkus di sebuah angkringan di Gedong Tataan, Pesawaran, pada Selasa (25/11/2025), setelah polisi mendapatkan informasi keberadaannya.

    “Tim Opsnal langsung melakukan penangkapan dan membawa tersangka ke Polsek Telukbetung Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Galih, Minggu (30/11/2025).

    Dalam pemeriksaan, HW mengaku mengambil kunci motor yang diletakkan di atas televisi serta uang dari dompet majikannya ketika korban sedang keluar rumah.

    Motor tersebut kemudian dijual seharga Rp 5 juta kepada seseorang berinisial HR di Rajabasa, Bandar Lampung. Seluruh hasilnya sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Pelaku sebelumnya mengaku motor itu hilang saat ia bawa menonton kuda lumping. Dari penyelidikan fakta tersebut hanya sandiwara untuk menutupi aksinya,” ungkap Galih.

     

  • Karam Gegara Tabrak Karang Perairan Bangka, Kapal dan 2 Nelayannya Berhasil Dievakuasi

    Karam Gegara Tabrak Karang Perairan Bangka, Kapal dan 2 Nelayannya Berhasil Dievakuasi

    JAKARTA – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 1 nakhoda dan 1  anak buah (ABK) kapal nelayan KM Kerapu Putih yang karam di perairan Pantai Parai, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). 

    Evakuasi itu dilakukan pada Sabtu 29 November, termasuk membawa  kapal nelayan yang karam karena menabrak batu karang saat terjadi gelombang pasang tersebut.

    “Berdasarkan hasil pendalaman, kapal yang dinakhodai Alek (32) itu awalnya berlabuh dengan jangkar pada pukul 05.00 WIB. Namun gelombang besar membuat posisi jangkar bergeser dan tidak mampu menahan arus. Kapal pun terseret hingga menabrak batu karang,” kata Kasat Polairud Polres Bangka AKP Arif Fabila di Sungailiat, Minggu, disitat Antara.

    Ia mengatakan kapal karam di perairan Pantai Parai atau koordinat 1°48’31.3″S 106°07’41.9″E.

    Adapun nakhoda yang berhasil diselamatkan atas nama Alek (32), dan sang ABK bernama Andi Mulyadi.

    “Kami bersama unsur terkait bergerak cepat untuk memastikan kapal dapat dievakuasi dan situasi tetap aman,” katanya.

    Dia menjelaskan KM Kerapu Putih juga berhasil dievakuasi lalu dibawa ke Dermaga Air Kantung untuk diperbaiki.

    “Saya mengingatkan seluruh nelayan supaya tetap mewaspadai kondisi cuaca di daerah penangkapan, gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang dapat terjadi kapan saja,” katanya.

    Dia mengatakan semua kapal nelayan harus dipastikan dilengkapi dengan alat keselamatan berlayar, seperti jaket pelampung, pelampung, dan lampu navigasi.

  • Patroli Polisi Sisir Jakarta, 17 Pemuda Bersenjata Hendak Tawuran Diamankan

    Patroli Polisi Sisir Jakarta, 17 Pemuda Bersenjata Hendak Tawuran Diamankan

    Jakarta

    Direktorat Samapta Polda Metro Jaya melakukan patroli kewilayahan di sejumlah titik di Jakarta. Polisi turut mengamankan 17 orang pemuda yang hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Jakarta Timur (Jaktim).

    “Menemukan sekelompok pemuda yang sedang melakukan tawuran. Setelah melihat tim para pemuda tersebut mencoba melarikan diri, tim pun melakukan pengejaran dan tim mengamankan 17 pemuda,” kata Dirsamapta Polda Metro Jaya, Kombes Yully Kurniawan kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti senjata tajam dari tangan mereka. Pelaku dan barang bukti sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.

    “Setelah melakukan penyisiran TKP dan pendalaman, tim mendapatkan barang bukti senjata tajam jenis celurit dan stik golf. Kemudian para pelaku dibawa ke Polsek Pulogadung guna pengembangan dan proses lebih lanjut,” jelasnya.

    Puluhan personel Direktorat Samapta Polda Metro Jaya kembali melakukan penyisiran di titik lainnya. Patroli dilakukan untuk mencegah tindak pidana dan memastikan Jakarta aman.

    (wnv/wnv)