Bahlil soal Target di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Prabowo Senyum Bersama Golkar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menargetkan agar partainya meraih lebih dari 102 kursi di DPR pada pemilihan legislatif (Pileg) 2029.
Dengan nada bercanda, Bahlil yakin bahwa target tersebut dapar tercapai jika senyum Presiden
Prabowo Subianto
bersama Partai
Golkar
.
“Bagi kami Partai Golkar kursi kami sekarang adalah 102, dan InsyaAllah besok targetnya harus di atas 102. Itu bisa terwujud kalau Bapak Presiden senyum bersama Golkar,” kelakar Bahlil dalam HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Bahlil juga membanggakan keberhasilan partai berlambang pohon beringin itu dalam pemilihan kepala daerah (
Pilkada
) 2024.
“Untuk pilkada alhadulillah, target kami mencapai 60 persen, terwujud di pilkada gubernur, bupati, wali kota,” ujar Bahlil.
Bahlil turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen Partai Golkar terhadap capaian mereka di pileg dan pilkada.
Pada usia partai ke-61 tahun, ia menekankan bahwa Partai Golkar tidak dimiliki oleh kelompok maupun keluarga tertentu.
Tegasnya, rakyat merupakan pemilik saham dari Partai Golkar yang asalnya dari Sekretariat Bersama Golongan Karya bentukan berbagai kelompok.
“Dapatlah kita pastikan bahwa Partai Golkar ini tidak dilahirkan oleh satu kelompok tertentu, tapi Partai Golkar ini betul-betul dilahirkan, lahir dari kandungan rakyat Republik Indonesia,” ujar Bahlil dalam sambutannya.
“Atas dasar hal itu, maka sudah sangatlah layak bahwa Partai Golkar ini adalah pemilik sahamnya adalah rakyat. Tidak dimiliki oleh siapapun, tidak dimiliki oleh satu kelompok tertentu, apalagi keluarga tertentu,” sambungnya menegaskan.
Kini, Partai Golkar menegaskan dukungannya kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dukungan tersebut merupakan salah satu poin dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
“Partai Golkar harus bersama-sama dengan Bapak Presiden dan Wakil Presiden sebagai partai koalisi yang mendukung pemerintahan. Sampai di mana selesainya? tergantung Bapak Presiden, karena ini keputusan Munas,” ujar Bahlil.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/12/05/6932e6349694b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bahlil soal Target di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Prabowo Senyum Bersama Golkar Nasional 5 Desember 2025
-

7 Banom Pusat NU Tolak Pleno Sepihak, Dukung Islah Kiai Sepuh di Tebuireng
Jakarta (beritajatim.com) – Gelombang penolakan terhadap rencana Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar tanpa kehadiran bersama dua pucuk pimpinan tertinggi organisasi terus meluas.
Tujuh Badan Otonom (Banom) tingkat pusat secara resmi menyatakan menolak langkah sepihak tersebut dan menyerukan agar masalah diselesaikan melalui musyawarah para kiai sepuh. Sikap tegas ini dituangkan dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Jumat (5/12/2025).
Sikap penolakan ini muncul di tengah situasi memanas akibat adanya klaim pencopotan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), oleh pihak Syuriyah.
Menanggapi polemik tersebut, Gus Yahya sebelumnya telah menegaskan bahwa pelaksanaan rapat pleno tanpa keterlibatan dirinya sebagai Ketua Umum adalah cacat prosedur.
“Rapat Pleno Syuriyah PBNU tidak sah tanpa keterlibatan Tanfidziyah,” tegas Gus Yahya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Senada dengan pandangan tersebut, pengurus Lakpesdam PBNU, Muhammad Nurkhoiron, menilai bahwa pleno yang digelar tanpa persetujuan kolektif merupakan tindakan inkonstitusional.
Ia mengingatkan bahwa Nahdlatul Ulama adalah sebuah jam’iyah (organisasi), bukan perkumpulan yang berpusat pada satu figur semata.
“NU tidak boleh berjalan dengan ego sektoral. Semua keputusan besar harus diambil bersama, bukan satu pihak,” ujarnya.
Sebagai solusi atas ketegangan ini, ketujuh Banom PBNU menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif islah melalui forum silaturahim Tebuireng yang dipimpin oleh para kiai sepuh dan mustasyar NU.
Dalam dokumen pernyataan resminya, para pimpinan Banom menekankan pentingnya “musyawarah yang jernih dan tabayyun yang dipimpin masyayikh sebagai jalan menyatukan jam’iyah.”
Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani langsung oleh tujuh pimpinan Banom pusat, yakni H. Addin Jauharudin (PP GP Ansor), Muchamad Nabil Haroen (PP Pagar Nusa), dan M. Shofiyulloh Cokro (PB PMII).
Turut menandatangani pernyataan tersebut adalah Irham Ali Saifuddin (DPP SARBUMUSI), Muh Agil Nuruz Zaman (PP IPNU), Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa (JATMAN), serta Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin (PP ISNU).
Melalui dukungan terhadap upaya silaturahim Tebuireng dan penolakan terhadap pleno sepihak, tekanan moral kini mengerucut pada pentingnya kesatuan kepemimpinan di tubuh PBNU.
Para ketua umum Banom menegaskan bahwa setiap konflik internal harus disikapi dengan mengedepankan akhlak organisasi.
“Kepemimpinan PBNU harus menjadi teladan menjaga harmoni dan kemaslahatan jam’iyah,” tegas bunyi dokumen tersebut.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa upaya penyelamatan NU hanya dapat dilakukan melalui duet utuh Rais ‘Aam dan Ketua Umum, bukan melalui manuver unilateral.
Publik dan warga Nahdliyin kini menunggu langkah selanjutnya dari pucuk pimpinan PBNU, apakah akan memilih jalan rekonsiliasi bersama para kiai sepuh atau tetap melanjutkan agenda sepihak yang berpotensi memecah belah jam’iyah. [beq]
-

ITSEC (CYBR) Ekspansi Regional ke Qatar, Incar Sektor Perbankan hingga Migas
Bisnis.com, JAKARTA — PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), perusahaan yang bergerak di sektor keamanan siber, mengumumkan perluasan layanannya dengan masuk ke Qatar, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi menjanjikan di Timur Tengah.
President Director ITSEC Asia Patrick Dannacher mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memberikan solusi keamanan terbaik ke sejumlah sektor strategis di Qatar.
ITSEC melihat sektor telekomunikasi, minyak & gas (migas), penerbangan, hingga perbankan, sebagai sektor yang potensial yang akan digarap ITSEC.
Menurutnya, secara fundamental masalah yang terjadi di Qatar sama seperti masalah yang terjadi di Indonesia sehingga menghadirkan layanan yang sudah terbukti di suatu negara dan kemudian diadopsi ke negara lain – karena permasalahannya sama – bukanlah hal yang sulit.
“Saya pikir ini adalah negara yang sangat penting secara global. Nomor satu dan bagi kami ini benar-benar menunjukkan lagi tentang apa yang bisa dilakukan talenta Indonesia,” kata Patrick kepada Bisnis, Jumat (5/12/2025).
Sekadar informasi, meski memiliki permasalahan yang sama dengan Indonesia, namun tingkat PDB per kapita di Qatar lebih tinggi sehingga secara persentase nilai layanan yang dijual di Qatar akan lebih berkualitas.
Pertumbuhan PDB tinggi di Qatar disebabkan negara ini memiliki keunggulan di sektor gas alam cair/LNG.
QatarEnergy, ExxonMobil, TotalEnergies, Shell, dan ConocoPhillips adalah sejumlah nama besar perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Sementara untuk perusahaan telekomunikasi, ada Ooredoo dan Vodafone, yang seluruhnya menjadi pasar yang diincar ITSEC.
Patrick menambahkan ITSEC Asia hadir di Qatar dengan menggandeng mitra lokal. Dia tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut, tetapi dipastikan perusahaan besar.
Selain menggandeng mitra lokal, ITSEC Asia rencananya juga akan membangun pusat pengembangan dan riset (R&D) di Doha untuk mempelajari pasar dan solusi yang relevan.
Solusi dan hasil riset yang dihasilkan oleh R&D tersebut nantinya tidak hanya dimanfaatkan di Qatar, juga Indonesia. Pun sebaliknya.
“Apa pun yang dipelajari di sana akan kami bawa ke Indonesia,” kata Patrick.
Sekadar informasi, Qatar adalah negara ke-6 yang dilayani oleh ITSEC Asia. Perusahaan yang bermarkas di Indonesia ini juga memiliki layanan di Singapura, Australia, UAE, dan Mauritinus.
Di Indonesia, ITSEC Asia memiliki tim riset internal yang melibatkan ratusan profesional di bidang keamanan siber.
Patrick menekankan ekspansi regional pada tahun depan hanya berfokus di Qatar. Perusahaan belum ada rencana untuk hadir di negara lain.
“Jika Anda melihat eksposur geografis Qatar, ada banyak minyak dan gas. Penerbangan, ini salah satu maskapai terbaik di dunia. Jadi, apa pun yang kami pelajari di Indonesia, kami akan bawa ke Qatar karena masalahnya secara global sama dan benar‑benar membantu mereka,” kata Patrick.
Sebelumnya, ITSEC Asia mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp297,2 miliar pada kuartal III/2025, tumbuh 78% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Dari sisi laba, perusahaan mempertahankan laba bersih Rp11,5 miliar dengan margin kotor 46%, didukung efisiensi operasional serta peningkatan kontribusi produk bernilai tambah.
Selain itu, total liabilitas perusahaan turun 28%, sementara total aset meningkat 24%, menghasilkan posisi ekuitas yang lebih kuat senilai Rp316,8 miliar.
Adapun, kas dan setara kas melonjak 105% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp22,9 miliar.
Manajemen ITSEC menyebut pertumbuhan pendapatan konsolidasian dengan profitabilitas yang terjaga didorong oleh pelaksanaan strategi yang disiplin dan keberhasilan ekspansi platform Intellibron.
“Pertumbuhan ITSEC pada kuartal III/2025 didorong oleh kinerja kuat di segmen Managed Security Services, OT [Operational Technology] Security, serta kesuksesan komersial Intellibron, platform intelijen ancaman berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan sepenuhnya oleh tim riset dan pengembangan ITSEC,” kata Patrick.
Platform Intellibron, lanjut Patrick, awalnya dirancang untuk mendukung 60 juta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Namun, kini platform tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar ITSEC pada 2025 karena mampu menghadirkan layanan keamanan siber yang skalabel, otomatis, dan prediktif bagi berbagai jenis organisasi.
Patrick menambahkan, Intellibron telah diadopsi oleh perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan infrastruktur, serta memperluas jangkauannya ke India, Afrika, dan Timur Tengah.
Menurut dia, keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan dan mengekspor teknologi keamanan siber berkelas dunia.
“Intellibron lahir dari inovasi Indonesia dan kini menjadi motor pertumbuhan global kami. Ini membuktikan bahwa solusi keamanan siber berstandar internasional dapat dibangun di Indonesia dan dipercaya oleh dunia,” ujar Patrick
-

Prabowo Bersyukur RI Produsen Sawit, Bisa ‘Disulap’ Jadi BBM
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto bersyukur Indonesia mendapat karunia sebagai produsen sawit terbesar di dunia. Sawit bisa digunakan untuk swasembada energi.
Mulanya Prabowo memaparkan soal kondisi dunia yang tidak sedang baik-baik saja. Ada perang berkecamuk dan lain-lain yang membuat kondisi geopolitik dan ekonomi jadi kacau.
Bagi Prabowo, bila perang terus berkecamuk Indonesia akan kesulitan mendapat pasokan energi, salah satunya minyak.
“Perang kalau lanjut di Eropa, bisa-bisa, kita tidak bisa impor BBM dari manapun. Kita mau impor pun nanti tidak bisa. Selat di laut merah, di depan Yaman kan terhenti, nanti Hormuz bisa terhenti,” ujar Prabowo saat berbicara pada HUT Partai Golkar ke-61, dikutip dari YouTube DPP Partai Golkar, Jumat (5/12/2025).
Prabowo mengatakan bila terus bergantung dengan impor BBM, harga pasti akan naik tinggi karena situasi yang terjadi. Bisa-bisa Indonesia tak lagi mampu membayar.
Beruntungnya, Prabowo bilang Indonesia punya sumber daya kelapa sawit yang cukup banyak. Kelapa sawit bisa dijadikan bahan bakar minyak sebagai substitusi impor dari luar negeri.
“Saudara-saudara, kalau kita tergantung impor, kita nggak mampu bayar nanti harga BBM. Tapi kita diberi karunia oleh Yang Maha kuasa kita punya kelapa sawit. Kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya,” tegas Prabowo.
Dia bilang pemerintah terus membahas persiapan B50 da B60, yang merupakan salah satu produk BBM dari olahan kelapa sawit. Indonesia punya teknologinya, maka dari itu Prabowo yakin pengembangannya bisa dipercepat.
Produksi BBM di dalam negeri, meskipun dari olahan sawit menurutnya sangat penting. Jangan sampai Indonesia kekurangan pasokan energi padahal semua bisa diproduksi dengan baik di dalam negeri.
“Kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap, kalau terjadi apa-apa baru kita nanti merasakan,” pungkas Prabowo.
(hal/hns)
-

Unesa Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Aceh-Sumatra
Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Aceh dan Sumatra melalui skema bantuan pendidikan, pendampingan psikologis, hingga distribusi kebutuhan pokok.
Bantuan diberikan secara bertahap, menyasar mahasiswa terdampak dan masyarakat di wilayah bencana.
Rektor Unesa Nurhasan mengatakan keterlibatan kampus dalam penanganan bencana merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi. “Gerak cepat dan saling membantu sangat dibutuhkan korban saat ini,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Unesa memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga semester delapan, bantuan biaya hidup selama satu semester, serta dukungan fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa yang terdampak langsung.
Selain bantuan pendidikan, Unesa menjadwalkan doa bersama dan lelang amal pada 8 Desember 2025 untuk menghimpun tambahan dana kemanusiaan. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan korban di lokasi bencana.
Relawan akan diterjunkan serentak pada 10 Desember 2025 ke wilayah terdampak di Aceh dan Sumatra. Tim relawan berasal dari Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa, dosen, serta mahasiswa Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran yang telah mendapat pelatihan penanganan krisis.
Pendampingan psikologis menjadi salah satu fokus utama relawan untuk membantu korban menghadapi trauma pascabanjir.
Bersamaan dengan itu, Unesa juga menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, air minum, pakaian, dan perlengkapan sanitasi.
Unesa menyebut juga masih akan terus memantau kebutuhan di lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan pemulihan dapat berjalan berkelanjutan. [ipl/ian]
-

Konflik PBNU, Banser Dipaksa Tonton Orang Tuanya Berantem
GELORA.CO – Polemik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memanas setelah rangkaian pemecatan antarpejabat struktural. Situasi ini memunculkan dorongan dari sejumlah pihak agar dilakukan islah. Namun, Pengasuh sekaligus pendiri Ponpes Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten, KH Imaduddin Utsman al-Bantani menegaskan bahwa islah bukan solusi.
Menurut Kiai Imaduddin, satu-satunya langkah untuk menyelamatkan PBNU adalah dengan menghilangkan sumber masalah. Ia menyatakan secara lugas bahwa para tokoh yang sedang berpolemik harus mundur.
“Kedua kubu ini, Rais Aam, Ketum, Sekjen itu harus mundur, itu sesuatu yang masuk akal. Kalau kita ingin menyelamatkan NU, ingin kembali melihat NU berwibawa, ya tentu yang menjadi masalah bagaimana NU menjadi kurang berwibawa, bermasalah, mengecewakan, itu yang harus hilangkah,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa islah tidak dapat dilakukan begitu saja karena tidak ada mekanisme koreksi dalam usulan tersebut.
“Maunya yang mengusulkan islah, ya sudah yang berlalu biarlah berlalu, tanpa ada koreksi bagaimana kesalahan itu harus ditindak,” kata Kiai Imaduddin.
Padahal, menurutnya, dalam islah harus ada evaluasi dan kejelasan pihak mana yang salah serta bagaimana penyelesaiannya.
Kiai Imaduddin menyinggung rentetan tindakan yang membuat konflik PBNU membesar, mulai dari pemecatan Rais Aam terhadap Ketua Umum, pemecatan Sekjen oleh Ketua Umum, hingga munculnya tuduhan pengelolaan uang secara nonsyariah yang telah menjadi konsumsi publik. Ia menyebut tidak mungkin kedua kubu kembali berjalan bersama tanpa menyisakan masalah.
“Kalau ini Rais Aam sudah memecat Gus Yahya sebagai ketum, kemudian Gus Yahya memecat Gus Ipul sebagai sekjen, digantikan Amin Said Husni, kemudian ada tuduhan tindakan nonsyariah dalam pengelolaan uang, bahkan sudah keluar ke publik, bahkan beberapa orang ada dugaan menerima lalu lintas dana, tentu ini tentu gak bisa begitu saja islah, kemudian dilupakan karena data-data sudah ada di publik. Enggak bisa kemudian keduanya berjalan bersama-sama lagi seakan-akan tak pernah ada apa-apa,” tegasnya.
Ia memperingatkan bahwa bila sumber persoalan tidak dihilangkan, masalah akan merembet semakin jauh. “Jika tidak berani mengamputasi sumber penyakitnya maka penyakit akan merambah ke seluruh tubuh,” ujarnya.
Kiai Imaduddin menyebut kondisi saat ini membuat para kader di akar rumput kebingungan, termasuk Banser. Ia menggambarkan situasi tersebut dengan keras. “Coba di bawah betapa bingungnya saudara-saudara sahabat Banser, misalnya, apa yang harus mereka sikapi melihat orangtuanya ribut. Ada yang ingin menguasai Gedung PBNU, kemarin-kemarin sempat ada dari satu pihak, dan melarang pihak lain, ini memalukan. Anak-anak Banser disuruh melawan orang tua-orangtua seperti ini,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa pemimpin PBNU seharusnya menjadi teladan, bukan justru menambah keretakan.
“Orang tua semacam ini harus muhasabah, enggak pantas jadi orang tua. Dan orang tua di NU kalau secara struktur kan bisa diganti. ‘Sudah saya tidak bisa menjadi orangtua, tidak bisa menjadi Rais Aam, tidak bisa menjadi ketum, tidak bisa menjadi sekjen, tidak bisa menjadi bendum, tidak bisa menjadi uswatun khasanah, sudah saya mundur demi NU. Ini lebih bagus daripada harus diturunkan oleh 100 juta warga NU,” katanya.
Ia mengatakan bahwa jika Rais Aam, Ketua Umum, Sekjen, Bendum, dan Katib Aam memilih mundur, maka sumber masalah dapat dihilangkan. Setelah itu, NU bisa melakukan pemulihan internal.
“Setelah itu ada recovery, konsolidasi maka NU lebih kuat dari sebelumnya. Kalau sekarang ini walaupun NU tinggal satu tahun, kalau dipaksakan jika mau islah, namanya sudah koreng sulit sembuh. Saya kira untuk islahpun tidak akan bisa berjalan sebagaimana sebelumnya. Orang dalam hatinya sudah ada masing-masing dibuka aib dan kesalahannya,” ungkapnya.
Menurut Kiai Imaduddin, kondisi kacau di tubuh PBNU berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak menginginkan stabilitas NU dan NKRI.
“Kalau NU sekarang dalam masalah, saya khawatir musuh-musuh NU, musuh-musuh NKRI, akan masuk mengambil kesempatan, kemudian bisa membuat sesuatu yang tidak baik kepada bangsa, kepada NU secara khusus. Jadi saya khawatir jika gonjang ganjing yang tidak produktif di PBNU ini tidak dihentikan,” ujarnya.
Ia menutup dengan seruan agar persoalan segera diselesaikan agar tidak semakin melebar dan membahayakan organisasi.
-

Sekjen PBNU Tegaskan Rapat Pleno Syuriah Ilegal, Langgar ART dan Mandat Muktamar
Jakarta (beritajatim.com) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Amin Said Husni, menegaskan bahwa Rapat Pleno yang digelar oleh pihak yang mengatasnamakan Pengurus Besar Syuriah adalah tidak sah secara organisasi dan batal demi hukum.
Penilaian tersebut didasarkan pada fakta bahwa pelaksanaan rapat dinilai melanggar ketentuan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU serta keputusan resmi Muktamar ke-34.
Amin merinci tiga alasan mendasar mengapa rapat yang disebut-sebut bertujuan menetapkan “Pejabat Ketua Umum PBNU” tersebut sama sekali tidak memiliki dasar hukum organisasi yang kuat.
“Ini bukan sekadar tidak prosedural. Agenda tersebut justru menabrak keputusan tertinggi organisasi, yakni Muktamar,” ujarnya di Jakarta (5/12/2025).
Alasan pertama, menurut Amin, rapat tersebut bermula dari keputusan Rapat Harian Syuriyah pada 20 November 2025 yang dinilai telah melampaui kewenangan.
Mengacu pada ART NU Pasal 93, Rapat Harian Syuriyah tidak memiliki otoritas untuk mengambil keputusan strategis yang berdampak pada struktur Tanfidziyah, termasuk menggugurkan posisi Ketua Umum.
“Keputusan tersebut hanya mengikat internal Syuriyah Harian sebagaimana Perkum 10/2025 Pasal 15 ayat 3. Jadi tidak ada efek apa pun terhadap kedudukan Ketua Umum,” tamdasnya.
Alasan kedua, Amin menilai rapat tersebut cacat prosedur karena melanggar tata kepemimpinan rapat yang diatur dalam konstitusi organisasi.
Berdasarkan Pasal 58 ayat (2) huruf c dan Pasal 64 ART NU, sebuah rapat pleno PBNU wajib dipimpin secara bersama-sama oleh Rais Aam dan Ketua Umum.
“Kalau Ketua Umum tidak dilibatkan, maka rapat pleno itu sejak awal batal demi hukum,” terang Amin.
Alasan ketiga, agenda penetapan “Pejabat Ketua Umum” dalam rapat tersebut dianggap tidak memiliki landasan aturan yang relevan.
Dalam Peraturan Perkumpulan (Perkum) No. 13 Pasal 4 ayat (1), disebutkan bahwa jabatan Pejabat Ketua Umum hanya dapat digunakan jika terjadi mekanisme pergantian antar waktu akibat fungsionaris berhalangan tetap.
“Faktanya, KH Yahya Cholil Staquf tidak berhalangan tetap. Beliau adalah Mandataris Muktamar ke-34, dan tidak ada kekosongan jabatan yang perlu diisi,” ungkap Amin.
Amin juga menyoroti bahwa rencana penetapan Pejabat Ketua Umum tersebut secara langsung bertentangan dengan hasil Muktamar ke-34 yang memberikan mandat penuh kepada KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU yang sah.
“Jika ada agenda yang menabrak langsung keputusan Muktamar, itu pelanggaran serius dalam jam’iyyah ini,” tandasnya.
Lebih lanjut, Amin mengingatkan bahwa tidak ada ruang bagi tindakan sepihak yang berupaya menggeser wewenang Ketua Umum tanpa dasar konstitusi organisasi yang jelas.
“NU punya aturan, punya marwah. Kita semua wajib menjaganya,” tutupnya. [beq]
-

Rincian Lengkap Biaya Haji 2025 Berdasarkan Embarkasi, Aceh Termurah dan Surabaya Termahal
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah menetapkan biaya yang harus dibayar jemaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji pada 2026 mendatang.
Biaya yang harus dibayar jemaah itu mulai dari penerbangan hingga akomodasi di Tanah Suci — sesuai dengan kebijakan terbaru.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk jamaah haji tahun 2026 itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34 Tahun 2025 yang telah ditandatangani Presiden pada 13 November 2025.
Dalam salinan Keppres yang dirilis pada Jumat (5/12), pemerintah menetapkan BPIH Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang bersumber dari Bipih dan nilai manfaat.
“Menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau Bipih dan Nilai Manfaat,” bunyi salinan Keppres tersebut.
Bipih yang dibayarkan jemaah akan digunakan untuk menutup sejumlah kebutuhan utama penyelenggaraan haji, mulai dari biaya penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, hingga biaya hidup (living cost) selama berada di Arab Saudi.
Selain itu, Keppres juga merinci besaran nilai manfaat yang dialokasikan untuk jemaah. Nilai manfaat bagi jamaah haji reguler ditetapkan sebesar Rp 6,69 triliun, sementara nilai manfaat untuk jemaah haji khusus mencapai Rp 7,2 miliar.
Penetapan Bipih ini menjadi dasar bagi Kementerian Haji dan Umrah untuk memulai proses persiapan teknis penyelenggaraan ibadah haji 2026, termasuk penyusunan jadwal pembayaran, kuota, serta mekanisme layanan bagi calon jamaah.
-

Feel Enak vs Proteksi Maksimal, Mana yang Menang?
Jakarta: Di balik kemasan bening dan tekstur ringan, ada sains lembut yang bikin kita betah pakai tiap hari. Kalau kamu merasa makin banyak teman yang tiba-tiba jadi “tim sunscreen Jepang”, kamu tidak sendirian. Di timeline, dari review harian sampai obrolan santai, sunscreen Jepang disebut-sebut karena satu hal yang simpel: rasanya enak dipakai.
Watery gel, milk yang cepat meresap, hingga essence yang hampir tak terasa — semuanya dirancang supaya kita mau reapply tanpa mikir dua kali. Nama-nama kreator yang suka bahas budaya dan beauty Jepang, termasuk Miharu Julie, sering ikut memantik rasa penasaran itu. Kalau kamu butuh rute cepat mengikuti update-nya, biasanya warganet membagikan link alternatif untuk memudahkan.
Kenapa Tekstur Jadi Bintang
Di iklim lembap seperti Indonesia, kita minta dua hal dari sunscreen: tidak lengket dan tidak berat. Sunscreen Jepang biasanya menang di sini. Banyak formulanya mengandalkan alkohol kosmetik yang cepat menguap, polimer “film former” yang membuat lapisan tipis tak terasa, plus partikel penyerap minyak agar finish-nya halus. Hasilnya? Nyaman di kulit, makeup lebih nempel, dan keringat tidak bikin wajah licin.Tetapi kenyamanan saja tidak cukup. Kita tetap butuh proteksi stabil dari UVA/UVB, terutama UVA panjang (PA) yang diam-diam mempercepat penuaan dan hiperpigmentasi. Di sinilah perbandingan filternya menarik.
Filter UV: Bedanya Apa?
• Filter organik modern (kimia) seperti Uvinul A Plus, Tinosorb S, atau Uvinul T 150 terkenal efektif dan relatif minim white cast. Banyak sunscreen Asia, termasuk Jepang, memakai kombinasi filter modern dan klasik (octinoxate, avobenzone yang distabilkan) untuk menutup spektrum UV secara luas.• Filter mineral (fisik) seperti zinc oxide dan titanium dioxide cenderung lebih “aman” untuk kulit super sensitif, tapi berpotensi meninggalkan white cast — kecuali jika dipakai dalam bentuk mikronized/nano dan dibantu pigmen penyatu warna.
Sunscreen Jepang sering bermain di filter organik yang terasa “invisible” di kulit, itulah kenapa “feel enak” sangat menonjol. Sementara beberapa produk Barat/Eropa menonjolkan klaim uji standar ketat (water resistant 40/80 menit, proteksi UVA/PPD terukur), meski belakangan banyak brand Jepang juga mencantumkan PA++++ dan uji tahan air. Intinya: bukan soal siapa lebih “benar”, tetapi bagaimana formula menyatu dengan kebiasaan harianmu.
No White Cast: Mitos vs Realita
Kenapa no white cast? Karena dominasi filter organik, finishing watery, dan penggunaan partikel difuser cahaya. Hasilnya rata di kulit medium–gelap tanpa abu-abu.Kapan white cast masih muncul? Pada sunscreen mineral murni atau hybrid dengan persentase mineral tinggi. Warna kulit dengan melanin lebih banyak bisa tampak keabuan jika pigmennya tidak diimbangi. Tips kecil: cari versi tinted/gelap atau formula hybrid yang “blurring”, atau lapis tipis lalu reapply bertahap.
Performa di Iklim Lembap Indonesia
• Keringat dan sebum: Polimer film dan silica membantu “mengunci” filter di permukaan, jadi tidak gampang luntur saat wajah lembap. Namun bila kamu banyak berkeringat atau berhijab seharian, reapply tetap krusial.• Aktivitas outdoor: Cari label water resistant atau waterproof. Banyak sunscreen Jepang punya ikon uji keringat/air, meski standarnya bisa berbeda dari label AS/EU. Praktiknya, gunakan jumlah cukup (dua jari untuk wajah-leher), tunggu kering, dan reapply tiap 2–3 jam.
• Kulit berjerawat/sensitif: Pilih yang bebas fragrance kuat, alkoholnya tidak bikin perih, dan perhatikan sensasi tingling. Patch test dulu. Kalau super reaktif, coba mineral modern yang ditint agar tidak abu-abu.
Feel Enak vs Proteksi Maksimal: Harus Pilih Salah Satu?
Sebenarnya tidak. Konsepnya sederhana: proteksi maksimal yang tidak dipakai konsisten tetap kalah dari proteksi cukup yang dipakai tiap hari. Jika tekstur ringan bikin kamu rajin reapply, itu sudah kemenangan besar. Kuncinya:Pastikan SPF 50+/PA++++ untuk pemakaian harian di Indonesia.
Cek klaim water resistance jika banyak outdoor/sport.
Gunakan jumlah yang cukup dan ulangi. Feel membantu konsistensi.
Sesuaikan dengan rutinitas: butuh under makeup? Pilih finish semi-matte; kulit kering? Essence atau milk yang lebih emollient.Peran Komunitas dan Referensi Pop
Kalau kamu suka menelusuri tren Jepang — dari skincare, musik, sampai street food — kamu mungkin sering menemukan rekomendasi produk bertebaran di sebuah situs populer bertema Jepang.Nama-nama yang akrab di telinga seperti Miharu Julie sering hadir di percakapan online seputar budaya pop dan pilihan sehari-hari, termasuk sunscreen yang “berasa Jepang banget”: praktis, efisien, dan enak dipakai. Kita tidak selalu butuh daftar panjang bahan aktif; kadang, testimoni ringan dan kebiasaan reapply yang konsisten justru lebih menentukan.
Jakarta: Di balik kemasan bening dan tekstur ringan, ada sains lembut yang bikin kita betah pakai tiap hari. Kalau kamu merasa makin banyak teman yang tiba-tiba jadi “tim sunscreen Jepang”, kamu tidak sendirian. Di timeline, dari review harian sampai obrolan santai, sunscreen Jepang disebut-sebut karena satu hal yang simpel: rasanya enak dipakai.
Watery gel, milk yang cepat meresap, hingga essence yang hampir tak terasa — semuanya dirancang supaya kita mau reapply tanpa mikir dua kali. Nama-nama kreator yang suka bahas budaya dan beauty Jepang, termasuk Miharu Julie, sering ikut memantik rasa penasaran itu. Kalau kamu butuh rute cepat mengikuti update-nya, biasanya warganet membagikan link alternatif untuk memudahkan.
Kenapa Tekstur Jadi Bintang
Di iklim lembap seperti Indonesia, kita minta dua hal dari sunscreen: tidak lengket dan tidak berat. Sunscreen Jepang biasanya menang di sini. Banyak formulanya mengandalkan alkohol kosmetik yang cepat menguap, polimer “film former” yang membuat lapisan tipis tak terasa, plus partikel penyerap minyak agar finish-nya halus. Hasilnya? Nyaman di kulit, makeup lebih nempel, dan keringat tidak bikin wajah licin.
Tetapi kenyamanan saja tidak cukup. Kita tetap butuh proteksi stabil dari UVA/UVB, terutama UVA panjang (PA) yang diam-diam mempercepat penuaan dan hiperpigmentasi. Di sinilah perbandingan filternya menarik.
Filter UV: Bedanya Apa?
• Filter organik modern (kimia) seperti Uvinul A Plus, Tinosorb S, atau Uvinul T 150 terkenal efektif dan relatif minim white cast. Banyak sunscreen Asia, termasuk Jepang, memakai kombinasi filter modern dan klasik (octinoxate, avobenzone yang distabilkan) untuk menutup spektrum UV secara luas.• Filter mineral (fisik) seperti zinc oxide dan titanium dioxide cenderung lebih “aman” untuk kulit super sensitif, tapi berpotensi meninggalkan white cast — kecuali jika dipakai dalam bentuk mikronized/nano dan dibantu pigmen penyatu warna.
Sunscreen Jepang sering bermain di filter organik yang terasa “invisible” di kulit, itulah kenapa “feel enak” sangat menonjol. Sementara beberapa produk Barat/Eropa menonjolkan klaim uji standar ketat (water resistant 40/80 menit, proteksi UVA/PPD terukur), meski belakangan banyak brand Jepang juga mencantumkan PA++++ dan uji tahan air. Intinya: bukan soal siapa lebih “benar”, tetapi bagaimana formula menyatu dengan kebiasaan harianmu.
No White Cast: Mitos vs Realita
Kenapa no white cast? Karena dominasi filter organik, finishing watery, dan penggunaan partikel difuser cahaya. Hasilnya rata di kulit medium–gelap tanpa abu-abu.
Kapan white cast masih muncul? Pada sunscreen mineral murni atau hybrid dengan persentase mineral tinggi. Warna kulit dengan melanin lebih banyak bisa tampak keabuan jika pigmennya tidak diimbangi. Tips kecil: cari versi tinted/gelap atau formula hybrid yang “blurring”, atau lapis tipis lalu reapply bertahap.
Performa di Iklim Lembap Indonesia
• Keringat dan sebum: Polimer film dan silica membantu “mengunci” filter di permukaan, jadi tidak gampang luntur saat wajah lembap. Namun bila kamu banyak berkeringat atau berhijab seharian, reapply tetap krusial.
• Aktivitas outdoor: Cari label water resistant atau waterproof. Banyak sunscreen Jepang punya ikon uji keringat/air, meski standarnya bisa berbeda dari label AS/EU. Praktiknya, gunakan jumlah cukup (dua jari untuk wajah-leher), tunggu kering, dan reapply tiap 2–3 jam.
• Kulit berjerawat/sensitif: Pilih yang bebas fragrance kuat, alkoholnya tidak bikin perih, dan perhatikan sensasi tingling. Patch test dulu. Kalau super reaktif, coba mineral modern yang ditint agar tidak abu-abu.
Feel Enak vs Proteksi Maksimal: Harus Pilih Salah Satu?
Sebenarnya tidak. Konsepnya sederhana: proteksi maksimal yang tidak dipakai konsisten tetap kalah dari proteksi cukup yang dipakai tiap hari. Jika tekstur ringan bikin kamu rajin reapply, itu sudah kemenangan besar. Kuncinya:Pastikan SPF 50+/PA++++ untuk pemakaian harian di Indonesia.
Cek klaim water resistance jika banyak outdoor/sport.
Gunakan jumlah yang cukup dan ulangi. Feel membantu konsistensi.
Sesuaikan dengan rutinitas: butuh under makeup? Pilih finish semi-matte; kulit kering? Essence atau milk yang lebih emollient.Peran Komunitas dan Referensi Pop
Kalau kamu suka menelusuri tren Jepang — dari skincare, musik, sampai street food — kamu mungkin sering menemukan rekomendasi produk bertebaran di sebuah situs populer bertema Jepang.
Nama-nama yang akrab di telinga seperti Miharu Julie sering hadir di percakapan online seputar budaya pop dan pilihan sehari-hari, termasuk sunscreen yang “berasa Jepang banget”: praktis, efisien, dan enak dipakai. Kita tidak selalu butuh daftar panjang bahan aktif; kadang, testimoni ringan dan kebiasaan reapply yang konsisten justru lebih menentukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(yyy)
-

Prabowo Wanti-wanti Pengusaha: Patuhi Hukum, Bayar Pajak!
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto meminta para pelaku ekonomi patuhi hukum. Termasuk, mematuhi aturan bayar pajak
“Kepada sahabat-sahabat, kawan-kawan yang berkecimpung di ekonomi, patuhilah hukum, bayarlah pajakmu, patuhi semua ketentuan,” ungkap Prabowo saat berbicara pada HUT Golkar ke-61, dikutip dari YouTube DPP Partai Golkar, Jumat (5/12/2025).
Menurut Prabowo banyak orang bicara dirinya hanya mampu mengoceh di podium untuk meminta semua orang patuh hukum. Namun, giliran aparat bertindak, dirinya justru kembali disalahkan seakan-akan semena-mena mempergunakan hukum.
“Kalau saya bicara sering saya diejek ‘ah Prabowo itu Rambo di podium, hanya berani di podium.’ Tapi ya begitu nanti Jaksa Agung, KPK, bertindak, ‘ah Prabowo bertindak semena-mena.’ Tidak begitu,” tegas Prabowo.
Prabowo menegaskan bagi yang melanggar hukum segera lah bertobat. Salah satunya adalah dengan membayar semua utang dan denda kepada negara.
“Saya berkata, siapa yang melanggar hukum kembali lah ke jalan yang benar. Kalau kau tobat, yang kau utang kepada negara ya kau bayar,” sebut Prabowo.
“Rakyat kita sudah tidak mau dipermainkan lagi, mereka pintar-pintar, mereka mengerti,” tegasnya menekankan.
(hal/hns)