Blog

  • 170 Seniman dan 50 Modifikator Pamer Modifikasi Motor

    170 Seniman dan 50 Modifikator Pamer Modifikasi Motor

    Jakarta

    Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan produsen stiker otomotif asal Indonesia, MaxDecal, kembali berkolaborasi menghadirkan wadah kreatif, sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif bagi para pencinta otomotif Indonesia.

    Kolaborasi kali ini dibungkus dalam kreativitas akbar bertajuk MaxDecal Art Party 2025, pada 6 – 7 Desember 2025 di Brickhall, Fatmawati, Jakarta Selatan. Acara ini bukan sekadar pameran konvensional, melainkan platform kolaboratif yang menyatukan 170 seniman dan 50 modifikator, yang didukung penuh oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF).

    Project Director & RnD MaxDecal, Nofian Hendra, menjelaskan bahwa kolaborasi ini didasari oleh visi dan misi yang sama dengan EKRAF, yaitu memberikan panggung bagi para seniman, modifikator, dan Art Creator untuk menampilkan ide dan karya mereka. MaxDecal sengaja memilih konsep Art Party dibanding pameran biasa sebagai langkah strategis sejalan dengan semangat ekonomi kreatif Indonesia.

    “Kami memilih konsep Art Party karena ingin menghadirkan pengalaman baru yang mencerminkan semangat ekonomi kreatif. MaxDecal ingin menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dengan menggabungkan otomotif dan seni dalam satu tempat yang sama, sekaligus memberikan pengalaman yang berkesan daripada pameran pada umumnya,” kata Nofian.

    Keterkaitan dengan perlindungan karya juga menjadi fokus. Selain edukasi bisnis, terdapat kegiatan menarik lainnya seperti Copyright Education bersama EKRAF, Modification Contest, Art Paints, Art Photo Booth, dan Live Printing.

    Nofian menambahkan, peran krusial IP (Intellectual Property) dalam kolaborasi ini tidak dapat diabaikan. “IP ikut mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, baik di dunia seni maupun otomotif. IP melindungi setiap karya dan ide para kreator, sehingga para pelaku industri dapat bertumbuh bersama dan bebas berkarya,” paparnya.

    Dalam upaya nyata mendukung kreator, EKRAF akan memfasilitasi pendaftaran IP langsung di lokasi acara.

    Selanjutnya perhelatan MaxDecal kali ini juga dijelaskan, berfokus pada kendaraan roda dua. “Saat ini, pertumbuhan seni modifikasi motor sangat tinggi di berbagai kalangan dan wilayah, terlihat dari terus meningkatnya minat dan permintaan penggunaan stiker untuk kendaraan roda dua,” jelas Nofian, menghubungkan tren ini dengan Art Party.

    Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan produsen stiker otomotif asal Indonesia, MaxDecal, kembali berkolaborasi, untuk menghadirkan wadah kreatif, sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif bagi para pecinta otomotif Indonesia. Foto: dok. MaxDecal

    MaxDecal Art Party 2025 merupakan art market pertama diselenggarakan MaxDecal yang secara spesifik berfokus pada kesenian dan crafting. Daya tarik global dihadirkan dengan keterlibatan Art Creator luar negeri yang karyanya sudah dikenal di Indonesia, salah satunya Nuy Sticker dari Thailand dan 12 kreator overseas lainnya. Juga hadir 16 tamu dari 12 perusahaan.

    Di ajang ini, kontes modifikasi motor akan memilih 10 the best kategori yang semuanya berkaitan dengan stiker, menunjukkan betapa krusialnya peran decal dalam modifikasi motor.

    Melalui seluruh rangkaian acara ini, MaxDecal berharap setiap karya yang ditampilkan dapat menjadi inspirasi bagi modifikator muda untuk terus berkarya dan berkreasi. “Masa depan personalisasi dan seni dalam dunia otomotif di Indonesia sangat cerah. Banyak pecinta otomotif memodifikasi kendaraannya untuk menunjukkan gaya dan kepribadian mereka, bukan hanya sekadar dipakai saja,” jelas Nofian.

    Ajang MaxDecal Art Party 2025 ini juga akan dimeriahkan dengan pameran unik 10 sepeda motor milik para jurnalis yang telah dimodifikasi dengan sentuhan seni dan inovasi yang menarik. MaxDecal Art Party dan Moto Art Show rencananya akan dijadikan event tahunan untuk terus memberikan wadah dan berkolaborasi bersama EKRAF dalam mendukung ekosistem kreatif Indonesia.

    Wakil Menteri dan Badan EKRAF Indonesia, Irene Umar, menjelaskan visi besar di balik dukungan pemerintah terhadap acara seperti MaxDecal Art Party 2025. Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk membawa sub-sektor custom culture otomotif masuk ke dalam payung Ekonomi Kreatif.

    “Kita mau mendorong melampaui normalitas (beyond normality) karena Indonesia punya potensi menjadi pemenang dalam segala custom. Kita punya segalanya, dari mulai budaya, keunikan, hingga keahlian sumber daya manusianya,” ujar Irene Umar, saat berbicara di MaxDecal Art Party 2025.

    Ia melihat potensi luar biasa dari sinergi dua sektor besar ini. “Sektor otomotif sangat bersentuhan dengan EKRAF. Kita harus mendorong brand-brand otomotif di Indonesia menampilkan karya seni dari para kreator lokal di pameran-pameran besar,” tambahnya. Seperti kolaborasi sebelumnya MaxDecal dengan Yamaha yang menampilkan karya IP lokal.

    Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan produsen stiker otomotif asal Indonesia, MaxDecal, kembali berkolaborasi, untuk menghadirkan wadah kreatif, sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif bagi para pecinta otomotif Indonesia. Foto: dok. MaxDecal

    Irene Umar berharap para kreator pemilik IP lokal dapat lebih masif dalam mengajak brand-brand otomotif untuk berkolaborasi. “Bayangkan, Indonesia adalah pasar sepeda motor paling besar di dunia. Kita harus mendorong kolaborasi ini karena konsumen sepeda motor sekarang ingin tampil unik, tidak mau yang biasa-biasa saja, seperti melalui stiker-stiker karya para kreator lokal,” katanya.

    Menurutnya, penggabungan dua sektor – otomotif dan seni – yang sama-sama besar, akan menghasilkan dampak yang luar biasa. “Semua harus mendukung, ini yang Bapak Presiden katakan: kita tidak boleh lagi ego sektor.”

    (lth/rgr)

  • KPK Bakal Panggil Lagi Yaqut Cholil dan Pemilik Maktour Travel

    KPK Bakal Panggil Lagi Yaqut Cholil dan Pemilik Maktour Travel

    GELORA.CO -Mantan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas dan pemilik Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur bakal kembali dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah Haji di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023-2024.

    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan keterangan dari tiga orang yang dicegah agar tidak bepergian ke luar negeri, yakni Yaqut, Fuad Hasan, dan Ishfah Abidal Aziz (IAA) selaku staf khusus (stafsus) Menag Yaqut yang kini menjabat Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

    “Sejauh ini yang kami lakukan cekalnya kepada yang bersangkutan tiga orang itu ya di perkara haji ini karena kami melihat bahwa yang bersangkutan adalah memiliki keterangan yang sangat kami perlukan, dan keterangan sangat banyak dan sangat kami perlukan dalam pengungkapan perkara ini,” kata Asep seperti dikutip RMOL, Minggu, 7 Desember 2025.

    Sehingga kata Asep, untuk memudahkan proses penyidikan, tim penyidik melakukan pencegahan terhadap ketiga orang tersebut sejak Agustus 2025 hingga Februari 2026. Para pihak tersebut akan kembali dipanggil setelah tim penyidik pulang dari Arab Saudi serta mendapatkan data-data terkait haji dari Arab Saudi.

    “Tentu, sejauh kami mendapatkan informasi ya dari, tim kan sedang di Arab Saudi, pulang kemudian ada hal-hal yang perlu dikonfirmasi kembali kepada ketua asosiasi dan kepada yang lainnya tentu kami akan lakukan pemanggilannya,” pungkas Asep.

    Penyidikan perkara ini sudah dimulai KPK sejak Jumat, 8 Agustus 2025. KPK menggunakan Sprindik Umum dengan sangkaan Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Perkara ini diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara lebih dari Rp1 triliun.

    Berdasarkan Pasal 64 Ayat 2 UU 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, pembagian kuota haji adalah sebesar 92 persen untuk kuota reguler, dan 8 persen untuk kuota khusus. Namun nyatanya, 20 ribu kuota tambahan dari pemerintah Arab Saudi malah dibagi menjadi 50 persen untuk haji reguler, dan 50 persen untuk haji khusus.

    Tambahan kuota haji tersebut diperoleh setelah pertemuan bilateral antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dengan Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud pada 19 Oktober 2023 lalu.

    Namun, dalam Keputusan Menteri Agama nomor 130/2024 yang ditandatangani Yaqut Cholil Qoumas (YCQ) pada 15 Januari 2024 justru mengatur pembagian 10.000 untuk kuota haji reguler dan 10.000 untuk kuota haji khusus.

  • Dua Peserta Siksorogo Lawu 2025 Meninggal, Ini Kronologinya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Desember 2025

    Dua Peserta Siksorogo Lawu 2025 Meninggal, Ini Kronologinya Regional 7 Desember 2025

    Dua Peserta Siksorogo Lawu 2025 Meninggal, Ini Kronologinya
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com –
    Dua peserta lomba lari ultra, Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dilaporkan meninggal dunia, Minggu (7/12/2025).
    Keduanya merupakan peserta kategori 15 Km pada perlombaan tersebut.
    Keduanya diperkirakan sudah kehilangan nyawa saat tim medis datang untuk melakukan pertolongan pertama.
    Hal ini terungkap setelah pihak kepolisian melakukan olah TKP.
    PS Kasi Humas Polres
    Karanganyar
    , Iptu Mulyadi mengatakan, kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian sekitar pukul 11.30 WIB.
    Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, saat kejadian kondisi cuaca hujan lebat.
    Korban pertama yang bernama Sigit Joko Poernomo (45) seorang PNS asal Jl. Cemp Baru Timur No. 7, Rt. 13 Rw. 06, Kel. Cempaka Baru, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat dilaporkan pingsan sekitar pukul 10.44 WIB saat melewati Bukit Cemoro Mitis atau Km 12 dalam rute lari 15 Km.
    Petugas PMI dan Marsal yang dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan gagal menyelamatkan nyawa korban.
    “Korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Evakuasi korban ke RSUD Kabupaten Karanganyar berhasil dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB,” jelasnya.
    Korban kedua yang bernama Pujo Buntoro yang juga seorang PNS asal Tegal Winangun, Karanganyar, dilaporkan terkapar di Bukit Cemoro Wayang atau Km 8 dalam rute 15 Km selang 11 menit dari peristiwa pertama atau sekitar pukul 10.55 WIB.
    Pujo mengalami gangguan sesak nafas saat berlari. Ia diketahui memiliki riwayat penyakitnya paru-paru.
    “Sama seperti kasus pertama, petugas yang tiba di lokasi menemukan korban sudah meninggal dunia. Evakuasi oleh tim relawan
    Siksorogo Lawu Ultra
    berhasil dilakukan lebih lanjut, dan korban dibawa ke RSUD Kabupaten Karanganyar sekitar pukul 15.30 WIB untuk pemeriksaan lebih lanjut,” bebernya.
    Mulyadi menambahkan, kedua jenazah peserta saat ini berada di RSUD Kabupaten Karanganyar untuk proses pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pelari Meninggal Dunia Saat Ajang Trail Run di Lereng Gunung Lawu

    2 Pelari Meninggal Dunia Saat Ajang Trail Run di Lereng Gunung Lawu

    Jakarta

    Dua pelari Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45) asal Karanganyar meninggal dunia. Dua pelari itu meninggal dunia saat mengikuti lomba lari Siksorogo Lawu Ultra.

    Dilansir detikJateng, Minggu (7/2/2025), Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, mengatakan dua pelari itu meninggal dunia karena serangan jantung. Ia mengatakan, kedua pelari tersebut terkena serangan jantung di lokasi yang berbeda.

    “Iya leres, dua orang meninggal terkena serangan jantung. Pak Pujo tadi pagi pukul 10.11 WIB di kilometer 8,” kata Tony dihubungi.

    Sedangkan Sigit Joko Purnomo, meninggal dunia di kilometer 12 karena terkena serangan jantung. Tony menyebut Sigit terkena serangan jantung saat turun dari bukit Mitis.

    “Yang satunya Pak Sigit Joko Purnomoturun dari Bukit Mitis km 12. Serangan jantung semua,” ujarnya.

    Dilansir dari website resmisiksorogo.id, lomba lari Siksorogo Lawu Ultra menjadi puncak kegiatan lomba lari trail yang terbuka secara internasional. Siksorogo Lawu Ultra rutin diselenggarakan setiap bulan Desember. Event tersebut diadakan di area lereng Gunung Lawu.

    (whn/imk)

  • 5
                    
                        Gubernur Aceh Datangkan Tim China, Komisi I DPR Akan Koordinasikan dengan Kementerian
                        Nasional

    5 Gubernur Aceh Datangkan Tim China, Komisi I DPR Akan Koordinasikan dengan Kementerian Nasional

    Gubernur Aceh Datangkan Tim China, Komisi I DPR Akan Koordinasikan dengan Kementerian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi I DPR RI bakal berkoordinasi dengan kementerian terkait usai Gubernur Aceh Muzakir Manaf, atau akrab disapa Mualem, mendatangkan tim dari China untuk mendeteksi korban banjir bandang di Aceh yang diduga masih tertimbun lumpur.
    “Komisi I
    DPR RI
    akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2025).
    Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kedatangan tim dari China berlangsung dalam kerangka kerja sama resmi.
    Selain itu, koordinasi juga diperlukan untuk mengawasi agar setiap
    bantuan internasional
    mematuhi aturan dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat terdampak.
    Komisi I DPR RI menilai perlu mencermati setiap kerja sama internasional, terutama jika melibatkan kehadiran pihak asing di wilayah Indonesia.
    “Kami menegaskan bahwa prinsip yang selalu kami junjung adalah memastikan setiap bantuan dari luar negeri berjalan melalui mekanisme resmi pemerintah pusat, baik melalui Kementerian Luar Negeri maupun instansi terkait,” ujar dia.
    Kendati demikian, Komisi I DPR RI memahami kebutuhan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dalam kondisi darurat.
    “Namun, menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat tetap krusial. Setiap kehadiran tim asing di daerah bencana harus transparan, terkoordinasi, dan sesuai protokol nasional agar bantuan efektif sekaligus menjaga kedaulatan serta martabat bangsa,” ucap dia.
    Diberitakan sebelumnya,
    Gubernur Aceh
    ,
    Muzakir Manaf
    (Mualem), telah mendatangkan tim dari China untuk mendeteksi mayat korban banjir bandang di Aceh yang diduga hingga saat ini masih tertimbun lumpur.
    Mualem menyebutkan, mereka berjumlah lima orang yang akan membantu pencarian korban tertimbun lumpur menggunakan perangkat khusus.
    “Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” kata Mualem dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/12/2025).
    Menurut Mualem, khususnya di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, masih ada mayat yang belum ditemukan.
    “Lumpur itu sampai pinggang, jadi mereka ada alat untuk membantu kita,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejar Pakaian Hanyut, Anak di Sampang Tewas Tenggelam

    Kejar Pakaian Hanyut, Anak di Sampang Tewas Tenggelam

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang siswi inisial WAH (11) meninggal dunia setelah tenggelam di aliran Sungai Kembang Kuning, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.

    Kejadian berawal saat delapan anak seusia korban datang ke sungai untuk mandi dan makan rujak. Setelah selesai mandi, rombongan hendak naik ke daratan. Namun dua anak kembali turun ke sungai karena salah satunya kehilangan pakaian yang hanyut terbawa arus.

    “Keduanya turun lagi ke sungai untuk mengambil baju yang terhanyut air,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).

    Saat mencoba mengambil pakaian, arus sungai tiba-tiba semakin deras dan menyeret kedua anak tersebut. Satu anak berhasil menyelamatkan diri dengan meraih tepian, sementara satu lainnya terbawa arus hingga akhirnya tenggelam.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin, membenarkan peristiwa tersebut.

    “Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, kemudian jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Bantu Kami, Rumah Sudah Hilang…

    Bantu Kami, Rumah Sudah Hilang…

     

    Liputan6.com, Aceh – Ada pemandangan haru saat Presiden Prabowo turun langsung lokasi warga yang terdampak banjir bandang di Desa Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Warga yang semuanya kehilangan tempat tinggal berharap Presiden Prabowo memberikan bantuan rumah pengganti.

    “Sekarang tidak tahu tinggal di mana, rumah sudah hilang. Bantu lah kami untuk, walaupun hanya bangunan shelter,” kata  Sulamunhadi (51), seorang warga terdampak di Bireuen.

    Pernyataan itu disampaikan Sulamunhadi saat ditemui di tenda pengungsiannya usai dikunjungi dan diserahkannya bantuan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Di lokasi pengungsian, Prabowo menyapa seluruh para pengungsi, serta ikut mencicipi makanan yang tersedia di tenda pengungsian dengan lauk seadanya yaitu ikan tongkol goreng sambalado.

    Sulamunhadi menjelaskan, rumahnya berada di pinggir sungai Teupin Mane Desa Balee Panah kini hanya tinggal kenangan pada satu tiang tersisa, selebihnya sudah terbawa banjir.

    Dirinya menceritakan, pada Selasa sore (25/11/2025), ia melihat air sungai mulai naik saat hujan deras melanda wilayah mereka, saat ini belum diketahui juga terjadi longsoran tanah.

    Lalu keesokan harinya, Sulamunhadi melihat rumah tetangga sudah tak terlihat, hanya rumahnya yang masih tersisa. Tetapi, juga sudah mulai miring terkikis sungai.

    “Kemudian, saya ke belakang dan melihat tanah saya sudah mulai digerus air pada bagian bawahnya,” ujarnya.

    Saat itu, ia tetap memberanikan diri masuk ke rumah dan berhasil menyelamatkan satu benda atau hartanya yaitu kulkas.

    Setelah itu, rumah semakin miring, akhirnya dia lari menjauh, tak lama berselang, tempat tinggalnya hancur dan dibawa banjir, hanya tersisa satu tiang bagian depan.

    “Kita berharap kepada pemerintah, Presiden yang sudah hadir ke sini dapat membantu kami. Tanah pun sudah tidak ada, hanya tinggal surat, tapi rumah saya sudah hilang,” kata Sulamunhadi.

     

  • Sempat Buron, Kades di Mamuju Akhirnya Menyerahkan Diri ke Polisi

    Sempat Buron, Kades di Mamuju Akhirnya Menyerahkan Diri ke Polisi

    Mamuju, Beritasatu.com – Kepala Desa (Kades) Tanambuah, Mamuju, Nasrullah, yang sebelumnya sempat melarikan diri saat menjalani pemeriksaan di Polresta Mamuju terkait dugaan korupsi dana desa, akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

    Nasrullah, yang sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), mendatangi Polresta Mamuju pada Sabtu (6/12/2025) dengan didampingi kuasa hukumnya. Ia ditetapkan sebagai buronan karena beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik dan terus berpindah-pindah tempat selama proses pengejaran.

    Setelah menyerahkan diri, Nasrullah langsung menjalani pemeriksaan intensif selama sekitar 11 jam. Sesuai pemeriksaan tambahan, polisi resmi menetapkannya sebagai tersangka dan menahan Nasrullah di ruang tahanan Polresta Mamuju untuk proses hukum selanjutnya.

    Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir, membenarkan bahwa tersangka datang secara sukarela.

    “Dia datang menyerahkan diri ke ruangan Satreskrim Polresta Mamuju,” ujar Herman, Minggu (7/12/2025).

    Ia menjelaskan, setelah pemeriksaan, penyidik menerbitkan surat perintah penangkapan dan langsung menahan Nasrullah.

    Diketahui, Nasrullah melarikan diri saat jeda pemeriksaan pada Jumat (21/11/2025). Ia memanfaatkan momen salat Jumat untuk mengelabui penyidik dan kabur dari ruang pemeriksaan.

  • Momen Presiden Prabowo Cicipi Masakan Olahan Warga di Tenda Pengungsian

    Momen Presiden Prabowo Cicipi Masakan Olahan Warga di Tenda Pengungsian

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto Kembali terbang ke daerah bencana pada Minggu (7/12/2025) pagi. Presiden mengunjungi sejumlah titik pengungsian dan meninjau sarana infrastruktur di Desa Balee Panah, Aceh.
     
    Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo memastikan kualitas dan kecukupan gizi bagi warga yang mengungsi.
     
    Usai menyapa warga, Prabowo melihat langsung proses memasak dan kemudian meminta izin kepada juru masak di tenda dapur untuk mencoba hidangan yang dimasak untuk masak siang.
     
    “Ada sendok, saya mau coba,” kata Presiden Prabowo sambil mengambil sesendok masakan.
     
    Ibu-ibu yang menjadi salah satu juru masak kemudian menyendokkan satu piring berisikan menu ikan tongkol untuk dicicipi oleh Prabowo. Setelah mencicipi masakan itu Prabowo sempat melontarkan cita rasa masakan ikan tongkol yang pedas itu.
     
    “Pedes ya ini,” ujar Presiden.
     
    Presiden Prabowo juga sempat meninjau langsung daerah Teupin Mane, Kabupaten Bireun, Aceh. Wilayah ini merupakan salah satu titik krusial yang menghubungkan Bener Meriah dan Takengon.

     
    Salah satu hal yang mendapat perhatian khusus Prabowo adalah nasib para petani. Dia memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur bendungan serta persawahan untuk petani.
     
    “Tadi dilaporkan bendungan-bendungan juga banyak, nanti Bapak Ibu [jajaran pemerintah] ya segera akan memperbaiki. Kemudian sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya. Petani-petani enggak usah khawatir,” kata Kepala Negara.
     
    Tak hanya perbaikan infrastruktur, Prabowo menyatakan bahwa para petani mendapat penghapusan utang yang berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Para petani tak perlu khawatir terbebani utang di tengah bencana.
     
    “Utang-utang gugur karena ini kejadian luar biasa ya. Utang akan dihapus. Ini bukan kelalaian, tapi force majeure,” katanya.
     
    Prabowo juga memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat di Aceh. Sebab, bencana yang merusak bendungan dan persawahan bakal berdampak pada produksi pangan.
     
    Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan di Aceh, Prabowo menginstruksikan pengiriman cadangan pangan milik pemerintah ke Aceh.
     
    “Kalau sawahnya rusak, kita bantu perbaiki. Sementara belum sepenuhnya [pulih], pangan akan kita kirimkan. Cadangan kita cukup banyak,” ujarnya.
     
    Lebih lanjut, Prabowo memberikan apresiasi kepada semua pihak yang bahu-membahu memulihkan kondisi pascabencana di Aceh. Diharapkan kolaborasi semua pihak terus berjalan dengan baik demi kepentingan masyarakat.
     
    “Saya lihat kondisi kerja semua instansi baik, bahu-membahu bersama rakyat, bersama pemerintah daerah, polisi, tentara, semua bekerja.” (*)

  • Menjaga Republik di Era Digital
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Menjaga Republik di Era Digital Nasional 7 Desember 2025

    Menjaga Republik di Era Digital
    Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
    KONFERENSI
    Nasional ke-4 Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara (APHTN-HAN) yang digelar pada 5–8 Desember 2025 di Labuan Bajo, menjadi penanda bahwa tata kelola negara menghadapi babak baru di tengah perubahan sosial dan teknologi.
    Tiga isu krusial yang menjadi fokus pembahasan, yakni konstitusionalisme
    digital
    , penataan
    pemilu
    , dan pengelolaan
    sovereign wealth fund
    (SWF), merujuk pada persoalan yang makin kompleks bahwa negara dituntut menjamin kualitas demokrasi, melindungi hak warga, serta mengelola kekayaan publik dengan transparan.
    Di era ketika persoalan negara saling berkelindan, penyelesaian sektoral tidak lagi memadai. Transformasi komunikasi politik di ruang digital, semakin mahalnya biaya demokrasi, dan pengelolaan investasi negara yang menyerupai operasi korporasi global menuntut desain hukum dan administrasi publik yang jauh lebih kokoh.
    Teknologi digital dalam dua dekade terakhir telah mengubah cara kekuasaan bekerja. Algoritma dan platform teknologi dapat membentuk perilaku politik warga, mengendalikan arus informasi publik, bahkan menentukan siapa yang lebih terlihat dalam persaingan elektoral.
    Fenomena
    micro-targeting
    , penyalahgunaan data pribadi, hingga produksi informasi artifisial, mengubah lanskap demokrasi tanpa selalu diimbangi perangkat hukum yang memadai.
    Dalam konteks ini, perlindungan konstitusi tidak lagi dapat dipahami semata sebagai upaya membatasi kekuasaan negara.
    Perkembangan demokrasi digital menunjukkan bahwa kekuasaan juga dapat lahir dari sektor non-negara, khususnya melalui platform teknologi dan pengendalian data.
    Karena itu, pembacaan konstitusi modern perlu mencakup perlindungan warga dari dominasi kekuatan yang bersumber dari pasar digital. Data, dengan demikian, menjadi bagian dari hak warga yang memiliki implikasi konstitusional.
    Hal ini sejalan dengan kecenderungan dalam kajian hukum publik global yang menempatkan pengelolaan data sebagai bagian dari prinsip
    rule of law.
    Perlindungan data dan keterbukaan administrasi dilihat sebagai unsur penting keadilan sosial, karena data juga menentukan distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
    Dengan demikian, pengaturan data tidak dapat diperlakukan sebagai isu teknis, melainkan bagian dari tata kelola negara yang menyangkut perlindungan hak, keadilan, dan transparansi.
    Pemilu merupakan instrumen dasar demokrasi, tetapi dalam praktiknya semakin dibayangi biaya politik yang tinggi.
    Kampanye membutuhkan dana besar, kontestasi menjadi ajang investasi, dan organisasi politik kerap terperangkap dalam logika pasar. Konsekuensinya, kepentingan publik berpotensi menjadi subordinat kepentingan pemodal.
    Selain itu, sistem penegakan hukum pemilu di Indonesia masih bekerja secara terserak. Pengawasan, penegakan etika, penanganan pidana pemilu, dan penyelesaian perselisihan hasil pemilu tersebar pada berbagai institusi tanpa desain ekosistem yang terpadu.
    Akibatnya, prinsip keadilan elektoral tidak selalu sejalan dengan prinsip keadilan substantif.
    Demokrasi yang sehat memerlukan penataan kelembagaan hukum pemilu secara menyeluruh. Salah satunya melalui pembatasan rasional biaya politik, transparansi dana kampanye, serta integrasi penegakan hukum pemilu dalam satu kerangka koordinatif.
    Reformasi bukan sekadar perubahan aturan, tetapi rekayasa kelembagaan agar demokrasi tidak dikendalikan oleh modal.
    Pemilu yang mahal pada akhirnya akan membebani kandidat dan dapat membentuk pola kekuasaan yang berbasis transaksi, sehingga jabatan publik berisiko menjadi ruang kompensasi politik.
    Jika demokrasi tunduk pada logika pasar, implikasinya tidak berhenti pada proses elektoral, melainkan memengaruhi arah kebijakan publik yang seharusnya memprioritaskan kepentingan rakyat.
    Pola ketergantungan pada modal politik itu dapat pula terlihat dalam kebijakan pengelolaan kekayaan negara.
    Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), misalnya, menunjukkan langkah baru Indonesia dalam mengelola investasi melalui skema
    sovereign wealth fund.
    Mekanisme ini membuka peluang pembiayaan pembangunan tanpa ketergantungan utang, tapi keberhasilannya bergantung pada integritas tata kelola.
    Tanpa pengawasan publik yang memadai, skema investasi berpotensi tunduk pada kepentingan kapital besar, seperti halnya proses pemilu bisa tunduk pada modal politik.
    Dengan demikian, baik pemilu maupun pengelolaan SWF membutuhkan prinsip yang sama, yakni: transparansi, akuntabilitas, dan mekanisme kontrol publik agar kekuasaan politik maupun ekonomi, tidak lepas dari amanat konstitusi.
    Beberapa model SWF global menunjukkan adanya ruang kekebalan hukum untuk menarik investor.
    Namun, celah tersebut dapat menjadi pintu tertutupnya informasi publik, melemahkan pengawasan, dan membuka potensi arbitrase yang merugikan negara.
    Di Indonesia, prinsip Pasal 33 UUD 1945 menegaskan bahwa kekayaan alam harus dikelola sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, bukan hanya bagi efisiensi investasi.
    Karena itu,
    constitutional economics
    menjadi pendekatan penting dalam tata kelola investasi negara. Pengelolaan dana publik tidak boleh dipisahkan dari prinsip akuntabilitas konstitusional.
    Transparansi, pengawasan parlemen, keterbukaan informasi, dan mekanisme kontrol publik harus menjadi syarat mutlak, bukan sekadar pelengkap prosedural.
    APHTN-HAN memiliki tanggung jawab keilmuan untuk memastikan tata kelola negara berjalan berbasis konstitusi dan keadilan publik.
    Peran akademisi harus menjadi penyeimbang kebijakan melalui produksi pengetahuan, kritik ilmiah, dan rekomendasi yang memihak kepentingan warga.
    Di tengah tantangan digital, biaya demokrasi yang tinggi, dan pengelolaan kekayaan negara, komunitas ilmiah berperan menegaskan bahwa hukum merupakan perangkat untuk menjamin keadilan.
    Negara yang kuat adalah negara yang memiliki aturan dan dijalankan dengan keterbukaan dan tanggung jawab publik.
    Dan, tantangan konstitusional hari ini berbeda dengan situasi ketika dasar negara dirumuskan. Perlindungan data, demokrasi elektoral, dan pengelolaan kekayaan publik menuntut pendekatan baru yang adaptif, transparan, dan berbasis kolaborasi kelembagaan.
    Kini kekuatan negara sangat ditentukan oleh legitimasi tata kelola, bukan sekadar regulasi.
    Konferensi APHTN-HAN menjadi momentum penting bagi pengembangan teori dan praksis ketatanegaraan Indonesia.
    Pada akhirnya, kualitas demokrasi dan tata kelola negara tidak diukur dari keberadaan aturan, melainkan dari apakah aturan tersebut benar-benar bekerja untuk warga negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.